Jurassic World Dominion, Puncak Trilogi yang Sukses Bikin Nostalgia

Hadirkan banyak dinosaurus baru, lho!

Tahun ini, begitu banyak film rilisan Universal Pictures yang ditunggu oleh para penggemar. Setelah sukses dengan Marry Me, The Bad Guys, hingga The Northman, studio film terbesar di dunia itu kembali menggebrak lewat Jurassic World Dominion (2022).

Tayang lebih awal di bioskop Indonesia, yakni pada 8 Juni 2022, Jurassic World Dominion bak penawar rindu bagi penonton yang sudah kangen menyaksikan aksi kejar-kejaran antara Chris Pratt dan dinosaurus. Tak hanya itu, penutup trilogi Jurassic World ini juga menghadirkan deretan kejutan lain yang tak kalah seru, lho.

1. Sinopsis Jurassic World Dominion

Jurassic World Dominion, Puncak Trilogi yang Sukses Bikin NostalgiaChris Pratt dalam film Jurassic World Dominion (dok. Universal Pictures/Jurassic World Dominion)

Jurassic World Dominion memiliki setting 4 tahun setelah peristiwa dalam Jurassic World: Fallen Kingdom (2018). Akibat kehancuran Isla Nublar, para dinosaurus pun harus hidup berdampingan dengan manusia agar bisa tetap bertahan.

Sementara itu, Owen Grady (Chris Pratt) dan Claire Dearing (Bryce Dallas Howard) merawat Maisie (Isabella Sermon), cucu Benjamin Lockwood (James Cromwell), sambil sesekali membantu dinosaurus malang yang menjadi korban kejahatan manusia.

Mereka tinggal di dalam hutan guna melindungi Maisie—di Jurassic World: Fallen Kingdom, terungkap ia adalah kloning dari Charlotte, putri Benjamin—dari bahaya dunia luar. Benar saja, Maisie rupanya diincar oleh Dr. Lewis Dodgson (Campbell Scott), CEO Biosyn Genetics, yang ingin memanfaatkan DNA remaja tersebut untuk rencana jahatnya.

Di sisi lain, Dr. Ellie Sattler (Laura Dern) sedang menyelidiki wabah belalang raksasa yang terjadi di sebuah lahan pertanian. Mengajak serta Dr. Alan Grant (Sam Neill), investigasi tersebut membawa mereka ke Biosyn Genetics dan bertemu dengan Dr. Ian Malcolm (Jeff Goldblum) yang kini bekerja sebagai konsultan di sana.

Di saat yang bersamaan, Maisie dan Beta, anak Blue, Velociraptor sahabat Owen, diculik oleh orang suruhan Dodgson. Kemudian, dimulailah petualangan Owen dkk. untuk menyelamatkan Maisie dan membongkar kejahatan Biosyn Genetics.

2. Raptor memang berbahaya, begitu pun manusia

Jurassic World Dominion, Puncak Trilogi yang Sukses Bikin NostalgiaDeWanda Wise dan Chris Pratt dalam film Jurassic World Dominion (dok. Universal Pictures/Jurassic World Dominion)

Dalam Jurassic World Dominion, Colin Trevorrow, sang sutradara, melanjutkan gagasan tentang manusia dan dinosaurus yang hidup berdampingan. Hal tersebut sangatlah menarik. Sebab, dinosaurus sendiri punah 65 juta tahun sebelum manusia eksis di bumi.

Nah, naskah garapannya dan Emily Carmichael (Pacific Rim: Uprising) mengeksplorasi semua "kemungkinan" yang bisa saja terjadi lewat film ini. Salah satunya yakni serangan karnivora terhadap manusia.

Uniknya, sumber masalah tak hanya datang dari dinosaurus saja, tetapi juga dari manusia. Sepanjang film berlangsung, penonton diperlihatkan kekejaman manusia terhadap makhluk prasejarah tersebut, seperti perdagangan gelap, duel arena, hingga kuliner ilegal.

Tak disajikan secara eksplisit memang, mengingat rating 13 tahun ke atas yang diperoleh oleh film ini. Namun, secara tak langsung, hal tersebut membuat kita sadar akan pentingnya menjaga keseimbangan alam.

3. Mempertemukan deretan karakter dari kedua trilogi, bikin nostalgia!

Jurassic World Dominion, Puncak Trilogi yang Sukses Bikin NostalgiaDeWanda Wise dan Laura Dern dalam film Jurassic World Dominion (dok. Universal Pictures/Jurassic World Dominion)

"Jurassic World? Not a fan." (Dr. Ian Malcolm)

Bagi generasi 90-an, Jurassic Park (1993) karya Steven Spielberg adalah mahakarya. Selain sosok T-Rex yang mengintimidasi, kemunculan ketiga karakter utamanya, Ellie, Alan, dan Ian, juga turut menjadikan film tersebut ikonik.

Hal tersebut berhasil diwujudkan kembali oleh Trevorrow dalam Jurassic World Dominion. Baik mereka maupun karakter utama di trilogi Jurassic World, yakni Owen dan Claire—ditambah Kayla Watts (DeWanda Wise) dan Ramsay Cole (Mamoudou Athie)—masing-masing tampil dalam porsi yang pas.

Peran mereka pun signifikan terhadap jalan cerita film. Ellie dkk. mencoba menghentikan niat busuk Biosyn Genetics, sementara Owen dkk. berusaha menyelamatkan Maisie. Kerennya, Trevorrow berhasil mempertemukan mereka dalam satu layar tanpa terasa dipaksakan.

Baca Juga: Rilis Trailer Perdana, Ini 15 Pemeran Film Jurassic World: Dominion

4. Tampilkan sejumlah dinosaurus baru yang unik

Jurassic World Dominion, Puncak Trilogi yang Sukses Bikin Nostalgiaadegan dalam film Jurassic World Dominion (dok. Universal Pictures/Jurassic World Dominion)

Bukan seri film Jurassic Park namanya kalau tak menghadirkan sederet dinosaurus baru yang mampu memukau penonton. Dari golongan herbivora, ada Dreadnoughtus yang sempat disinggung dalam dua film sebelumnya. Makhluk setinggi 26 meter tersebut berhabitat di Amerika Selatan.

Tak kalah mencuri perhatian, ada pula Lystrosaurus. Hewan herbivora tersebut tampak ketika Owen menghadapi anak buah Dodgson di Malta. Namun, kemunculan para karnivoralah yang paling ditunggu-tunggu oleh para penggemar.

Jika dalam dua film sebelumnya Indominus Rex dan Indoraptor yang jadi "primadona", maka kini giliran Giganotosaurus untuk unjuk taring dalam Jurassic World Dominion. Bahkan, saking ganasnya, Trevorrow pun menyebut Giganotosaurus sebagai "Joker" dari film ini.

5. Teror para raptor yang dikemas secara kreatif, awas ada jumpscare!

https://youtube.com/embed/DtQycgMD4HQ

Kehadiran para dinosaurus pemangsa memfasilitasi Trevorrow untuk merangkai sejumlah momen menegangkan dalam Jurassic World Dominion. Salah satu adegan terbaik adalah ketika Owen dan Claire dikejar-kejar oleh Atrociraptor di Malta.

Tak hanya sukses membuat penonton menahan napas, adegan tersebut juga membawa nuansa ala seri film Mission Impossible pada film ini. Selain piawai mengeksekusi adegan pemacu adrenalin tersebut, Trevorrow pandai bermain-main dengan atmosfer horor.

Momen ketika Owen dan Kayla berhadapan dengan Pyroraptor, maupun ketika Claire bersembunyi dari kejaran Therizinosaurus mampu dikemas secara kreatif oleh sang sineas. Seramnya gak kaleng-kaleng!

Selain lima hal di atas, musik apik gubahan Michael Giacchino (Spider-Man: No Way Home, The Batman) pun turut menjadi alasan Jurassic World Dominion sayang untuk dilewatkan. Gimana, sudah tertarikkah untuk menonton film ini? Kalau sudah, langsung meluncur ke bioskop terdekat, yuk!

Baca Juga: Hikmah yang Bisa Dipetik dari Jurassic World Dominion, Jangan Serakah!

Satria Wibawa Photo Verified Writer Satria Wibawa

Movies and series enthusiast. Feel free to read my reviews on Insta @satriaphile90 or Letterboxd @satriaphile. Have a wonderful day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya