7 Teori "Mind Blowing" dalam Film Terkenal Hollywood, Apa Saja?

Peringatan, ada spoiler! #HypeIDN

Apakah kalian pernah merasa bingung setelah menonton film tertentu? Jika iya, maka kalian tidak sendiri, karena beberapa film memang dapat memutar-mutar pikiran kita yang menontonnya. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas film-film "mind-blowing" yang juga memiliki teori "mind-blowing" di dalamnya.

Namun sebelumnya, perlu diingatkan kembali kalau ada banyak big spoiler di setiap poinnya. Tanpa harus menunggu lebih lama lagi, berikut 7 teori mind-blowing yang ada di dalam film terkenal Hollywood.

1. Forrest Gump

https://www.youtube.com/embed/bLvqoHBptjg

Teori mind-blowing pertama muncul dalam film yang dibintangi oleh Tom Hanks ini. Bagi banyak pengamat film, Forrest Gump bukanlah sebuah film yang menggambarkan kehidupan baby boomer Amerika Serikat di tahun 60-an sampai 90-an, melainkan sebuah representasi "dumb luck" yang sering didapatkan oleh orang kulit putih Amerika.

Ironisnya, nama Forrest sendiri terinspirasi dari Nathan Bedford Forrest, seorang jenderal Konfederasi yang menjadi pemimpin Ku Klux Klan dan memiliki pengaruh di wilayah Selatan Amerika Serikat pasca Perang Sipil Amerika.

Beberapa orang memang melihat sosok Forrest sebagai simbol dari kesederhanaan dan dedikasi, walau yang lain hanya melihatnya sebagai pria kulit putih yang mendapatkan banyak pujian atas peristiwa penting yang terjadi di sekelilingnya.

2. Memento

https://www.youtube.com/embed/4CV41hoyS8A

Di akhir Memento, kita dikejutkan dengan fakta kalau sang protagonis, Leonard (Guy Pearce), tidak pernah memiliki amnesia sejak awal film. Nyatanya, sepanjang film, ia terus hidup dalam penyangkalan karena tidak dapat menerima kematian istrinya.

Memang, plot dan alur Memento yang berliku seolah-olah menggambarkan kondisi Leonard yang sudah tidak bisa membuat kenangan baru lagi. Namun, hal sebenarnya yang ingin digambarkan Christopher Nolan dalam film ini adalah mekanisme pertahanan ego yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, yaitu denial atau penyangkalan.

Karena dihantui oleh rasa bersalah, Leonard memutarbalikkan peristiwa yang sebenarnya sehingga ia bisa menjadi pahlawan dalam ceritanya sendiri. Kuncinya ada dalam adegan terakhir, ketika Leonard melihat Teddy (Joe Pantoliano) masuk ke dalam gedung dan memutuskan kalau dia akan menjadi sosok "John G." berikutnya. 

3. JFK

https://www.youtube.com/embed/w16bYZ-4nmE

Singkatnya, JFK adalah sebuah kritik terhadap teori konspirasi yang suka bersemayam di belakang peristiwa bersejarah. Lewat film ini, Oliver Stone memberi tahu kita kalau ada banyak orang Amerika, khususnya, dan dunia pada umumnya yang mempercayai teori-teori tersebut.

Dan, tentu saja, salah satu teori konspirasi yang paling terkenal terdapat di balik pembunuhan JFK, bukan? Lalu, apakah Oliver Stone benar-benar mempercayai semua teori konspirasi di sekitar kematikan JFK?

Mungkin saja tidak. Mungkin saja filmnya hanya menjadi cerminan bagi orang-orang yang percaya pada teori konspirasi, di mana teori-teori tersebut telah menjadi bagian dari budaya populer saat ini.

Baca Juga: 7 Teori Time Travel dari Film Ini Cuma Dipahami Orang Cerdas

4. Prometheus

https://www.youtube.com/embed/34cEo0VhfGE

Banyak pecinta film yang kesal saat mengetahui kalau Ridley Scott kembali mengarahkan prekuel dari film Alien ini. Bahkan, Scott juga sempat menolak untuk mengungkapkan kalau Prometheus adalah prekuel dari Alien. Namun dalam film ini, kita mendapatkan fakta kalau manusia dan Xenomorph dibuat oleh Engineer dari bahan yang sama.

