Bikin Bangga, 6 Film Horor Indonesia Ini Berhasil Go International
malangtoday.net
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak dapat dipungkiri jika saat ini merupakan masa-masa keemasan industri film horor Indonesia. Beberapa judul film berhasil menarik minat masyarakat untuk menyaksikannya langsung di bioskop, sehingga gak heran kalau film tersebut berhasil menjadi film dengan jumlah penonton terbanyak.
Selain mampu memikat penonton dalam negeri, film-film horor di bawah ini juga berhasil berprestasi di kanca Internasional. Tidak hanya berhasil tayang di luar negeri, film berikut juga mampu meraih sejumlah penghargaan Internasional. Nah, berikut ada 6 rekomendasi film horor Indonesia yang layak banget buat ditonton. Film apa saja ya?
1. Pengabdi Setan
Kalau bicara soal film Indonesia yang go internasional, maka film besutan Joko Anwar ini gak boleh terlewatkan. Film ini merupakan remake dari film horror jadul yang berjudul sama. Banyak yang bilang kalau Pengabdi Setan versi tahun 2017 lebih seram jika dibandingkan dengan Pengabdi Setan versi tahun 1980. Selama penayangannya di Indonesia, Pengabdi Setan berhasil menembus Box Office dengan meraup pendapatan total 16,2 juta USD.
Kesuksesan Pengabdi Setan ternyata tidak berhenti di Indonesia saja. Setelah habis masa penayangannya di Indonesia, Pengabdi Setan lalu tayang di berbagai negara seperti Belanda, Portugal, Thailand, Malaysia, Singapore, dll. Bahkan Pengabdi Setan berhasil menjadi film terbaik Overlook Film Festival di Amerika Serikat. Kabarnya, film ini akan segera di-remake ke versi Hollywood!
2. Rumah Dara
Sebelum kesuksesan Pengabdi Setan, film karya The Mo Brothers ini lebih dulu mencuri perhatian para penikmat film dunia. Film yang dirilis pada tahun 2009 lalu ini, selain tayang di Indonesia, Rumah Dara ditayangkan di sejumlah wilayah di Eropa dan Amerika Serikat. Gak heran kalau film ini mempunyai judul Internasional, yakni Macabre. Hebatnya, Rumah Dara lebih dulu populer di luar negeri daripada di Indonesia. Film ini pertama kali tayang secara resmi di Singapura dan mendapat rating yang cukup memuaskan.
Sepanjang tahun 2008 hingga 2009, Rumah Dara ditayangkan lebih dahulu di berbagai festival film internasional dan banyak meraih penghargaan. Film ini mendapat kritikan yang bagus, dan juga mendapat banyak nominasi, rata-rata untuk set dekorasi dan performa dari Shareefa Daanish. Bahkan dalam Independent Film Award, film ini menerima lima nominasi, dan memenangkan kategori Aktris Terbaik untuk Shareefa Daanish.
3. Takut: Feces of Fear
Di film satu ini kamu tidak hanya disuguhi oleh satu buah cerita saja, tetapi enam cerita sekaligus. Yup, Takut: Feces of Fear ini berisi kumpulan enam film pendek karya 6 sutradara ternama Indonesia seperti Rako Prijanto, Riri Riza, Ray Nayoan, Robby Ertanto, Raditya Sidharta, dan The Mo Brothers. Selain itu, film ini juga menyajikan berbagai jenis film horror, mulai horror comedy sampai horror erotic.
Editor’s picks
Sejumlah nama besar turut serta tampil dalam film ini seperti Lukman Sardi, Fauzi Baadila, Marcella Zalianty, Shanty, hingga aktris muda Eva Celia Latjuba. Dirilis pada tahun 2008, Takut: Feces of Fear diputar secara premier di Indonesia Internasional Fantastic Film Festival (iNAFFF) 2008. Selama pemutarannya, film ini berhasil menarik perhatian. Hingga setahun kemudian Takut mulai diputar premier di lingkup internasional di International Film Festival Rotterdam 2009.
4. Modus Anomali
Film yang memiliki judul internasional Ritual ini memiliki cerita yang unik dan tidak biasa. Film besutan Joko Anwar ini bercerita tentang seorang laki-laki yang terlihat memiliki masalah dengan kejiwaannya. Ia tersesat di hutan dan terjebak dengan berbagai hal yang sulit ia mengerti.
Dibintangi sederet artis ternama Indonesia seperti Rio Dewanto, Marsha Timothy, dan Hanna Al-Rasyid, film ini mampu menyisihkan 23 proyek film dari berbagai negara dan meraih “Bucheon Award” dari Network of Asian Fantastic Film. Selain itu Modus Anomali juga sempat tayang dalam Austin Film Festival 2012 di Amerika Serikat.
5. Kala
Kala merupakan film horror thriller pertama karya Joko Anwar yang rilis pada tahun 2007. Film ini disebut-sebut kritikus sebagai film Indonesia bergaya noir pertama. Bisa dibilang, Kala adalah thriller yang sangat etnik. Menggunakan salah satu bagian dari sejarah bangsa Indonesia, Jangka Jayabaya, sebagai salah satu alur utama yang kemudian dicampuradukkan dengan corak barat yang kental. Kala merupakan film yang sangat Indonesia, namun dengan cara pemaparan yang begitu barat.
Film yang dibintangi Fachri Albar, Shanty, Fahrani dan Ario Bayu ini diputar di berbagai Film Festival seperti Puchon International Fantastic Film Festival, Hongkong Asian Film Festival, dll. Bahkan berkat film ini Joko Anwar berhasil meraih penghargaan Jury Prize di New York Asia Film Festival 2007.
6. Danur: I Can See Ghost
Film yang dibintangi oleh Prilly Latuconsina ini ternyata pernah tayang di Malaysia dan Brunei Darusalam loh! Film ini diangkat dari novel karya Risa Saraswati yang berjudul Gerbang Dialog Danur yang ditulis berdasarkan pengalamannya sendiri sebagai seorang gadis indigo. Dengan sutradara Awi Suryadi, film ini cukup sukses di pasaran. Danur sukses ditonton lebih dari 2 juta penonton. Selain Prilly, film ini juga dibintangi sederet aktris papan atas Indonesia seperti Shareefa Daanish dan Kinaryosih.
Film ini bercerita tentang Risa adalah seorang gadis indigo. Sejak kecil, Risa menjalani hidup kesepian. Ketika Risa genap usia delapan tahun, dia berharap memiliki seorang teman. Tak disangka, tiga bocah laki-laki sebayanya: Janshen, Peter, dan William hadir secara tiba-tiba. Anehnya, hanya Risa yang dapat melihat mereka. Mereka akhirnya mengungkapkan bahwa mereka adalah hantu orang Indo yang mati saat masa pendudukan Jepang di Hindia Belanda.
Itu dia film-film horor Indonesia yang berhasil menembus kancah internasional. Jadi, berani nonton film di atas sendirian?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
