Sebelum "Dune" Rilis, Tonton Ulang 7 Film Denis Villeneuve Ini Yuk!

Penuh plot twist! #HypeIDN 

Selama dua puluh tahun bekerja sebagai sutradara film, Denis Villeneuve telah dinominasikan dan memenangkan puluhan penghargaan bergengsi. Sampai saat ini, ia telah merilis sembilan film, di mana empat film pertamanya berbahasa Prancis dan sisanya berbahasa Inggris.

Film-film awalnya, yang berbahasa Prancis, sangat kental akan estetika formal dan terkadang bersandar pada surealisme layaknya film-film David Lynch. Namun ketika Villeneuve beralih untuk mengarahkan film dalam bahasa Inggris, ia juga turut mengubah gaya lamanya.

Dengan ciri khasnya yang unik sebagai pembuat film, Villeneuve dipercaya untuk mengarahkan film yang diangkat dari novel sci-fi legendaris, Dune, yang direncakan rilis pada akhir tahun ini. Namun sebelum menonton Dune, alangkah baiknya untuk menonton film-film Villeneuve sebelumnya. Mari kita simak daftarnya di bawah ini.

1. Polytechnique (2009) 

https://www.youtube.com/embed/1Q6mIHHtTqA

Polytechnique adalah sebuah film yang didasarkan pada kejadian nyata, yakni peristiwa penembakan yang terjadi di sebuah perguruan tinggi di Quebec. Seperti kebanyakan film fiksi yang didasarkan pada peristiwa nyata, Polytechnique berfokus pada efek psikologis dari peristiwa tersebut kepada para orang-orang yang terlibat di dalamnya.

Polytechnique adalah titik balik dalam karier Villeneuve, di mana ia akhirnya dapat membuat sebuah film dengan kompleksitas yang pas namun tetap elegan. Sebagai penonton, kita akan dibawa sedemikian rupa sampai merasa "hadir" di dalam film. Terkadang, kita juga diajak untuk ikut menganalisis dan merenungkan plot di dalamnya.

Desain yang elegan dalam film ini adalah solusi Villenueve terhadap sebuah dilema dalam dunia sinematik, khususnya film yang diangkat dari peristiwa nyata. Tidak heran jika Polytechnique dianugerahi lebih dari selusin Genie Awards.

2. Incendies (2011) 

https://www.youtube.com/embed/0nycksytL1A

Incendies adalah film berbahasa Prancis Villeneuve yang terakhir. Incendies sendiri menceritakan sepasang saudara kembar yang mencoba mengungkap misteri di dalam kehidupan ibu mereka setelah membaca surat wasiatntya. Dalam film ini, Villeneuve menggunakan narasi non-linier yang berani dan paling berpengaruh dalam kariernya.

Seperti halnya crossover budaya Norwegia di salah satu film awalnya, Maelstrom, Villeneuve juga memakai pencampuran budaya pada abad ke-21 sebagai benang merah dalam film ini. Kompleksitas cerita yang berliku juga bekerja dengan baik karena pengaruh seni yang dibawa Villeneuve ke dalam penataan narasinya. 

Wajdi Mouawad, seorang playwright Libanon-Kanada, pernah berkata, "Saya sangat tersentuh oleh caranya [Villeneuve] yang elegan dan cemerlang. Di tengah hiruk-pikuk narasi Incendies, Villeneuve secara konsisten dapat merujuk pada akar-akar teater dan saya sangat berterima kasih padanya untuk hal itu."

3. Enemy (2013)

https://www.youtube.com/embed/FJuaAWrgoUY

Plot film ini mengikuti kisah seorang profesor sejarah yang bertemu dengan doppelgänger-nya, yang mulai mengarahkannya pada rentetan peristiwa-peristiwa yang aneh. Mengenai sumber Enemy sendiri, yakni novel The Double karangan José Saramago, Villeneuve menjelaskan kalau filmnya ini berbeda dari novel tersebut.

Menurut Villeneuve, Enemy bukanlah adaptasi langsung dari The Double karena dia telah mengubah ceritanya menjadi versinya sendiri. Seperti yang terlihat di dalam trailer-nya, surealisme di dalam film ini sendiri sangat kental.

Namun dalam Enemy, surealisme ini lebih gelap, berat, dan buram dari film-film awal Villeneuve. Dari adegan pertama hingga terakhir, Enemy terus menolak untuk menyandarkan dirinya pada realisme. Oleh karena itu, kalian yang baru menonton film ini pasti akan bingung dengan plot dan simbol-simbol implisit dari awal sampai akhir film.

Baca Juga: Rilis Akhir Tahun Nanti, Ini First Look Para Tokoh di Film Dune

4. Prisoners (2013) 

https://www.youtube.com/embed/bpXfcTF6iVk

Dirilis pada tahun yang sama dengan Enemy, cerita Prisoners diawali dengan penculikan dua anak kecil yang sedang bermain di dekat rumah mereka.

Dalam prosesnya, penculikan ini justru mengeluarkan sisi gelap dari hampir semua orang yang terlibat di dalamnya, terutama ketika anak dari Franklin Birch (Terrence Howard) berhasil kembali tetapi anak Keller Dover (Hugh Jackman) tetap menghilang.

Prisoners adalah film linier Villeneuve yang bertensi tinggi sekaligus film pertama yang ia sutradarai tanpa menulis naskahnya sendiri. Dalam beberapa hal, khususnya dalam plot twist, Prisoners terasa seperti film-film awal David Fincher seperti Se7en dan The Game.

Lewat film ini, Villeneuve berhasil membuat sebuah realisme yang emosional dengan unsur pseudo-okultisme di dalamnya.

5. Sicario (2015) 

https://www.youtube.com/embed/G8tlEcnrGnU

Plot Sicario berpusat pada kisah agen FBI, Kate Macer (Emily Blunt), yang diarahkan untuk menyelesaikan perang narkoba di Meksiko. Di pertengahan film, seorang agen misterius bernama Alejandro (Benicio Del Toro) bertemu dengan Kate. Lambat laun,  Alejandro mulai menunjukkan masa lalunya yang gelap. 

Sicario sendiri adalah penjelajahan visi Villeneuve yang paling teliti dan efektif tentang konflik, masalah moral dan etika pribadi. Sicario adalah salah satu film terbaik dalam sejarah sinematik yang membuktikan salah satu pepatah klasik dalam proses pembuatan film: "show, don't tell."

6. Arrival (2016) 

https://www.youtube.com/embed/tFMo3UJ4B4g

Ketika beberapa kapal alien mendarat di bumi dan mulai mengajarkan sebuah bahasa yang aneh, ahli bahasa Louise Banks (Amy Adams) didatangkan oleh militer Amerika untuk menerjemahkannya.

Dalam Arrival, Villeneuve dengan cekatan menyeimbangkan (baca: meminimalkan waktu) gambaran respon militer global terhadap "invasi" alien sambil mengupas masalah moral dan ontologis yang cukup berat sebagai inti ceritanya. Lewat Arrival, Villeneuve berhasil membuat sebuah film fiksi ilmiah non-linier dengan drama yang sangat humanistik.

Pada akhirnya, penampilan Amy Adams yang luar biasa berhasil mengkristalkan emosi di dalamnya. Sama seperti film-film Villeneuve lainnya, Arrival berfokus pada keprihatinannya dengan perjalanan sulit manusia untuk menemukan jati diri dan tujuannya di dunia ini.

7. Blade Runner 2049 (2017)

https://www.youtube.com/embed/gCcx85zbxz4

Blade Runner 2049 adalah sebuah film yang bergumul pada keputusasaan pria dan isu seksisme. Villeneuve sendiri telah membuat beberapa film tentang keputusasaan pria sebelumnya, dan setidaknya ada tiga filmnya (Polytechnique, Enemy, Sicario) yang menghubungkan keputusasaan pria dengan isu seksisme di dalamnya. 

Dalam Polytechnique, Villeneuve menggabungkan keduanya secara brutal dan eksplisit; sementara di dalam Enemy hal itu terlihat lebih implisit bahkan surealis dalam ekspresinya; sedangkan Sicario menggambarkan keduanya seperti awan yang melayang-layang di sekitar karakter Emily Blunt, terutama ketika dia berkeliaran di sebuah lanskap yang dipenuhi oleh pria. 

Berbeda dari ketiga film tersebut, keputusasaan pria di dalam Blade Runner 2049 tumbuh dari akar imaji film neo-noir dan saat-saat tergelap dunia, yang tentunya menjadi ciri khas film-film Villeneuve.

Perlu dicatat juga kalau sinematografer Roger Deakins turut memengaruhi kesuksesan film ini. Dengan Blade Runner 2049, Deakins dan Villeneuve berhasil menyelaraskan kepekaan mereka untuk membuat sebuah karya sinematik yang kompleks sekaligus penuh dengan makna.

Nah, itu tadi 7 film Denis Villeneuve yang wajib untuk kamu tonton. Bagaimana, tertarik untuk menonton semuanya?

Baca Juga: 5 Fakta 'Dune', Film Sci-Fi Timotheé Chalamet yang Segera Hadir

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya