3 Film Kisah Nyata Tentang Penculikan Ini Mengerikan

Bisa jadi pembelajaran agar kita lebih waspada

Penculikan merupakan kejahatan yang seringkali terjadi di dunia. Khususnya kasus-kasus penculikan anak yang harus ditindak tegas. Hal yang melatarbelakangi terjadinya penculikan dikutip dari viva.co.id, diklasifikasikan menjadi lima. Yaitu diculik untuk diadopsi secara ilegal, untuk balas dendam atau meminta tebusan, dipekerjakan secara paksa menjadi anak jalanan, pembantu rumah tangga dan pengemis, untuk eksploitasi seks komersial dan tidak menutup kemungkinan juga untuk penjualan organ tubuh.

Penculikan bisa terjadi di mana, kapan dan kepada siapa saja. Penculikan bisa dilakukan oleh siapa saja, tidak hanya dilakukan oleh orang yang tidak kita kenal saja. Tidak dipungkiri bahwa hal ini pun dapat dilakukan oleh kerabat terdekat sekalipun.

Selain terjadi di Indonesia, penculikan ini juga terjadi di negara lainnya. Bahkan banyak kasus mengerikan yang terkuak dan akhirnya diangkat menjadi sebuah film. Berikut beberapa film berkisah tentang penculikan yang terinspirasi dari kisah nyata.

Girl In The Box

3 Film Kisah Nyata Tentang Penculikan Ini Mengerikanimbd.com

Dikutip dari Kompas.com, film ini diangkat dari kisah nyata seorang perempuan yang diculik dan disekap di dalam peti jenazah selama tujuh tahun. Selama penyekapan itu, Colleen Stan, nama perempuan tersebut, hanya dikeluarkan dari peti untuk diperkosa dan disiksa sang penculik.

Colleen diculik pada 1977-1984 ketika dia baru berusia 20 tahun. Colleen yang kini berusia 51 tahun, baru saja pulang dari ulang tahun temannya di California. Dia kemudian mencegat mobil untuk menumpang.

Saat itu Cameron Hooker (23) bersama istrinya, Janice melintas dan menghentikan mobilnya untuk memberi tumpangan. Beberapa menit setelah memberi tumpangan, Hooker kemudian menghentikan mobilnya dan mengancam Colleen dengan menggunakan pisau. Hooker kemudian mengikat dan menyumbat mulut Colleen dan memaksanya masuk ke dalam sebuan peti kayu.

Setibanya di rumah, Hooker menyeret Colleen ke ruang bawah tanah. Pria itu kemudian melucuti seluruh pakaian Colleen, mengikat pergelangan tangannya dan menggantung gadis itu kemudian mencambuki tubuhnya. Selama beberapa bulan pertama, Colleen tak dikeluarkan dari ruang bawah tanah yang gelap itu. Dia tak diperbolehkan mandi, hanya disediakan pispot dan diberi makan seadanya sekali sehari.

Pada 1984, Hooker mulai terlibat pertengkaran dengan istrinya, Janice dan mulai menyiksa perempuan itu. Hooker bahkan mengatakan dia menginginkan dua budak seks lagi. Di tahun yang sama Colleen dan istri Hooker kabur dari rumah itu. Pada awalnya, Colleen tak bisa menceritakan peristiwa yang menimpanya kepada orangtuanya.

Namun, dua bulan kemudian, Janice melaporkan Hooker kepada polisi dan Colleen meminta orangtuanya mendengarkan keterangannya kepada polisi. Hooker akhirnya diseret ke pengadilan dan dijatuhi hukuman penjara selama 135 tahun. Sementara Janice, karena membantu penegak hukum untuk menangkap Hooker, dibebaskan dari seluruh dakwaan.

3.096 Days

3 Film Kisah Nyata Tentang Penculikan Ini Mengerikanmovieornothing.wordpress.com

Film ini bercerita tentang Natascha Kampusch seorang gadis Austria yang diculik dan disekap selama delapan setengah tahun oleh Wolfgang Priklopil. Ia kemudian berhasil melarikan diri tahun 2006. Film berdasarkan kisah nyata ini bermula dari perceraian orang tua Natascha Kampusch. Suatu ketika ibu Natascha menampar Natascha karena pergi bersama ayahnya ke bar.

Saat itu usia Natascha masih 10 tahun. Dengan kesal Natascha pun memutuskan untuk berangkat ke sekolah sendirian. Tanpa disadari, seorang penculik yang sudah mengawasi dan mempersiapkan segalanya sejak lama menculik Natascha di pagi itu.

Sang penculik, Wolfgang Priklopil menyekap Natascha di ruang bawah tanah rumahnya. Dan sangat mengasingkan Natascha dari dunia luar. Pencarian pun dilakukan keseluruh penjuru negara, namun tetap tidak dapat ditemukan. Wolfgang adalah seseorang pengangguran dengan karakter yang aneh.

Bahkan di usianya yang sudah tidak muda lagi masih menggantungkan ibunya untuk mengurus kehidupan sehari-hari. Dia pun seakan tidak mempunyai ketertarikan kepada wanita, namun dia juga bukanlah seorang gay. Walau orangtua Natascha tidak mampu membayar tebusan, karena memang tidak mampu. Tapi wolfgang sama sekali tidak berniat untuk melepaskan Natascha.

Tujuh tahun berlalu, Natascha pun mulai beranjak dewasa. Dan pengasingan yang dilakukan oleh Wolfgang membuat Natascha mulai frustasi. Bahkan Natascha tidak boleh memanjangkan rambutnya. Wolfgang selalu menggunduli Natascha setiap rambutnya mulai memanjang. Namun suatu ketika Natascha menolak untuk digunduli.

Semakin lama Natascha disekap, Wolfgang pun mulai tertarik padanya walau tetap bertindak kasar. Sampai suatu ketika Wolfgang mulai berhubungan intim dengan Natascha.

Sebenarnya sudah beberapa kali usaha melarikan diri yang dilakukan oleh Natascha, namun selalu gagal. Sampai akhirnya tepat pada hari ke 3096 Natascha berhasil kabur dan kembali ke orangtuanya.

Dilansir dari Kompas.com, Priklopil adalah seorang teknisi komunikasi Austria. Ia menculik Kampusch pada pagi hari tanggal 2 Maret 1998 saat gadis itu dalam perjalanan ke sekolah. Pria itu terus menahan gadis tersebut di ruang bawah tanah yang dibangun khusus di bawah rumahnya di Strasshof dekat Ganserndorf, di Lower Austria.

Kampusch akhirnya berhasil melarikan diri pada 23 Agustus 2006 ketika Priklopil sedang menelepon. Pria itu bunuh diri dengan membiarkan dirinya ditabrak kereta api tak lama setelah Kampusch melarikan diri karena tahu polisi akan segera menangkapnya.

Room

3 Film Kisah Nyata Tentang Penculikan Ini Mengerikanimbd.com

Dilansir dari Liputan6.com, film ini meraih Piala Oscar 2016 untuk kategori Film Terbaik juga kategori Aktris Terbaik yang dimenangkan oleh Brie Larson. Film ini berkisah tentang Joy, seorang gadis muda yang diculik seorang pria tak dikenal. Ia dikurung dalam sebuah gudang pengap dan mendapatkan kekerasan seksual, hingga melahirkan seorang anak lelaki yang diberi nama Jack.

Untuk Jack yang kini berusia lima tahun, semesta adalah sebuah gudang pengap tempatnya hidup sejak ia dilahirkan. Dunia yang hanya berisi ibunya, satu set televisi tua, beberapa perabot rumah tangga, dan satu pot tanaman. Sementara langit, baginya hanya satu jendela kecil di langit-langit gudang. Kadang sang penculik, yang mereka panggil si Tua Nick, datang berkunjung. 

Bagi Jack, hidupnya normal. Namun buat Joy, nasib yang dijalaninya tak cuma ganjil, namun juga menyeramkan. Joy lantas memutar otak agar mereka bisa keluar dari penjara ini. Jack harus pura-pura mati, lalu ‘mayatnya’ yang dibungkus selembar karpet yang nantinya dibuang si Tua Nick ke dunia luar. Bagi Joy, ini adalah tiket menuju kebebasan yang ia impikan. Yang tak ia sadari, kembali ke dunia luar, ternyata memberinya teror mental yang lain.

Film ini juga mendapatkan Nominasi Sutradara Terbaik Piala Oscar 2016, Lenny Abrahamson. Persentuhan Jack dengan dunia luar, cara pandangnya dalam melihat dunia, serta pergulatan batin ibunya, berjalan menakjubkan sekaligus mengerikan dalam film ini.

Dan yang menarik daei film ini adalah film ini terinspirasi dari kisah nyata tentang Elisabeth Fritzl yang dikurung dan diperkosa oleh ayah kandungnya sendiri selama 24 tahun. Ia dikurung di ruang bawah tanah di rumahnya. Ironisnya ia melahirkan sebanyak tujuh kali. Satu anaknya meninggal saat dilahirkan karena tidak mendapatkan pertolongan media yang memadai. Kasusnya ini dianggap sebagai "kejahatan abad ini".

Kejahatan ini terungkap saat satu anaknya sakit dan dilarikan ke rumah sakit. Dokter yang curiga menanyakan identitas asli dari anak tersebut ke Josef Fritzl, ayah dari Elisabeth. Keenam anak dari Elisabeth dibesarkan secara terpisah, tiga anak dibesarkan oleh Josef dan Istrinya Rosemarie (Ibu Elisabeth) diakui sebagai "cucu". Tiga anak lainnya dibesarkan Elisabeth di dalam ruangan bawah tanah itu.

Sarah Apriliana Rosyadi Photo Writer Sarah Apriliana Rosyadi

Instagram : @itsarahrosy YouTube : Sarah Apriliana Rosyadi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya