5 Rekomendasi Film Sci-Fi yang Wajib Kamu Tonton di Netflix, Apa Saja?

Ada yang dibintangi oleh Christian Bale lho

Bagi kalian yang hobi menonton film lewat Netflix, semakin hari sepertinya semakin sulit untuk mencari film di dalamnya. Saat ini, jaringan Netflix sudah menjadi "perpustakaan film" yang besar. Oleh karena itu, untuk menonton film bagus, kalian harus meluangkan waktu untuk mencarinya atau membaca artikel rekomendasi film yang menarik bagi kalian.

Terlepas dari hal itu, tidak semua genre mendapatkan porsi yang sama di Netflix. Salah satunya adalah sci-fi, di mana film-filmnya tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari Netflix. Memang, ada beberapa film sci-fi klasik di sana seperti Back to the Future dan The Matrix, serta beberapa hit baru seperti Ex Machina, Her, dan Inception.

Namun, tetap saja, beberapa film di atas belum bisa memuaskan dahaga para pelanggan Netflix yang mencari film sci-fi berkualitas lainnya. Oleh sebab itu, artikel ini akan membahas film-film sci-fi pilihan untuk kalian, para penggemar film sci-fi. Berikut daftarnya.

1. Neon Genesis Evangelion: The End of Evangelion (1997) 

https://www.youtube.com/embed/13nSISwxrY4

Animasi adalah salah satu bentuk seni yang ideal untuk menceritakan film sci-fi, karena genre ini sering berhubungan dengan arsitektur, teknologi, dan lingkungan yang tidak (atau belum) ada di dunia nyata. Singkatnya, ada kebebasan dalam segi artistik lewat film animasi .

Patut diketahui bahwa masih ada stigma kalau animasi hanya diperuntukkan kepada anak-anak, walau kebalikannya sudah terbukti berulang-kali. Dalam kasus ini Jepang adalah pelopornya, di mana mereka telah membuat banyak film animasi yang ditargetkan untuk orang dewasa.

Dengan membuat anime bergenre sci-fi, Jepang tidak hanya menarik para penonton dewasa di negaranya sendiri, tetapi juga di seluruh dunia. Animatrix, Akira, Ghost in the Shell, Cowboy Bebob: The Movie, dan Paprika adalah contoh hebat dari anime sci-fi yang diakui secara internasional.

Neon Genesis Evangelion: The End of Evangelion, yang disutradarai oleh Hideaki Anno, juga menjadi salah satu dari anime yang terkenal. Film ini adalah versi alternatif (parallel ending) dari serial Neon Genesis Evangelion. Tentu, ada perbedaan di dalamnya. 

Meski dibuat dalam bentuk film, The End of Evangelion berhasil "mengangkat" seri aslinya lewat kompleksitas ceritanya dan visualnya yang fenomenal.

2. Equilibrium (2002) 

https://www.youtube.com/embed/raleKODYeg0

Dalam film yang sangat "stylist" ini, Christian Bale berperan sebagai penegak hukum bernama John Preston yang bekerja untuk negara totaliter pada tahun 2072. Rezim dystopian ini melarang semua emosi dan menggunakan obat untuk menekan penduduknya agar tidak mengekspresikan emosinya.

Namun ketika Preston mulai mendapatkan perasaan, dia bertekad untuk menggulingkan sistem tersebut. Dengan Christian Bale sebagai protagonis ditambah dengan premis sci-fi yang unik, Equilibrium seharusnya cukup  menarik perhatian kalian untuk menontonnya.

3. ARQ (2016)

https://www.youtube.com/embed/JY0DGLrd9GY

Film-film sci-fi memang suka bermain dengan waktu dengan satu atau lain cara. Perjalanan waktu adalah salah satu "senjata" andalan mereka, walau terkadang mereka juga memakai senjata lainnya seperti perulangan waktu (time loop). 

Setelah Groundhog Day, banyak film yang mencoba meniru kesuksesannya dengan menggunakan perulangan waktu juga. Memang, tidak ada yang mirip dengan kecemerlangan Groundhog Day, tetapi film-film seperti Edge of Tomorrow, Happy Dead Day, dan ARQ setidaknya berhasil bersenang-senang dengan caranya sendiri.

Sejujurnya, ARQ adalah salah satu film time loop yang kurang terapresiasi. Film ini sendiri berlatar di masa depan dystopian, menceritakan pasangan yang terjebak di dalam lingkaran waktu. Sementara perulangan waktu seringkali menjadi membingungkan dan penuh dengan lubang plot, ARQ berhasil menyederhanakannya dengan cara yang mengesankan.

Baca Juga: 6 Film Netflix Terbaru yang Rilis Mei 2020, Harus Ditonton!

4. What Happened to Monday (2017)

https://www.youtube.com/embed/5F-YEbm65a8

What Happened to Monday adalah film yang berlatar pada tahun 2043, di mana pemerintah menetapkan kebijakan satu anak untuk menjaga populasi agar tetap setabil. Namun, masalah mulai muncul ketika makanan dimodifikasi secara genetik untuk meningkatkan jumlah kelahiran. 

Sementara terlihat "umum" bagi sebuah film fiksi ilmiah, plot What Happened to Monday berhasil menghibur dan mengejutkan para penontonnya. Selain itu, ada beberapa bagian yang mengesankan yang semakin membuat kamu tidak sabar untuk menonton film ini.

5. Platform (2019) 

https://www.youtube.com/embed/RlfooqeZcdY

Netflix memang memiliki beberapa seri orisinal yang fantastis, tetapi mereka tampaknya masih kesulitan untuk menemukan cerita yang tepat untuk film-film mereka. Namun, tidak jarang juga mereka berhasil melakukannya. Salah satunya dapat kita lihat dalam The Platform

Film ini berlatar di sebuah penjara vertikal, di mana penghuninya "dipasangkan" dan diletakkan di satu sel yang berbeda di setiap lantainya. Mereka diberi makan melalui platform yang dimulai dari lantai atas dan terus turun ke bawah. 

Lantai paling atas, tentunya, dipenuhi dengan makanan, tetapi setiap turun ke lantai berikutnya hanya ada sisa makanan dari lantai atas. Tujuan pendirian penjara ini adalah untuk membuat orang sadar akan budaya kolektif, bukannya mementingkan sikap individualisme. 

Namun tetap saja, keegoisan yang dimiliki oleh orang-orang yang berada di tempat tertinggi terkadang membuat orang-orang yang ada di bawahnya kelaparan sehingga memaksa mereka untuk melakukan hal-hal yang mengerikan. Platform adalah film yang berhasil menjadi metafora yang jelas dari pembagian kelas sosial sekaligus menyindir sistem tersebut.

Nah, itu tadi 5 rekomendasi film sci-fi yang bisa kamu tonton di Netflix. Bagaimana, tertarik untuk menonton semuanya?

Baca Juga: 10 Rekomendasi Film Action di Netflix Buat #DiRumahAja

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya