[REVIEW] Film Black Adam, Waktunya Antihero DCEU Unjuk Gigi

Film superhero dengan paduan aksi dan komedi yang pas!

Setelah mencuri atensi lewat The Batman (2022), DC Films kembali menggebrak lewat film superhero teranyarnya, Black Adam (2022). Tayang sejak 19 Oktober kemarin di bioskop, film kesebelas DC Extended Universe (DCEU) ini begitu ditunggu penggemar.

Bagaimana tidak, selain sempat tertunda hampir setahun, film ini juga menjadi film solo perdana bagi sosok anti-hero terkuat dalam jagat DC, Black Adam (Dwayne Johnson). Terlebih, Black Adam juga menghadirkan sederet superhero anyar yang tergabung dalam Justice Society of America (JSA).

Sayangnya, perilisan film ini diwarnai oleh berbagai komentar pedas dari para kritikus. Bahkan, Black Adam hanya mendapat skor sebesar 44 persen di Rotten Tomatoes, lho.

Apakah hal tersebut lantas menjadikan film ini tontonan yang mengecewakan atau malah sebaliknya? Biar gak penasaran, review film Black Adam di bawah ini patut kamu jadikan pertimbangan untuk menonton, lho!

1. Beri plot twist pada origin story Teth-Adam

[REVIEW] Film Black Adam, Waktunya Antihero DCEU Unjuk GigiSarah Shahi dan Pierce Brosnan dalam film Black Adam (dok. DC Films/Black Adam)

Ngomongin soal origin story Teth-Adam alias Black Adam, ada begitu banyak versi tentang asal-usul jawara Kahndaq satu ini. Dalam film ini, Teth-Adam dikisahkan sebagai seorang bocah yang memimpin perlawanan para budak di masa pemerintahan tirani Raja Anh-Kot.

Keberaniannya tersebut menarik perhatian para penyihir agung, sehingga memberinya kekuatan Shazam. Berubah menjadi jawara bernama Teth-Adam, ia pun menghancurkan kerajaan beserta seluruh Khandaq.

Namun, apa yang dituturkan dalam prolog hanya setengah dari fakta yang sebenarnya. Di pertengahan film, penonton bakal dikejutkan dengan kisah lengkap dari legenda tersebut. Plot twist banget, deh, pokoknya!

2. Bertabur adegan aksi yang menggelegar, bikin nahan napas!

[REVIEW] Film Black Adam, Waktunya Antihero DCEU Unjuk GigiNoah Centineo dalam film Black Adam (dok. DC Films/Black Adam)

Black Adam boleh jadi merupakan film superhero pertama yang diarahkan oleh sang sutradara, Jaume Collet-Serra. Namun, kemampuannya dalam membungkus adegan aksi patut diacungi dua jempol.

Berkat pengalamannya menggarap sejumlah film thriller macam Orphan (2009), Non-Stop (2014), hingga The Shallows (2019), Collet-Serra tahu kapan harus membuat penonton menahan dan menghela napas. Tak hanya dahsyat, sejumlah adegan aksi yang ditampilkan juga mengandung unsur gore, lho.

Hal tersebut sejalan dengan label anti-hero yang disematkan pada Black Adam. Karena itu, tak heran kalau sebagian fans menyebut film ini sebagai Deadpool-nya DCEU.

3. Selain aksi superhero, Black Adam pun turut diselipi humor segar

[REVIEW] Film Black Adam, Waktunya Antihero DCEU Unjuk GigiDwayne Johnson dan Aldis Hodge dalam film Black Adam (dok. DC Films/Black Adam)

Selain adegan aksi yang spektakuler, Black Adam pun turut menghibur penonton lewat humor yang mengocok perut. Sumber kelucuan terbesar datang dari tingkah seenak jidat dan sarkasme Black Adam.

Terlebih, ketika sang superhero beradu argumen dengan Carter Hall alias Hawkman (Aldis Hodge), pemimpin Justice Society of America (JSA). Interaksi antara Dwayne Johnson dan Aldis Hodge mampu menciptakan dinamika yang menarik.

Selain mereka, Albert Rothstein alias Atom Smasher (Noah Centineo) juga memberi warna tersendiri dalam Black Adam. Sebagai superhero amatir, karakternya selalu kena sasaran amukan Hawkman. Dijamin bikin terpingkal!

Baca Juga: 10 Superhero yang Mendapatkan Kekuatan dari Dewa, Ada Black Adam!

4. Hadirkan sinematografi dan scoring yang menawan

[REVIEW] Film Black Adam, Waktunya Antihero DCEU Unjuk GigiQuintessa Swindell dalam film Black Adam (dok. DC Films/Black Adam)

Sebagian besar adegan aksi dalam Black Adam dikemas secara slow motion. Demi menangkap detail gerakan para superhero dalam efek tersebut, Black Adam menggandeng Lawrence Sher, peraih nominasi Best Cinematography Oscar lewat Joker (2019).

Hasilnya sungguh menakjubkan. Tiap adegan aksi yang melibatkan Maxine Hunkel alias Cyclone (Quintessa Swindell) dan Kent Nelson alias Doctor Fate (Pierce Brosnan) tak pernah gagal memanjakan mata.

Sinematografi yang menawan tersebut juga ditunjang oleh musik gubahan Lorne Balfe yang epik. Sebelum Black Adam, Balfe pernah terlibat dalam sejumlah film keren, seperti Mission: Impossible – Fallout (2018) dan Top Gun: Maverick (2022).

5. Penokohan dan alur cerita yang berantakan menjadi kelemahan Black Adam?

[REVIEW] Film Black Adam, Waktunya Antihero DCEU Unjuk GigiDwayne Johnson dalam film Black Adam (dok. DC Films/Black Adam)

Ketika dirilis, Black Adam langsung mendapat ulasan yang beragam dari para kritikus. Beberapa ada yang menyukai, tapi sebagian lagi mengkritik penokohan sejumlah karakter yang setipis kertas. Salah satunya yakni sosok villain, Ishmail Gregor, yang diperankan Marwan Kenzari.

Alur cerita yang berantakan juga disebut menjadi aspek terlemah dari Black Adam. Bila diperhatikan, memang ada sejumlah adegan yang terasa tak sinkron akibat penyuntingan yang kasar dan terburu-buru.

Namun, menurut penulis, dua hal tersebut tak memengaruhi kenyamanan menonton. Sebab, Black Adam termasuk jenis tontonan cukup dinikmati tanpa perlu memusingkan perihal kedalaman cerita.

Meski terdapat kekurangan di sana-sini, Black Adam tetap salah satu film superhero yang layak ditonton tahun ini. Perpaduan yang pas antara aksi dan komedinya adalah salah satu alasan mengapa film arahan Jaume Collet-Serra ini menjadi sajian yang menghibur.

Selain itu, kemunculan surprise cameo dalam post-credit scene-nya juga membuat film ini sayang untuk dilewatkan, lho. Gimana, jadi makin gak ragu buat nonton Black Adam, kan? Yuk, langsung tancap gas ke bioskop terdekat.

Baca Juga: 10 Film Terbaik Dwayne Johnson, Siap Kembali dengan Black Adam

Satria Wibawa Photo Verified Writer Satria Wibawa

Movies and series enthusiast. Feel free to read my reviews on Insta @satriaphile90 or Letterboxd @satriaphile. Have a wonderful day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya