6 Film Nominasi Best Picture Oscar Era 2010-an Karya Sineas Perempuan

Wajib ditonton ulang, nih!

Siapa bilang kalau industri perfilman Hollywood hanya didominasi oleh laki-laki? Buktinya, beberapa tahun belakangan, perempuan mulai menunjukkan kualitasnya sebagai sutradara. Meskipun kuantitasnya minim, tapi hal tersebut tak menghalangi mereka untuk mempersembahkan karya yang berkualitas.

Tercatat, belasan film karya sutradara perempuan berhasil meraih nominasi Best Picture Oscar selama tiga dekade terakhir. Era 2010-an termasuk salah satu di antaranya. Era tersebut menjadi saksi bisu kesuksesan sineas perempuan di ajang Academy Awards.

Menyajikan cerita yang beragam, enam film nomine Oscar di bawah ini lahir dari tangan sutradara perempuan. Sudah menonton saah satunya?

1. The Kids Are All Right (2010)

https://youtube.com/embed/RixlpHKfb6M

Jika kamu sedang mencari tontonan yang menghangatkan hati, film arahan Lisa Cholodenko ini bisa menjadi pilihan yang tepat. Tak hanya heartwarming, The Kids Are All Right juga mengangkat tema pernikahan dan parenting yang bisa dijadikan pembelajaran.

Film ini berfokus pada pasangan lesbian bernama Nic (Annette Bening) dan Jules (Julianne Moore) yang hidup bahagia dengan kedua anaknya. Konflik dalam film ini dimulai ketika putra mereka, Laser (Josh Hutcherson) ingin menemukan ayah kandungnya.

Meminta bantuan sang kakak, Joni (Mia Wasikowska), Laser akhirnya bertemu dengan ayah biologisnya, Paul (Mark Ruffalo) yang berprofesi sebagai pengelola restoran. Paul yang berjiwa bebas menggaet atensi Laser dan Joni sehingga membuat Nic sedikit cemburu.

Akting Annette Bening dan Mark Ruffalo berhasil memberi warna tersendiri bagi jalan cerita The Kids Are All Right. Tak heran kalau selain Best Picture, film ini juga meraih dua nominasi Oscar dalam kategori akting. 

2. Winter's Bone (2010)

https://youtube.com/embed/bE_X2pDRXyY

Sebelum membuat Leave No Trace (2018) yang meraih skor sempurna di Rotten Tomatoes, Debra Granik lebih dulu dikenal lewat Winter's Bone. Film ini sekaligus menjadi jalan bagi Jennifer Lawrence untuk menapaki karir di industri perfilman Hollywood. Berkat Winter's Bone, Lawrence menjadi aktris termuda ketiga yang meraih nominasi Best Actress Oscar.

Memiliki setting di Missouri, film ini berfokus pada remaja bernama Rae Dolly (Jennifer Lawrence) yang menjadi tulang punggung keluarga. Seakan belum cukup, masalah kembali menerpanya saat sang ayah menjadikan rumah mereka sebagai jaminan. Demi menyelamatkan keluarganya, Rae berangkat mencari sang ayah.

Masalah bertambah kompleks saat gadis tersebut bertemu dengan Teardrop (John Hawkes), pamannya yang seorang pecandu obat-obatan. Winter's Bone mendapat pujian kritikus berkat kelihaian Granik dalam mengeksplorasi dua sisi yang berlawanan: harapan dan kemiskinan. Gimana, sudah nonton fimnya belum?

Baca Juga: 5 Film Oscar yang Bertabur Bintang Film Marvel, Ada Spotlight! 

3. Zero Dark Thirty (2012)

https://youtube.com/embed/HbEi4S6t_cY

Selain Chloe Zhao, Kathryn Bigelow merupakan salah satu sutradara perempuan yang filmnya, The Hurt Locker (2008), meraih Piala Best Picture Oscar. Meskipun hanya masuk nominasi, tapi Zero Dark Thirty arahannya ini juga menyajikan cerita yang tak kalah menggigit, lho.

Jika The Hurt Locker menampilkan tim penjinak bom selama Perang Irak, lain halnya dengan Zero Dark Thirty. Bigelow menghadirkan karakter agen CIA perempuan yang tangguh bernama Maya (Jessica Chastain) dalam film ini. Zero Dark Thirty menceritakan sepak terjang Maya dalam memburu Osama bin Laden, pemimpin jaringan teroris Al-Qaeda.

Beberapa adegan menegangkan sukses ditampilkan Bigelow secara detail, termasuk scene interogasi yang menuai kontroversi itu. Terlepas dari kontroversi tersebut, Zero Dark Thirty tetaplah sebuah film thriller yang layak disaksikan. Terutama bagi kamu yang suka film bertema terorisme, dijamin bikin deg-degan!

4. Selma (2014)

https://youtube.com/embed/vQr6HF3ghJQ

Gemar menonton film bergenre biopik? Selma arahan Ava DuVernay ini sayang banget untuk kamu lewatkan. Selma dalam judulnya sendiri merujuk pada sebuah kota di Alabama yang menjadi saksi bisu Gerakan Hak Sipil di tahun 1965. Pada saat itu, warga keturunan Afrika-Amerika turun ke jalan menuntut hak konstitusional mereka dalam pemungutan suara.

Demi merekonstruksi ulang momen tersebut, Ava menggaet sejumlah aktor berbakat Hollywood untuk bermain dalam film ini. David Oyelowo, Colman Domingo, Tessa Thompson, hingga Oprah Winfrey tampil memerankan figur terkenal dalam peristiwa tersebut.

Oyelowo memimpin Selma dengan berperan sebagai sosok Martin Luther King, Jr., aktivis yang dikenal karena perjuangannya dalam kesetaraan hak. Mulai dari karisma kepemimpinannya hingga pidato How Long, Not Long yang bersejarah itu mampu dilakoni Oyelowo dengan mulus. 

5. Lady Bird (2017)

https://youtube.com/embed/cNi_HC839Wo

Greta Gerwig membawa penonton ke era 2000-an lewat kisah pendewasaan diri seorang gadis remaja dalam Lady Bird. Film ini berfokus pada karakter Christine MacPherson (Saoirse Ronan), siswi senior sekolah Katolik di Sacramento, California. Menjuluki dirinya Lady Bird, Christine mempunyai seorang ibu berwatak keras bernama Marion (Laurie Metcalf).

Tak puas dengan kehidupannya di Sacramento, Lady Bird berniat melanjutkan sekolahnya di New York. Tentu saja hal itu ditentang keras oleh Marion mengingat kondisi ekonomi mereka yang serba pas-pasan. Dengan segala kesulitan tersebut, mampukah Lady Bird meraih mimpinya?

Sebagian besar, konflik dalam film ini menyangkut hubungan antara Lady Bird dan Marion. Selain pemahaman akan tema pencarian jati diri yang baik, keputusan Gerwig menggaet Ronan dan Metcalf sebagai bintang utama juga dinilai brilian. Chemistry mereka berdua sungguh tiada banding.

6. Little Women (2019)

https://youtube.com/embed/AST2-4db4ic

Dua tahun pasca sukses lewat Lady Bird, Greta Gerwig kembali membuat juri Oscar terpukau lewat Little Women. Film ini sekaligus menjadi reuninya dengan Saoirse Ronan yang didapuk menjadi pemeran utama. Ronan tak sendiri, ia ditemani oleh sejumlah bintang muda Hollywood, seperti Emma Watson, Florence Pugh, Eliza Scanlen, hingga Timothée Chalamet.

Little Women sendiri merupakan film adaptasi ketujuh dari novel berjudul sama karya Louisa May Alcott. Sama seperti novelnya, film ini menceritakan kehidupan empat saudari March selama abad ke-19. Ronan berperan sebagai Jo March, putri tertua dari keluarga tersebut. Sementara Watson, Pugh, dan Scanlen masing-masing memerankan Meg, Amy, dan Beth March. 

Penyutradaraan Gerwig yang apik hingga akting para pemainnya yang memukau membuat Little Women dinominasikan dalam Best Picture Oscar 2020. Sayangnya, Little Women harus mengakui kemenangan Parasite (2019) malam itu.

Selain menyajikan cerita yang bagus, enam film karya sutradara perempuan di atas mampu mencuri perhatian juri Oscar berkat pengarahannya yang brilian. Kamu sendiri lebih memfavoritkan film yang mana, nih? Komen di bawah, ya. 

Baca Juga: 5 Film Berbahasa Asing Moncer di Nominasi Oscar 2022

Satria Wibawa Photo Verified Writer Satria Wibawa

Movies and series enthusiast. Feel free to read my reviews on Insta @satriaphile90 or Letterboxd @satriaphile. Have a wonderful day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya