7 Kalimat Terakhir dalam Film yang Bisa Bikin Kamu Nangis Kejer

Siapin tisu yang banyak, ya! #HypeIDN

Di penghujung hayatnya, Karl Marx berkata, "Kalimat terakhir hanya untuk orang bodoh yang tidak cukup berbicara." Namun berbeda dari Marx, kebanyakan penulis skenario film tidak setuju dengan kalimat tersebut. Bahkan, kita sering menemukan momen di mana seorang karakter mengatakan kalimat terakhirnya, yang tentunya dapat menyayat hati kita.

Entah apakah dia protagonis atau antagonis, seorang karakter film dapat menggunakan kata-kata terakhirnya untuk meminta lebih banyak waktu, membuat pengakuan terakhir atas kejahatan atau cinta rahasia mereka, atau sekadar merenungkan kehidupan mereka.

Untuk itu, artikel ini akan membahas beberapa kalimat terakhir yang paling menyedihkan dalam sejarah sinematik. Perlu diingat kalau artikel ini mengandung spoiler bagi kalian yang belum menonton film-film di bawah ini. Tanpa harus menunggu lebih lama lagi, berikut daftarnya.

1. Roy Batty - Blade Runner

https://www.youtube.com/embed/NoAzpa1x7jU

Dalam Blade Runner, diceritakan kalau seorang polisi bernama Rick Deckard (Harrison Ford) memburu replicant yang melarikan diri dari tuannya dan bersembunyi di antara para manusia. Namun di tengah perburuan itu, Deckard mulai mempertanyakan apakah para replicant itu benar-benar "lebih manusiawi dari manusia" atau tidak.

Para replicant yang melarikan diri itu dipimpin oleh Roy Batty (Rutger Hauer), yang nantinya akan melakukan pertarungan terakhir dengan Deckard. Di tengah pertarungan sengit tersebut, Deckard semakin terpojok dengan gaya bertarung "nothing to lose" Roy. Namun ketika Deckard hampir terjatuh dari atas gedung, Roy tiba-tiba menyelamatkannya. 

Perlu diketahui kalau usia replicant hanya 4 tahun. Jadi pada saat itu, Roy sudah berada di penghujung hayatnya. Setelah menyelamatkan Deckard, ia pun meninggalkan pesan perpisahan yang sangat puitis.

"Aku telah melihat hal-hal yang tidak akan dipercayai oleh kalian. Kapal perang yang terbakar di Orion. Aku melihat C-beam berkilauan di tengah kegelapan di dekat Gerbang Tannhäuser. Semua momen itu akan hilang pada waktunya, seperti air mata di tengah hujan. Waktunya mati."

Kalimat di atas adalah refleksi yang indah dari kehidupannya yang singkat. Selama hidupnya, Roy telah menyaksikan banyak keajaiban dan keindahan alam semesta. Jika dia dibiarkan hidup, dia mungkin akan menceritakan kisahnya. Sayangnya, semua kenangan ini harus mati bersamanya.

2. Ray - In Bruges

https://www.youtube.com/embed/48_ks9Q2EmY

In Bruges menceritakan kisah dua pembunuh bayaran, Ray (Colin Farrell) dan Ken (Brendan Gleeson), yang diberi misi di kota Brugge, Belgia. Ternyata, target mereka adalah Ray sendiri. Bos mereka, Harry (Ralph Fiennes), menginginkan Ray mati karena dia sudah membunuh seorang anak kecil walau ia tidak sengaja melakukannya.

Harry mengirim mereka ke Brugge agar Ray bisa menikmati saat-saat terakhirnya, yang ironisnya sangat dibenci oleh Ray. Karena Ray adalah sahabatnya sendiri, Ken pun menolak untuk membunuhnya sehingga Harry datang ke Brugge untuk menyelesaikannya sendiri.

Setelah tertembak dan diangkut dengan tandu, Ray mulai merenungkan rasa bersalah yang menghantuinya di sepanjang film. Pada saat-saat terakhirnya, Ray membayangkan kalau kematian akan lebih baik daripada tinggal di Brugge. Ia berkata kalau tinggal selamanya di Brugge mungkin akan terasa seperti tinggal di neraka.

Perlu diketahui kalau Ray mengalami depresi sejak melakukan pembunuhan itu, walau kata-kata terakhirnya justru menunjukkan kalau dia sangat ingin hidup. "Dan aku sangat, sangat berharap tidak mati. Aku sangat, sangat berharap tidak mati."

Baca Juga: 5 Film Tentang Agen Rahasia Terbaik yang Dijamin Seru dan Menegangkan

3. Spider-Man - Infinity War

https://www.youtube.com/embed/wXvT8pj8D-A

Marvel Cinematic Universe (MCU) telah memberikan banyak kata-kata terakhir yang ikonik. Salah satunya dikatakan oleh Spider-Man di akhir Avengers: Infinity War. Pada saat itu, para superhero Marvel gagal menghentikan Thanos (Josh Brolin) untuk membunuh separuh penduduk alam semesta.

Di tengah decimation itu, Spider-Man jatuh ke tanah lalu memeluk mentornya, Iron Man (Robert Downey Jr.), dan mengatakan "Tuan Stark, aku merasa tidak enak badan. Aku tidak ingin pergi. Aku tidak ingin pergi. Maafkan aku."

Adegan ini adalah salah satu adegan yang paling menyayat hati dalam MCU, paling tidak karena Spider-Man adalah satu-satunya karakter yang "menghilang" dengan rasa sakit. Maka dari itu, tidak heran kalau adegan itu akan selalu diingat oleh para penggemar Marvel.

4. HAL 9000 - 2001: A Space Odyssey

https://www.youtube.com/embed/c8N72t7aScY

Kecerdasan buatan HAL 9000 (Douglas Rain) sepertinya memiliki banyak waktu untuk merenungkan kematiannya pada 2001: A Space Odyssey. Seperti yang diketahui, ketika para awak kapal Discovery One membahas penonaktifannya, HAL memutuskan untuk membunuh mereka terlebih dahulu.

Di penghujung film, David Bowman (Keir Dullea), astronot terakhir yang masih hidup, berhasil masuk ke dalam mainframe HAL dan mengeluarkan kaset yang berisi kesadarannya.

Sebelumnya, HAL sangat kuat. Ia mampu membunuh para astronot karena memiliki kendali penuh atas sistem kapal. Sekarang, dia sangat tidak berdaya. Ia tidak dapat melakukan apa pun selain memohon agar Dave tidak "membunuhnya."

Di tengah adegan tersebut, ia terus berkata "Stop." Pada akhirnya HAL terus mengulangi kalimat yang sangat mengerikan, "Kesadaranku akan hilang. Aku bisa merasakannya. Aku bisa merasakannya." Ia pun mulai menyanyikan lagu Daisy Bell sampai kesadarannya hilang.

5. Philip - Shaun of the Dead

https://www.youtube.com/embed/L5pTPWnoq74

Shaun of the Dead adalah sebuah film rom-zom-com (romantis, zombie, dan komedi) dari Inggris. Meskipun dikenang karena komedi gelapnya, film ini tetap bermain adil dengan ketiga genre tersebut. Hal inilah yang membuatnya menakutkan sekaligus sangat emosional, terutama saat adegan kematian ayah tiri Shaun, Philip (Bill Nighy).

Dari awal film, kita melihat hubungan yang tegang antara di keduanya, di mana Shaun (Simon Pegg) berulang kali menolak Philip sebagai ayahnya. Shaun bahkan berfantasi kalau ia akan membunuh Philip ketika mengira kalau dirinya telah digigit oleh zombie.

Namun ketika Philip benar-benar meninggal, semuanya sangat berbeda. Dalam momen yang memilukan tersebut, Philip menggunakan saat-saat terakhirnya untuk mencoba berbaikan dengan putra tirinya. Dia meminta maaf karena telah gagal sebagai ayah dan menjelaskan mengapa dia bertindak seperti itu.

Ia pun mengatakan, "Aku hanya ingin kamu menjadi kuat dan tidak menyerah karena telah kehilangan ayahmu ... Aku selalu mencintaimu, Shaun." Pada saat Philip meninggal, Shaun menangis. Begitu pula audiens yang menontonnya.

6. Bing Bong - Inside Out

https://www.youtube.com/embed/tXj61BXEy2M

Inside Out adalah film yang membawa kita ke dalam pikiran seorang anak bernama Riley (Kaitlyn Dias) yang tertata rapi oleh emosi yang dipersonifikasikan. Namun, kumpulan emosi tersebut mulai menjadi berantakan, di mana personifikasi Joy (Amy Poehler) dan Sadness (Phyllis Smith) terpaksa untuk pergi dari pusat emosi Riley.

Di dalam perjalanan untuk "menyelematkan" Riley, mereka menemukan teman khayalan Riley, Bing Bong (Richard Kind), yang terbuang ke Memory Dump, di mana kenangan lama akan dilupakan. Celakanya, Joy ikut terjebak di Memory Dump dan mencoba keluar dengan menggunakan roket dari Bing Bong.

Namun karena roket itu tidak bisa membawa mereka berdua, Bing Bong pun mengorbankan dirinya agar Joy bisa keluar dari Memory Dump. Ketika Joy berhasil keluar, Bing Bong melambaikan tangannya dan berkata, "Bawa dia [Riley] ke bulan untukku, okay?" Tak lama setelahnya, Bing Bong menghilang untuk selamanya.

7. Yondu - Guardians of the Galaxy Vol. 2

https://www.youtube.com/embed/TsdW-_EXOI8

Peter Quill (Chris Pratt) mungkin selalu tampak riang gembira, walau sebenarnya memiliki trauma masa kecil karena telah kehilangan ibunya dan tidak pernah mengenal ayahnya. Seperti yang diketahui, di film pertamanya ia diculik oleh kru bajak laut yang dipimpin oleh Yondu (Michael Rooker).

Maka dari itu, jangan heran kalau Quill sangat senang ketika Ego the Living Planet (Kurt Russell) muncul di Guardians of the Galaxy Vol. 2 dan mengaku sebagai ayahnya yang sudah lama hilang. Namun di akhir film terungkap kalau Ego menyewa Yondu untuk mencari ribuan anaknya yang tersebar di berbagai penjuru galaksi.

Berharap untuk mengakhiri rencana ayahnya yang (ternyata) jahat dan ingin menguasai dunia, Quill dan para Guardian lainnya memasang bom di dalam tubuh Ego. Sayangnya, Quill tidak dapat melarikan diri tepat waktu sampai Yondu harus membawanya keluar dari planet tersebut.

Ketika mereka terombang-ambing di luar angkasa dan hanya memiliki satu alat pendukung kehidupan, Yondu pun mengorbankan dirinya agar Quill terus hidup. Di saat terakhirnya, Yondu mengingatkan Quill bahwa meskipun Ego telah meninggalkannya, dia selalu memiliki ayah yang menyayanginya.

"Dia mungkin ayahmu," kata Yondu, "tapi dia tidak mencintaimu. Maafkan aku yang tidak bisa menjadi ayah yang baik. Aku sangat beruntung karena kau adalah anakku." Di akhir hidupnya, Yondu sadar kalau dia belum menjadi sosok ayah yang baik. Namun, dia tetap mencintai putranya dan membuktikannya sampai akhir hayatnya.

Nah, itu tadi tujuh kalimat terakhir paling menyedihkan dalam sejarah sinematik. Jadi, adegan mana nih yang membuatmu menangis tersedu-sedu? 

Baca Juga: Banting Setir! 7 Film Keren Ini Mengubah Genrenya di Tengah Jalan

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya