[REVIEW] Don't Worry Darling, Definisi Eskapisme ala Olivia Wilde

Gak seburuk yang dikatakan kritikus, kok!

Tinggal di lingkungan yang aman dan nyaman disertai fasilitas lengkap tentu menjadi impian setiap orang, kan? Namun, apa jadinya jika kehidupan yang terlihat ideal tersebut ternyata menyimpan rahasia mematikan?

Yap, premis tersebut dapat kamu jumpai dalam film thriller psikologis karya Olivia Wilde (Booksmart) yang berjudul Don't Worry Darling (2022). Tayang di bioskop Indonesia sejak 12 Oktober, film ini menjadi salah satu film Hollywood paling ditunggu perilisannya tahun ini.

Bagaimana tidak, selain menampilkan Florence Pugh dan Harry Styles sebagai pemeran utama, "drama" di balik layar antar para pemainnya pun tak kalah mencuri atensi. Sayangnya, Don't Worry Darling harus puas dengan skor 38 persen di Rotten Tomatoes.

Lantas, apakah film ini seburuk yang dikatakan oleh para kritikus atau malah sebaliknya? Biar gak penasaran, langsung simak review film Don't Worry Darling berikut ini, yuk.

1. Ajak penonton intip kehidupan para penghuni Victory

[REVIEW] Don't Worry Darling, Definisi Eskapisme ala Olivia WildeKiKi Layne dan Florence Pugh dalam film Don't Worry Darling (dok. New Line Cinema/Don't Worry Darling)

Pernahkah kalian melihat sesuatu yang sempurna, tapi saking sempurnanya sampai merasa ganjil? Perasaan tak nyaman tersebut dijamin bakal kamu rasakan sepanjang menyaksikan Don't Worry Darling.

Film ini berlatar di sebuah company town bernama Victory. Sebagaimana namanya, penghuni Victory hidup dalam kemakmuran. Sehari-hari, para istri bertugas membersihkan rumah, menyiapkan makanan, dan mengikuti kelas balet.

Sementara para suami, pergi bekerja di tempat yang mereka sebut "markas besar" dengan mengendarai mobil mewah. Semua tampak harmonis sampai salah satu istri, Alice (Florence Pugh), mencium ada yang tak beres dengan temannya, Margaret (KiKi Layne).

Margaret mengaku melihat "sesuatu" ketika tanpa sengaja pergi ke area terlarang. Selain membuatnya depresi dan dikucilkan oleh komunitas, pelanggaran tersebut juga merenggut nyawa putra semata wayangnya.

Ketika sebuah kejadian tragis menimpa Margaret, Alice pun mulai mempertanyakan pekerjaan sang suami, Jack (Harry Styles). Siapa sangka, keingintahuannya tersebut menuntun Alice untuk menyibak rahasia gelap yang disimpan oleh sang pendiri Victory, Frank (Chris Pine).

2. Hadirkan production design dan sinematografi yang menawan

[REVIEW] Don't Worry Darling, Definisi Eskapisme ala Olivia WildeOlivia Wilde dan Florence Pugh dalam film Don't Worry Darling (dok. New Line Cinema/Don't Worry Darling)

Sedari awal, penonton bakal dihipnotis oleh tampilan kota bernuansa era 50-an. Mulai dari fashion, arsitektur, hingga kendaraan, semua disajikan secara total demi membangun kesan retro.

Hal itu juga didukung oleh sinematografi yang menawan garapan Matthew Libatique. Bukan nama sembarangan, Libatique sebelumnya pernah meraih dua nominasi Oscar lewat Black Swan (2010) dan A Star Is Born (2018), lho.

Tak hanya membuat Victory terlihat classy dan stylish, production design dan sinematografi yang ciamik tersebut  juga turut menyiratkan kejanggalan. Sebenarnya, apa, sih, yang tersembunyi di balik segala kemewahan Victory?

3. Akting para pemain yang membius. Florence Pugh juara!

[REVIEW] Don't Worry Darling, Definisi Eskapisme ala Olivia WildeFlorence Pugh dan Harry Styles dalam film Don't Worry Darling (dok. New Line Cinema/Don't Worry Darling)

Sementara dibuat larut dengan misterinya, di sisi lain para pemain Don't Worry Darling menyuguhkan akting yang tak bisa dianggap sepele. Olivia Wilde berhasil mencuri perhatian sebagai Bunny, salah satu teman Alice yang terlihat easy going, tapi menyimpan rahasia.

Chris Pine sempurna sebagai Frank, pendiri Victory yang karismatik sekaligus mengintimidasi lewat deretan dialognya yang menohok. Karakter Jack memang tipikal suami di film horor pada umumnya, tapi Harry Styles jelas tak bermain buruk.

Namun, pujian setinggi-tingginya layak diberikan pada Florence Pugh. Tak hanya membuat penonton bersimpati pada karakter Alice, Pugh juga mampu menangani sejumlah adegan pemacu adrenalin.

Dari yang sederhana, seperti adegan makan malam, hingga yang kompleks, seperti adegan kejar-kejaran mobil, semua mampu dibawakannya dengan brilian. Juara banget, deh, aktris muda satu ini!

Baca Juga: 12 Fakta Don't Worry Darling, Film Misteri Dibintangi Harry Styles

4. Alur cerita yang mengandung double plot twist, dijamin bikin melongo!

[REVIEW] Don't Worry Darling, Definisi Eskapisme ala Olivia WildeOlivia Wilde, Nick Kroll, dan Chris Pine dalam film Don't Worry Darling (dok. New Line Cinema/Don't Worry Darling)

Kecurigaan Alice terhadap Victory berujung kejutan yang sanggup bikin penonton terheran-heran. Tak tanggung-tanggung, Katie Silberman (Booksmart), selaku penulis naskah, menghadirkan dua plot twist sekaligus!

Bagi yang doyan menonton film-film bergenre serupa, pasti tak sulit menebak plot twist pertama dari Don't Worry Darling. Namun, ketika penonton mengira sudah tahu ending-nya, Silberman melempar kejutan berikutnya yang mampu mengubah perspektif cerita.

Selain mengejutkan, plot twist kedua tersebut juga mengandung ironi yang bikin perasaan campur aduk. Hebatnya, ironi tersebut semakin memperkuat sejumlah tema penting yang diusung dalam Don't Worry Darling, lho.

5. Angkat sejumlah tema menarik, dari eskapisme hingga misogini

[REVIEW] Don't Worry Darling, Definisi Eskapisme ala Olivia WildeHarry Styles dan Florence Pugh dalam film Don't Worry Darling (dok. New Line Cinema/Don't Worry Darling)

Ngomongin soal tema, ada sejumlah pembahasan menarik yang diangkat dalam Don't Worry Darling. Salah satunya yakni tentang misogini yang masih menjalar dalam masyarakat sampai saat ini.

Lewat karakter Alice, penonton diajak untuk melihat betapa perempuan masih dianggap sebagai objek oleh sebagian laki-laki. Parahnya, semua itu dinormalisasi atas dasar prinsip rumah tangga yang ideal.

Selain misogini dan penindasan dalam rumah tangga, eskapisme pun turut menjadi salah satu tema yang disinggung. Ketika dunia semakin kacau-balau, apakah lari dari kenyataan menjadi satu-satunya jalan keluar?

6. Kekurangan Don't Worry Darling

[REVIEW] Don't Worry Darling, Definisi Eskapisme ala Olivia WildeGemma Chan dalam film Don't Worry Darling (dok. New Line Cinema/Don't Worry Darling)

Satu hal yang cukup mengganggu dalam Don't Worry Darling adalah penyajian dream sequence yang berulang-ulang. Beberapa ada yang menarik karena mengandung metafora yang menggelitik, tapi sebagian malah terkesan sebagai penambal durasi.

Sejumlah misteri yang belum terjawab pun mungkin bakal membuat sebagian penonton kurang puas dengan akhir ceritanya. Salah satunya terkait peran Shelley (Gemma Chan), istri Frank, yang sebenarnya dalam Victory. Apakah akan ada sekuelnya? Mari kita tunggu sama-sama saja, ya.

Terlepas dari "drama" di balik layar dan respons negatif yang diterimanya, Don't Worry Darling tetap sebuah thriller psikologis yang layak kamu tonton. Selain akting, sinematografi, dan production design yang menawan, sejumlah isu penting yang diangkat juga membuat film ini sayang untuk dilewatkan, lho.

Baca Juga: 9 Film yang Diperankan Aktor Don't Worry Darling, Ada Eternals!

Satria Wibawa Photo Verified Writer Satria Wibawa

Movies and series enthusiast. Feel free to read my reviews on Insta @satriaphile90 or Letterboxd @satriaphile. Have a wonderful day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya