Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves, Hiburan yang Komplet!

Film penyelamat franchise Dungeons & Dragons, nih

Setelah menelurkan film ketiganya, Dungeons & Dragons 3: The Book of Vile Darkness (2012), dalam format DVD, Hollywood sepertinya sudah kehilangan harapan pada seri film Dungeons & Dragons. Ulasan buruk yang diterima ketiga filmnya—film pertamanya, Dungeons & Dragons (2000), mendapat hasil yang memalukan di box office—benar-benar menempatkan seri film ini di titik terendah.

Sebelum dirilis, Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves (2023), selaku film reboot, diramalkan akan merasakan nasib sama dengan para pendahulunya. Namun, sebuah keajaiban pun terjadi. Situs pengumpul ulasan film terkemuka, Rotten Tomatoes, memberikan skor 89 persen pada film fantasi yang tayang di bioskop Indonesia sejak Rabu (29/3/2023) ini.

Apakah Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves berhasil menyelamatkan seri film ini dari titik nadir? Untuk kamu yang belum dan berencana akan menontonnya, review film Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves di bawah ini bisa banget dijadikan bahan pertimbangan. Simak sampai habis, ya!

1. Putri yang hilang, relikui yang dicuri, dan tipu muslihat penyihir jahat

Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves, Hiburan yang Komplet!adegan dalam film Dungeons and Dragons: Honor Among Thieves (dok. Paramount Pictures/Dungeons and Dragons: Honor Among Thieves)

Sebagai film adaptasi tabletop role-playing game (RPG) legendaris, Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves mempunyai semua referensi yang bakal membuat para nerd kegirangan. Salah satunya—ini yang paling penting—adalah alur cerita yang menarik.

Setelah dibuka dengan adegan flashback lewat eksposisi yang disampaikan karakter Edgin Darvis (Chris Pine)—hal ini mengingatkan pada teknik storytelling Dungeon Master (DM) dalam permainan papannya—dan adegan prison escape yang super seru, film ini langsung mengajak penonton melihat misi pertama sang protagonis, yakni mencari keberadaan sang putri.

Diceritakan, setelah Edgin dan rekannya, Holga Kilgore (Michelle Rodriguez), dipenjara karena gagal dalam sebuah aksi pencurian, putri Edgin, Kira (Chloe Coleman), dibawa pergi oleh Forge Fitzwilliam (Hugh Grant), mantan rekan Edgin dan Holga sekaligus seorang penipu yang ulung. Tak cuma Kira, Forge juga membawa tablet kebangkitan, sebuah relikui yang dapat membangkitkan orang meninggal. Dengan relikui tersebut, Edgin berniat menghidupkan kembali istrinya yang dibunuh oleh Penyihir Merah.

Rupanya, Forge, yang kini menjabat sebagai Lord of Neverwinter yang baru, berkhianat dan membuat Kira melawan Edgin. Tak hanya itu, Forge juga bersekongkol dengan seorang Penyihir Merah bernama Sofina (Daisy Head) guna memuluskan ambisinya. Berbekal keinginan untuk mendapatkan kembali putrinya dan tablet kebangkitan, petualangan Edgin dan Holga pun dimulai.

2. Karakternya beragam, khas permainan RPG!

Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves, Hiburan yang Komplet!adegan dalam film Dungeons and Dragons: Honor Among Thieves (dok. Paramount Pictures/Dungeons and Dragons: Honor Among Thieves)

Selain jalan cerita yang menarik, layaknya game RPG, Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves juga menghadirkan berbagai karakter yang penuh warna. Di awal, penonton telah diperkenalkan dengan Edgin Darvis, mantan Harper (semacam mata-mata di dunia Dungeons & Dragons) yang beralih profesi menjadi pencuri setelah kematian tragis istrinya. Edgin juga dikenal sebagai bard karena kerap menyenandungkan syair-syair menggelitik.

Kemudian, ada Holga Kilgore, seorang barbarian yang diusir dari sukunya. Ia bertemu dengan Edgin ketika sang mantan Harper tersebut kesulitan membesarkan Kira sendirian. Sejak saat itu, Holga tinggal bersama Edgin sebagai ibu pengganti Kira sambil membantu Edgin dalam setiap aksi pencuriannya.

Untuk mendapatkan kembali tablet kebangkitan—hal ini mengharuskan mereka masuk ke dalam ruang harta milik Forge yang disegel oleh mantra yang kuat—mereka harus merekrut seorang penyihir. Satu-satunya penyihir yang dikenal oleh mereka adalah sang rekan lama, yakni Simon Aumar (Justice Smith). Sayangnya, alih-alih dikategorikan sebagai penyihir andal, Simon berada di antara ceroboh dan tidak percaya diri.

Melalui Simon, mereka lalu mengenal Doric (Sophia Lillis), seorang druid yang mempunyai kemampuan berubah wujud menjadi berbagai macam hewan. Doric bersedia membantu mereka mengalahkan Forge karena ingin membebaskan hutan Neverwinter dari penjajahan Forge. Di film ini, Doric digambarkan sebagai love interest dari Simon.

Turut bergabung di tengah-tengah misi yakni Xenk Yendar (Regé-Jean Page), seorang paladin yang selamat dari ritual jahat yang dilakukan oleh pemimpin Penyihir Merah, Szass Tam, semasa kecilnya. Akibatnya, Xenk menua lebih lambat daripada manusia normal.

3. Setiap misi disajikan secara kreatif, berasa nonton heist movie!

Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves, Hiburan yang Komplet!adegan dalam film Dungeons and Dragons: Honor Among Thieves (dok. Paramount Pictures/Dungeons and Dragons: Honor Among Thieves)

Motif sudah jelas, tim sudah terbentuk, apa kira-kira yang kurang? Jawabannya adalah misi. Jonathan Goldstein dan John Francis Daley, selaku sutradara dan penulis naskah, menghadirkan rangkaian misi dalam Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves layaknya film bertema perampokan alias heist movie.

Uniknya, agar sesuai dengan genre fantasi yang diusungnya, Goldstein dan Daley melibatkan sejumlah properti sihir dalam "aksi perampokan" Edgin dkk.. Salah satunya adalah Hither and Tither Staff (Bahasa Indonesia: Tongkat Sana Sini), sejenis tongkat sakti yang bisa membuat lubang teleportasi jarak pendek.

Adegan terbaik yang melibatkan Tongkat Sana Sini adalah saat Edgin dkk. mencoba memasukkan lubang teleportasi yang disamarkan sebagai lukisan ke dalam kereta Forge yang sedang berjalan. Didukung tata kamera yang keren, adegan ini tak hanya terlihat imajinatif, tetapi juga terasa sangat intens!

Baca Juga: Siapa Penyihir Merah di Film Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves?

4. Kombinasi komedi dan aksi yang pas menjadi "senjata" dalam Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves

Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves, Hiburan yang Komplet!adegan dalam film Dungeons and Dragons: Honor Among Thieves (dok. Paramount Pictures/Dungeons and Dragons: Honor Among Thieves)

Seperti yang bisa kamu lihat di trailernya, selain aksi, Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves juga menyuguhkan komedi yang ampuh memancing tawa. Adegan membangunkan dan menanyai mayat di kuburan (terlihat sekilas di trailer) memang menjadi highlight dari film ini.

Namun, mayoritas komedi justru berasal dari celetukan para tokoh di dalamnya. Goldstein dan Daley, yang memiliki pengalaman menyutradarai dan menulis naskah film komedi macam Horrible Bosses (2011) dan Game Night (2018), pandai menulis kelakar yang mengandalkan pembawaan aktornya.

Chris Pine, yang kerap memerankan karakter alpha male dengan sentuhan humor (baca: James T. Kirk di seri film Star Trek, Steve Trevor di seri film Wonder Woman), tak kesusahan dalam menghidupkan kekocakan karakter Edgin. Namun, kejutan justru datang dari Regé-Jean Page.

Terkenal lewat perannya sebagai Simon Basset, Duke of Hastings di musim pertama Bridgerton (2020), aktor Inggris/Zimbabwe ini berhasil mengubah sisi serius Xenk menjadi momen komedi. Penulis pribadi tak keberatan jika karakter ini mendapatkan film spin-off-nya sendiri di kemudian hari.

5. Selain aksi dan komedi, Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves pun tak lupa selipkan momen emosional

Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves, Hiburan yang Komplet!adegan dalam film Dungeons and Dragons: Honor Among Thieves (dok. Paramount Pictures/Dungeons and Dragons: Honor Among Thieves)

Dari sekian banyak ulasan positif yang diberikan para kritikus terhadap film ini, dapat disimpulkan bahwa mereka semua sepakat kalau Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves merupakan sebuah tontonan paket lengkap. Menurut penulis, pernyataan tersebut tidaklah berlebihan.

Pasalnya, selain perpaduan aksi dan komedi yang pas, film ini juga menghadirkan elemen penting dalam sebuah film blockbuster, yakni momen menyentuh. Dari pertemuan kembali Holga dan mantan kekasihnya (diperankan oleh seorang aktor peraih sembilan nominasi Oscar, bisa kamu tebak?) sampai hubungan ayah-anak antara Edgin dan Kira, semua mampu menambah bobot emosi dalam film ini.

Bahkan, setelah momen pertarungan yang intens di klimaks, Goldstein dan Daley masih sempat memberikan konklusi hangat pada salah satu karakternya. Bisa dibilang, Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves tetap memberikan "rasa" tanpa lupa menghibur para penontonnya. Good job!

Secara keseluruhan, Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves berhasil mengungguli kualitas tiga film pendahulunya lewat sajian aksi, komedi, dan momen emosional yang diramu dengan pas. Alur cerita yang ringan, namun dikemas dengan menarik juga menjadi alasan mengapa reboot dari seri film Dungeons & Dragons yang ini wajib kamu tonton di bioskop. Dijamin gak nyesel, deh!

Baca Juga: 8 Film Garapan Sutradara Dungeons & Dragons, Ada Spider-Man!

Satria Wibawa Photo Verified Writer Satria Wibawa

Movies and series enthusiast. Feel free to read my reviews on Insta @satriaphile90 or Letterboxd @satriaphile. Have a wonderful day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya