5 Sisi Unik Turning Red, Film Animasi Terbaru Pixar

Terinspirasi dari sejumlah anime, lho! #IDNTimesHype

Sejak debut hampir tiga dekade lalu lewat Toy Story (1995), Pixar semakin mengukuhkan statusnya sebagai salah satu studio animasi terbaik di dunia. Hal itu dibuktikan dengan ketekunan studio tersebut dalam menghasilkan karya yang berkualitas setiap tahunnya.

Tahun ini pun Pixar tak mau ketinggalan dalam meramaikan dunia film animasi. Karya terbaru mereka, Turning Red, telah tayang secara eksklusif di Disney+ Hotstar sejak 11 Maret lalu. Film ini sukses mencuri perhatian penonton berkat tema pubertas yang diangkat.

Selain tema tersebut, Turning Red juga memiliki setumpuk keunikan lain yang dijamin membuatmu semakin tertarik untuk menontonnya. Kira-kira, seunik apa sih? Temukan jawabannya pada ulasan di bawah, ya.

1. Diarahkan oleh sineas peraih Oscar, Domee Shi

5 Sisi Unik Turning Red, Film Animasi Terbaru PixarAdegan dalam film Turning Red (dok. Pixar Animation Studios/Turning Red)

Turning Red merupakan film yang istimewa dari Pixar Animation Studios. Bagaimana tidak, secara tak langsung, ini menjadi film pertama dari studio tersebut yang diarahkan oleh sineas perempuan secara tunggal. Sebelumnya, memang ada Brave (2012) yang memasang Brenda Chapman sebagai sutradara.

Namun, karena ada perbedaan visi dengan John Lasseter, ia diganti oleh Mark Andrews dan dicantumkan sebagai co-director. Nah, Pixar sendiri menunjuk Domee Shi sebagai sutradara pada 2018 lalu. Meski ini debut penyutradaraan pertamanya di film panjang, namun prestasi yang ditorehkan Domee Shi tak main-main, lho.

Sebelum menggarap Turning Red, Domee Shi telah terlibat dalam sejumlah film produksi Pixar lainnya seperti Inside Out (2015) hingga Luca (2021). Bahkan, film pendeknya yang berjudul Bao (2018) berhasil membawa pulang Best Animated Short Film Oscar 2019. Kamu sudah menonton Bao, belum?

2. Menggandeng Sandra Oh hingga Maitreyi Ramakrishnan sebagai pengisi suara

5 Sisi Unik Turning Red, Film Animasi Terbaru PixarAdegan dalam film Turning Red (dok. Pixar Animation Studios/Turning Red)

Proses pencarian pengisi suara Mei Lee, karakter utama dalam Turning Red, sebenarnya telah dilakukan sejak tahun 2017. Saat itu, Rosalie Chiang disewa oleh Pixar untuk memberikan scratch vocals. Baru dua tahun kemudian, mereka sadar bahwa Rosalie Chiang adalah orang yang tepat untuk mengisi suara sang karakter utama.

Sementara Sandra Oh, merupakan pilihan utama Domee Shi untuk mengisi suara Ming Lee, ibu dari Mei Lee. Tentunya, penggemar series sudah hafal dengan aktris yang satu ini. Benar, Sandra Oh dikenal lewat aktingnya sebagai Cristina Yang dan Eve Polastri dalam Grey's Anatomy dan Killing Eve yang sukses membuatnya meraih Golden Globe.

Tak hanya mereka, Turning Red juga menghadirkan sejumlah bintang ternama sebagai pengisi suara. Maitreyi Ramakrishnan, pemeran Devi Vishwakumar di Never Have I Ever, menyumbangkan suaranya untuk karakter Priya, salah satu teman Mei Lee. Sedangkan dua aktor veteran Wai Ching Ho (Daredevil) dan James Hong (Chinatown) mengisi suara Wu Lee, nenek Mei Lee, dan Mr. Gao. 

3. Mengangkat tema pubertas yang jarang diangkat ke dalam film animasi

https://youtube.com/embed/XdKzUbAiswE

Dalam filmnya, diceritakan karakter Mei Lee (Rosalie Chiang) berubah menjadi panda merah raksasa tiap kali merasakan perubahan emosi. Nah, selain judulnya, panda merah sendiri merupakan metafora untuk menggambarkan masa peralihan Mei menjadi dewasa alias pubertas. Memang tak dijelaskan secara eksplisit, mengingat rating filmnya yang ditujukan untuk semua umur.

Namun, keberanian Pixar dalam menjelaskan siklus alami tersebut—termasuk menstruasi—secara halus patut diacungi jempol. Bukan hanya perubahan fisik, perubahan emosi yang dirasakan Mei pun turut dipaparkan dengan baik di sini. Sebagai contoh, ketika remaja tersebut tak sengaja ketahuan oleh Ming (Sandra Oh) sedang menggambar sosok pemuda yang disukainya.

Hal itu pun menimbulkan kesalahpahaman berujung peristiwa memalukan yang melibatkan sang ibu. Meskipun dikemas secara jenaka khas Pixar, namun adegan tersebut mampu dijadikan pembelajaran, khususnya bagi para orang tua. Ya, selain pubertas, Turning Red turut menyinggung peranan orangtua dalam mendampingi anaknya beranjak dewasa.

Baca Juga: Fakta Film Turning Red, Gadis 13 Tahun Berubah Menjadi Panda Merah

4. Kental akan kebudayaan Asia, termasuk anime

5 Sisi Unik Turning Red, Film Animasi Terbaru PixarAdegan dalam film Turning Red (dok. Pixar Animation Studios/Turning Red)

Selain pubertas dan parenting, Turning Red juga tampil unik berkat kebudayaan Asia yang diusungnya. Karakter Mei sendiri diceritakan sebagai peranakan Tionghoa-Kanada. Sehari-hari, ia membantu keluarganya untuk mengelola kuil persembahan bagi roh leluhurnya, Sun Yee.

Sementara alasan pemilihan panda merah, hewan endemik asal China, sebagai bentuk perubahan wujud Mei pun diungkapkan oleh Domee Shi. Dalam suatu konferensi pers, sang sutradara menyebut bahwa panda merah dipilih sebagai metafora menggemaskan untuk perubahan menakutkan dan canggung yang dirasakan remaja pada masa puber.

Bahkan, Domee Shi juga membocorkan empat anime yang menjadi inspirasinya dalam membuat Turning Red. Mereka adalah Sailor Moon, Ranma 1/2, Fruits Baskets, dan Inuyasha. Selain animasi khas anime yang ditampilkan, perubahan wujud Mei menjadi panda merah raksasa pun dengan mudah mengingatkan penonton pada adegan dalam Ranma 1/2. Ada yang masih ingat, gak nih?

5. Menampilkan boyband pertama Pixar, 4*Town

5 Sisi Unik Turning Red, Film Animasi Terbaru PixarAdegan dalam film Turning Red (dok. Pixar Animation Studios/Turning Red)

Bukan Pixar namanya kalau tak memberi kejutan. Setelah menghadirkan Vespa dalam Luca (2021) tahun lalu, studio tersebut menampilkan boyband pertama mereka, 4*Town, dalam Turning Red kali ini. Karena Turning Red memiliki setting di era 2000-an, tentunya keputusan Pixar dalam menampilkan 4*Town bisa dipahami.

Mengingat pada era tersebut bermunculan deretan boyband keren seperti Westlife hingga Backstreet Boys. Masing-masing anggotanya pun merepresentasikan keberagaman. Mereka adalah  Robaire (Jordan Fisher), Tae Young (Grayson Villanueva), Aaron Z. (Josh Levi), Aaron T. (Topher Ngo) dan Jesse (Finneas O'Connell).

Tak hanya tampil sebagai gimmick, mereka juga membawakan deretan lagu dalam Turning Red, lho. Bahkan, Billie Eilish, musisi sekaligus adik dari Finneas O'Connell, turut membantu sang kakak dalam menulis lagu. Easy listening banget, deh!

Setelah membaca ulasan di atas, kamu jadi semakin tertarik menonton film Turning Red, gak nih? Biar semakin seru, jangan lupa untuk menyiapkan camilan dan ajak keluargamu di rumah untuk nonton bareng, ya. Happy watching!

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Animasi Netflix, Cocok Quality Time Bareng Keluarga

Satria Wibawa Photo Verified Writer Satria Wibawa

Movies and series enthusiast. Feel free to read my reviews on Insta @satriaphile90 or Letterboxd @satriaphile. Have a wonderful day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Chalimatus Sa'diyah

Berita Terkini Lainnya