The Possesion of Hannah Grace: Kerasukan yang Berakhir Kematian

When you're dead, you're dead.

Pernah gak terbayang oleh kalian kehidupan seorang penjaga kamar mayat di rumah sakit? Tentunya profesi ini tidak bisa dilakukan oleh semua orang. Pernah juga gak terbesit apa yang kira-kira dialami seorang penjaga kamar mayat di malam hari? Untuk mengetahui semua hal itu kamu bisa menantang dirimu dengan menyaksikan film dari rumah produksi Screen Gems berjudul "The Possession of Hannah Grace" yang mulai tayang pada 30 November ini.

Tepat pada malam Jumat (30/1), IDN Times berkesempatan menyaksikan film yang cukup mengerikan ini. Sebelum nonton, yuk simak ulasan IDN Times tentang film yang diperankan oleh Shay Mitchell.

Baca Juga: 5 Film Horor Korea Ini Bakal Bikin Kamu Mimpi Buruk, Berani Nonton?

1. Mengerikan di awal, namun bagaimana dengan seterusnya?

The Possesion of Hannah Grace: Kerasukan yang Berakhir Kematian

Diawali dengan proses pengusiran hantu dari tubuh wanita muda bernama Hannah Grace yang menegangkan. Dalam film ini digambarkan bahwa iblis yang merasuki Hannah terlalu kuat sehingga usaha para pendeta justru membuat iblis dalam tubuh Hannah membunuh mereka dengan cara yang mengerikan. Mengerikan di awal, namun jadi terasa membosankan karena diulang berkali-kali di setiap iblis menyerang targetnya.

Iblis dalam tubuh bisa mengangkat orang hanya melalui tatapan Hannah. Bahkan, iblis dalam tubuh Hannah tak segan menghabisi nyawa manusia dengan sekali gerakan. Namun, ayah Hannah Grace memberanikan diri untuk membunuh anaknya demi keamanan semua orang dengan membekap mulut putrinya yang masih kesurupan.

2. Macam-macam keadaan mayat secara detail bikin kamu duduk resah di bioskop

The Possesion of Hannah Grace: Kerasukan yang Berakhir Kematian

Tiga bulan berlalu, Megan Reed, seorang mantan polisi yang depresi dengan masa lalunya, mengambil pilihan untuk menerima pekerjaan sebagai penjaga kamar mayat di shift malam. Jauh berbeda dengan kamar mayat di film Indonesia, The Possession of Hannah Grace menunjukkan ruangan kamar mayat dalam berbagai lantai. Suara lift dan lampu otomatis menyala saat dilewati manusia menjadi hal yang cukup membuat suasana menegangkan dalam ruangan penyimpanan mayat.

Tidak hanya menjaga mayat, Megan juga harus mengindetifikasi apakah mayat yang diterima dari pengantar jenazah bisa dimasukkan ke dalam loker jenazah atau tidak. Caranya, dengan cara memotret bagian tubuh dan memindai sidik jari jenazah.

Kebayang gak oleh kalian harus menyentuh secara langsung mayat dengan kondisi yang bermacam-macam setiap malam? Tentunya bagian ini menjagi bagian yang sukses membuat merinding. Kondisi mayat yang membeku dengan penuh urat-urat yang menonjol menjadi visual yang berani ditampilkan dalam film ini.

3. Jumpscare lumayan namun benang cerita tidak sesuai ekspektasi

The Possesion of Hannah Grace: Kerasukan yang Berakhir Kematian

Dari judulnya kamu mungkin membayangkan The Possession of Hannah Grace  menceritakan bagaimana seorang wanita bisa kerasukan atau meninggal akibat kerasukan. Namun jauh dari ekspektasi, film ini justru memiliki benang cerita pertemuan antara jasad Hannah Grace yang entah bagaimana masih utuh dalam 3 bulan bertemu dengan Megan Reed di dalam kamar mayat.

Megan yang mengalami banyak kejanggalan sejak mayat Hannah tiba, mulai dari posisi Hannah yang selalu berubah, penyusup yang tiba-tiba masuk ke kamar mahat, hingga data berbagai hal janggal lainnya. Jumpscare yang ditawarkan film ini juga lumayan mengejutkan, namun tidak cukup membuat kamu hingga berteriak histeris ketakutan.

4. Eksplorasi cerita yang sangat kurang

The Possesion of Hannah Grace: Kerasukan yang Berakhir Kematian

Dalam sebuah film horror eksplorasi kisah misteri di balik sebuah kejadian mistis pastinya menjadi hal yang paling menarik dalam sebuah film horor. Kenyataan-kenyataan tak terduga di balik kejadian janggal yang dialami pemeran utama ataupun hantu utama menjadi hal yang paling dinatikan penonton. Namun sayangnya eksplorasi cerita misterius dalam The Possession sangatlah kurang.

Film ini hanya menawarkan kejadian menegangkan dalam sebuah kamar mayat dan hal mengerikan yang diperbuat iblis yang menempel dalam tubuh Hannah berbulan-bulan.

5. Usaha yang minim menakuti penonton

The Possesion of Hannah Grace: Kerasukan yang Berakhir Kematian

Effort film The Possession of Hannah Grace untuk menakuti penonton dengan kehadiran hantu juga terasa minim. Jangan berharap dengan set yang seram, gelap, dan cerita yang kelam. Set film ini hanya sebatas ruangan penyimpanan mayat yang sangat modern, permainan gambar yang sukses membuat penonton takut hanya sebatas lampu dan suara lift.

Alih-alih semakin menyeramkan, Hannah yang memulihkan diri dengan mencabut nyawa orang-orang sekitar Hannah justru semakin terlihat 'manusiawi'. Kematian teman-teman Hannah di rumah sakit juga tidak diceritakan lebih dalam. Namun, akting para pemerannya yang sangat mendalami peran patut diacungi jempol dan bisa menjadi pertimbangan film yang layak masuk ke dalam daftar tontonan minggu ini.

Rating: 3/5

Baca Juga: Suka Film Horor, 5 Zodiak Cewek Ini Dikenal Pemberani dan Anti Takut

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya