Film ROMPIS: Wulan yang Suka Kasih Kode dan Roman yang Gak Peka

#ReviewFilm LDR memang berat!

Lika-liku percintaan remaja memang tak pernah bosan dibicarakan apalagi jika dikemas dalam sebuah film. Terlebih lagi jika diperankan oleh para aktor muda yang sedang digandrungi kaum remaja sekarang ini. Begitu banyaknya film bergenre romantis yang tengah hadir, MNC Pictures merilis sebuah film remaja yang akan tayang pada 16 Agustus nanti berjudul "Roman Picisan".

Merasa tidak asing dengan judulnya? Yup, film ini merupakan kelanjutan dari kisah cinta dua remaja SMA yaitu Roman dan Wulan yang sebelumnya ada dalam sinetron. IDN Times berkesempatan nih untuk menyaksikan Premier film Rompis. Seperti apa sih kisah Roman dan Wulan di layar lebar? Simak yuk!

1. Sangat related dengan kisah cinta remaja zaman sekarang

Film ROMPIS: Wulan yang Suka Kasih Kode dan Roman yang Gak PekaInstagram.com/film_rompis

Sudah bukan lagi anak SMA, Roman dan Wulan dihadapkan dengan masalah ala remaja SMA yang baru saja lulus, yaitu hubungan Long Distance Relationship. Seperti sebagian pasangan remaja kebanyakan, Roman dan Wulan awalnya ingin masuk ke kampus yang sama. Namun seperti yang ditunjukkan dalam trailer, Roman justru harus kuliah di Belanda.

Kalian yang pernah mengalami LDR pasti pernah dong merasakan insecure dan curiga dengan pasangan kamu yang nan jauh di sana? Perasaan yang biasanya dirasakan cewek ini bakal kamu rasakan juga saat melihat Wulan yang terus-terusan video call Roman di Belanda. 

Roman yang berjuang untuk segera lulus dan kurang memahami bahasa Belanda pun bertemu dengan cewek Indonesia yang sangat membantunya yaitu Meira. Tinggal di negeri orang, jauh dari pacar, bertemu orang yang selalu ada buat kamu. Siapa sih yang gak goyah hatinya?

2. Gak terlalu lebay, interaksi para pemain dalam film juga sangat menggambarkan remaja di kehidupan nyata

Film ROMPIS: Wulan yang Suka Kasih Kode dan Roman yang Gak PekaInstagram.com/dindazani

Cowok sempurna yang gak pernah salah gak akan kamu temui di film ini. Sosok Roman yang ganteng, namun polos dan gak peka membuat karakternya sangat manusiawi dan membuat penonton gak geli. Masalah yang dihadapi remaja yang baru beranjak dewasa ini pun seperti kebanyakan apa yang dihadapi orang seumurnya. Mulai dari memikirkan bagaimana caranya agar lulus kuliah hingga kepolosan Roman.

"Dramanya di film ini gak kental banget, sebenarnya kalau di sinetron Wulan itu manja banget. Wulan banyak kodenya tapi Romannya gak peka," ungkap Adinda Azani saat ditemui di Gala Premier semalam.

Baca Juga: Laris Manis, Ada 7 Kejanggalan dan Kelebihan dari Teror Hiu "The Meg"

3. Akting yang natural dalam persahabatan 4 pemeran utama

Film ROMPIS: Wulan yang Suka Kasih Kode dan Roman yang Gak PekaInstagram.com/film_rompis

Diperankan oleh 4 artis muda, Arbani Yasiz, Adinda Azani, Beby Tsabina dan Umay Shahab dengan usia yang berdekatan membuat chemistry yang dibangun mereka sangat baik. Terlihat menyenangkan semua interaksi yang dilakukan pemain sangat natural seperti diri mereka di balik layar. 

Begitu juga dengan dialog yang dilakukan para pemain khususnya antara tokoh Roman dan Sam yang seperti tidak menggunakan script, semua terlihat natural selayaknya dua sahabat dengan karakter yang sangat berbeda. Roman yang penuh kebingungan dan Sam yang slengekan dengan ucapan yang spontan. Namun pengecualian saat Roman sudah mulai mengucapkan puisi-puisi yang sedikit cringey.

4. Sosok Sam sukses membuat film terasa segar dengan celetukan yang bikin sakit perut

Film ROMPIS: Wulan yang Suka Kasih Kode dan Roman yang Gak PekaInstagram.com/dindazani

Sepanjang film ini sosok Sam yang menjadi sahabat Roman sejak SMA sukses bikin suasana menjadi sangat menyenangkan. Celetukan Sam yang spontan ala remaja sekarang sukses bikin penonton tertawa. Entah bagaimana, Sam sukses menggambarkan pertemanan remaja zaman sekarang yang pastinya mirip dengan salah satu teman yang kamu punya.

Sosok yang selalu ada, sering memberi nasehat yang tidak solutif namun sukses mencairkan suasana. Setiap karakter dalam Roman Picisan dibuat real dan tidak mengada-ada juga sangat relatable dengan kehidupan ABG. Hal ini sejalan dengan apa yang dijelaskan sang produser.

"Sebenarnya film ini menjawab apa yang terjadi di sinetron sebelumnya, dan kami menyuguhkan sesuatu yang berbeda dalam film ini. Romantic comedy yang ditawarkan cukup berbeda di film ini. Film ini wajib tonton bagi yang merasa ABG, dan ingin nostalgia dengan masa SMA."

5. Sedikit scene Arbani berbahasa Belanda, ini dia alasannya

Film ROMPIS: Wulan yang Suka Kasih Kode dan Roman yang Gak PekaInstagram.com/film_rompis

Hampir 80 persen adegan hingga akhir mengambil tempat di Belanda. Namun setelah menonton ini pastinya bakal membuat kalian bertanya-tanya kenapa sosok Roman tidak banyak berbicara bahasa Belanda?

Monty Tiwa selaku sutradara pun menjelaskan, "Arbani gak ada scene bahasa, ada tapi sedikit, karena sedikit ini kita ada kepentingan menjaga alur agar enak ditonton. Ada adegan saat Arbani berbahasa itu harus kita potong. Kalau penjelasan psikologisnya, bahasa ini faktor yang gampang-gampang susah. Roman dia pintar dalam segala sesuatu tapi untuk pemahaman lain dia sulit."

Siapa nih yang sedang hobi nonton film yang bikin baper tapi gak cengeng? Film Rompis boleh kamu jajal untuk menikmati tontonan film romance comedy yang fresh. Dukung terus yuk film Indonesia!

https://www.youtube.com/embed/OB-isZQfH80

Baca Juga: Cerita Mirip, Ini 6 Perbandingan Film Kafir & Sebelum Iblis Menjemput

Topik:

  • Erina Wardoyo

Berita Terkini Lainnya