Banting Setir! 7 Film Keren Ini Mengubah Genrenya di Tengah Jalan

Salah satunya disutradai oleh Christopher Nolan

Setujukah kamu kalau plot twist adalah salah satu kesenangan yang bisa didapatkan ketika sedang menonton film? Tentu saja, hal itu bisa kita dapatkan saat pertama kali menontonnya, walau ada beberapa film yang dapat memberikan sensasi tersebut walau sudah ditonton berulang kali.

Biasanya, kejutan tersebut datang dari perubahan alur cerita atau tingkah laku karakter di dalamnya. Namun, terkadang sebuah film juga dapat mengubah genrenya di "tengah jalan." Sejujurnya, hal ini adalah trik yang sulit dilakukan. Itulah mengapa "banting setir" ini jarang terjadi.

Oleh karena itu, artikel ini akan membahas beberapa film hebat yang berhasil melakukan perubahan genre di pertengahan film. Berikut daftarnya.

1. Miracle Mile (1988)

https://www.youtube.com/embed/RNXZX8JRb6o

Dari semua film di daftar ini, Miracle Mile adalah "hidden gem" yang paling pantas untuk kalian tonton kembali. Pertama dan paling penting, karena film ini memiliki keunikan tersendiri, di mana pergeseran genrenya terjadi di awal film. Dalam prosesnya, perkembangan narasi di sepanjang film akan mengejutkan audiens yang menonton film ini.

Dalam bagian pertama Miracle Mile, kita disuguhkan dengan genre komedi romantis, di mana kedua tokoh utama, Harry (Anthony Edwards) dan Julie (Mare Winningham), saling mengenal dan mulai berkencan di sebuah kafe.

Namun tak lama setelahnya, Harry menerima panggilan telepon yang memberi tahunya kalau sebuah rudal nuklir akan diluncurkan ke kotanya, Los Angeles. Sejak saat itu, Miracle Mile berubah menjadi sebuah thriller apokaliptik yang menegangkan sampai akhir.

2. Barton Fink (1991)

https://www.youtube.com/embed/-vd4ptfnQxc

Ditulis, diproduseri dan disutradarai oleh Coen bersaudara, Barton Fink adalah film yang dipenuhi dengan lelucon tentang industri Hollywood dan merujuk pada beberapa tokoh terkenal di tahun 1950-an seperti William Faulkner. Secara umum, film ini mengomentari kesulitan menjadi artis di dalam industri sebesar Hollywood.

Namun, selain menjadi satire dari industri Hollywood, Barton Fink juga memiliki ciri khas yang unik di dalamnya, yakni perubahan genre untuk mencerminkan perkembangan cerita dan kondisi mental tokoh utamanya, Barton Fink.

Awalnya, film ini dimulai layaknya drama klasik. Namun setelah sebuah pembunuhan terjadi, suasana di dalamnya berubah menjadi classic noir. Pada akhirnya, film ini berubah ke arah surealisme, tepatnya setelah Barton kehilangan kontak dengan realita dan tidak bisa lagi membedakan antara fakta dan fiksi di dalamnya.

3. From Dusk Till Dawn (1996)

https://www.youtube.com/embed/-tEoL7E6ihM

Sejujurnya, tidak ada pergeseran genre yang lebih ikonik daripada yang terjadi di film ini. From Dusk Till Dawn sendiri dimulai layaknya film-film Quentin Tarantino lainnya. Dikisahkan kalau Gecko bersaudara (George Clooney dan Tarantino sendiri) menculik satu keluarga agar mereka bisa kabur dari kejaran polisi dan melewati perbatasan Meksiko.

Namun begitu mereka singgah di sebuah bar, sebuah twist pun muncul. Ternyata, bar tersebut ditempati oleh vampir yang sedang menyamar dan mencari korban. Sejak saat itu, adegan-adegan di dalamnya menjadi lebih brutal dan berdarah-darah.

Baca Juga: 12 Daftar Film yang Akan Berebut Nominasi Festival Film Indonesia 2020

4. Audition (1999)

https://www.youtube.com/embed/EBQHp2__AVQ

Audition mungkin adalah mahakarya terbesar Takashi Miike. Ini wajar, karena Miike berhasil melakukan genre-bending di dalam film ini dengan halus. Film ini sendiri diawali dengan cerita komedi romantis, di mana seorang duda memutuskan untuk mencari istri baru. Oleh karena itu, dia mulai mengadakan audisi untuk menyeleksi beberapa wanita muda.

Di pertengahan film, ia mulai menemukan sosok wanita idamannya. Meskipun Audition menggambarkan hubungan mereka dengan cara yang sangat konvensional, secara perlahan film ini berkembang dan mulai bergeser menjadi sebuah film horor.

Namun, yang memberikan Audition keunggulan dari film genre-bending lainnya adalah transisinya. Tak hanya mengubah plot, sinematografi di dalamnya juga ikut berubah dengan pergeseran genrenya. Tentu saja, ini adalah sebuah prestasi yang menjadikannya salah satu film terbaik di akhir tahun 1990-an.

5. The Prestige (2006)

https://www.youtube.com/embed/ObGVA1WOqyE

Meskipun ia terkenal lewat genre neo-noir (Memento) dan adaptasi komik (The Dark Knight), Christopher Nolan baru memantapkan dirinya sebagai salah satu "ilmuwan" terkemuka dalam pembuatan film di era modern pada pertengahan tahun 2000-an.

Sebelum mendapatkan suntikan dana yang besar di film-film seperti Inception, Interstellar, atau Dunkirk, Nolan mulai diakui secara luas setelah merilis The Prestige. Singkatnya, film ini dimulai sebagai sebuah thriller dramatis yang menceritakan persaingan brutal antara dua pesulap yang dibintangi oleh Christian Bale dan Hugh Jackman.

Terlepas dari perubahan plot dan plot twist khas Nolan, The Prestige sendiri masih menjadi salah satu filmnya yang paling mudah dicerna. Namun, hal itu hanya bertahan sampai kehadiran Nicola Tesla (David Bowie), dan sejak saat itu plotnya menjadi semakin rumit.

Sampai saat ini, The Prestige masih menjadi referensi untuk mengenal keselurahan filmografi Nolan. Bahkan, urutan plot di dalamnya (the pledge, the turn, the prestige) dapat kita lihat juga di dalam magnum-opusnya seperti trilogi The Dark Knight dan Inception.

6. Sunshine (2007)

https://www.youtube.com/embed/r8BSlqHAhuY

Disutradai oleh Danny Boyle serta dibintangi oleh deretan bintang seperti Cillian Murphy, Chris Evans, Rose Byrne, dan Hiroyuki Sanada, Sunshine menjadi salah satu film genre-bending yang wajib kamu tonton setidaknya sekali seumur hidup. Seperti film-film lainnya dalam daftar ini, Sunshine awalnya terlihat seperti sebuah film fiksi ilmiah biasa.

Namun, film ini berubah menjadi sebuah horor slasher di babak terakhirnya. Sampai hari ini, masih ada perdebatan mengenai perubahan genre di dalam Sunshine. Beberapa percaya kalau perubahan itu sudah merusak film, sementara yang lain berpendapat kalau perubahan itulah yang membuatnya menarik dan berbeda dari film fiksi ilmiah lainnya.

7. Side Effects (2013)

https://www.youtube.com/embed/EFEou3MBLi4

Bisa dibilang kalau film ini adalah salah satu karya terbaik yang pernah dibuat oleh Steven Soderbergh. Dikenal sebagai sutradara "bunglon" di era modern, Soderbergh, dengan produktivitasnya yang luar biasa, sudah mencoba berbagai macam genre film sepanjang kariernya.

Dalam Side Effects, Soderbergh dan penulis naskah, Scott Z. Burns, membuat salah satu trik mendongeng yang paling cerdik dalam sejarah perfilman. Hal ini terlihat saat narasinya perlahan-lahan mengungkapkan sifat asli dari tokoh-tokoh di dalamnya, dan berkembang dari sebuah drama yang berfokus pada penyakit mental menjadi sebuah thriller psikopat.

Selain itu, konstruksi metodis dari Soderbergh menjadikan Side Effects sebagai salah satu eksperimen genre paling cerdas dan menghibur dalam satu dekade terakhir.

Nah, itu tadi 7 film keren yang mengubah genrenya di tengah jalan. Bagaimana, tertarik untuk menonton semuanya?

Baca Juga: 5 Film Tim Robbins dengan Rating Tertinggi Versi IMDB, Wajib Nonton!

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya