Untuk Dunia Hiburan Indonesia: Biarkan Olga Syahputra Beristirahat dengan Tenang

“How much is too much?”

Normalnya, mereka yang sudah wafat berhak mendapatkan istirahat terakhir yang tenang. Keluarga yang berduka pun boleh berduka tanpa adanya sorotan yang terlalu berlebihan dari masyarakat sekitar. 

Namun, dalam kasus selebriti yang banyak dicintai oleh penggemarnya, that’s just not the case.

 

Saat nama Olga Syahputra muncul dan semakin bertambah eksis di dunia hiburan, semakin bertambah pula jumlah orang yang menamakan diri mereka Olga Lovers. Bahkan, mereka yang tidak terang-terangan menyebut diri sebagai fans Olga pun turut larut dalam simpati saat komedian dan presenter dengan gaya khas ini tutup usia.

 

Seperti yang sudah diharapkan, animo masyarakat luas dengan kabar kematian Olga bak api disiram minyak tanah. Stasiun televisi berlomba-lomba mengadakan segmen khusus mengenang kepergian Olga, berbagai selebriti yang mengaku dekat dengan Olga dimunculkan untuk berbicara mengenai Olga. Pertanyaannya, kesedihan manakah yang benar-benar tulus mengingat sorotan kamera sewajarnya membuat orang memasang topeng.

 

Hari Minggu lalu (19/4), salah satu stasiun TV swasta menampilkan tayangan berjudul Tribute to Olga, dimana sosok Olga semasa hidup dikupas tuntas, bahkan hingga lagu-lagu favorit dan artis-artis yang menginspirasi Olga di masa mudanya. Dipenuhi dengan isak tangis yang tak kunjung reda, orang awam jadi semakin susah mengenali, manakah bela sungkawa yang benar-benar tulus kehilangan dan manakah tayangan komersial seperti biasa yang mengejar keuntungan dan rating semata.

 

Dari pihak keluarga yang kehilangan Olga, sesama selebriti hingga mereka yang mengaku sebagai fans berat yang disorot media, pada satu titik akan membuat keluarga tidak bisa berduka dengan tenang. Memang ada imbalan uang, namun dalam hati nurani yang murni, pastilah ada rasa terusik karena seharusnya masa duka dijalani dalam diam, sampai hati mereka benar-benar rela melepaskan.

 

Teruntuk semua media besar yang berlomba-lomba menyiarkan kepergian sang komedian, coba berhenti sejenak dan bayangkan. Perayaan tentang semangat hidup Olga Syahputra sepantasnya dilakukan oleh orang-orang yang benar-benar mengerti dan memahami sosok almarhum semasa hidup. Mereka yang mengerti perjuangan Olga dari titik nol hingga perjuangan terakhirnya saat melawan penyakit selama di Singapura. Bahkan ketika orang tersebut satu profesi dengan sang almarhum, tidak membenarkan bentuk duka yang oportunistik dan mengatasnamakan ketenaran dan honor tampil.

 

Setelah tajuk utama mengenai kematian Olga surut, saatnya Olga beristirahat dengan tenang. Biarlah ungkapan selamat jalan sahabat kali ini benar-benar menghantar Olga Syahputra yang kamu cintai ke dalam kenangan yang tidak tercemarkan pengomersilan media.