Di awal Prometheus, kita melihat sosok Engineer yang sedang "menyemai" Bumi dengan apa yang dianggap sebagai berkah (manusia). Namun di kemudian hari, mereka juga menciptakan sebuah organisme sempurna yang terlahir dari kematian (Xenomorph).

Ada banyak perdebatan mengapa mereka menciptakan Xenomorph. Salah satunya menyebutkan kalau ada perang saudara di antara para Engineer. Dalam perang tersebut, ada pihak yang ingin memusnahkan manusia dan pihak yang menentang rencana pemusnahan tersebut.

Banyak juga yang berpendapat kalau Engineer melihat manusia sebagai sebuah kegagalan, karena manusia terlalu mirip dengan mereka. Apapun spekulasinya, Prometheus dan sekuelnya, Alien: Covenant, belum menjelaskan secara rinci mengapa Engineer menciptakan Xenomorph.

5. Interstellar

https://www.youtube.com/embed/zSWdZVtXT7E

"'Akhir yang bahagia' hanyalah impian dari orang-orang yang sekarat."

Dalam kasus Interstellar, banyak penonton yang masih bingung atau kecewa dengan akhir yang bahagia di mana Cooper bertemu kembali dengan putrinya, Murph.

Padahal, pada adegan sebelumnya, kita melihat Cooper memasuki lubang hitam setelah bertengkar dengan karakter Matt Damon di Planet Mann. Hebatnya, ia berhasil keluar dari kondisi hidup-mati tersebut dan terbangun di sebuat satelit yang dibuat oleh Murph.

Namun, ada spekulasi kalau reuni yang kita lihat di akhir film adalah khayalan Cooper sebelum mati di luar angkasa. Lagipula, akan lebih logis jika kita berpikir kalau Cooper sudah mati sejak memasuki lubang hitam. Bisa jadi kalau pengalaman Cooper di dalam lubang hitam atau "dimensi kelima" dan reuni dengan putrinya hanya khayalannya saja.

Ada kemungkinan juga kalau jiwanya, entah bagaimana, melakukan perjalanan ke dimensi kelima setelah dia meninggal, kemudian mengirim pesan kepada putrinya di masa lalu sebagai hasil dari naluri bertahan hidup dan kesadarannya akan konflik dengan putrinya yang belum terselesaikan.

Bagaimanapun, Nolan tidak pernah mengkonfirmasi apa pun tentang spekulasi-spekulasi ini. Jadi, akhir Interstellar benar-benar tergantung pada interpretasi penonton masing-masing.

6. 2001: Space Odyssey

https://www.youtube.com/embed/oR_e9y-bka0

Setujukah kamu kalau beberapa elemen dari film ini mewakili teori "Superman" (Übermensch) yang dikembangkan oleh Friedrich Nietzsche?

Dalam Thus Spoke Zarathustra, Nietzsche menjelaskan kalau evolusi manusia pasti melalui tiga tahap yang dimulai dari manusia primitif, manusia modern, lalu diakhiri sebagai Übersmench. Dalam 2001: Space Odyssey, setiap tahapan evolusi biologis dan intelektual tersebut ditandai dengan munculnya sebuah monolit.

Entah benar atau tidak, sang sutradara, Stanley Kubrick, sendiri tidak pernah buka mulut tentang hal itu. Namun, kita semua pasti setuju kalau Kubrick adalah seorang sutradara jenius dan film ini adalah salah satu masterpiece dalam sejarah perfilman.

7. Shawshank Redemption

https://www.youtube.com/embed/NmzuHjWmXOc

Entah apakah kalian menyukai karakter Andy Dufresne (Tim Robbins) atau tidak, satu hal yang pasti dari film ini adalah fakta kalau dirinya tidak pernah dibebaskan dari tuduhan pembunuhan istri dan selingkuhannya.

Dari sudut pandang naratif, kita digiring untuk percaya kalau dia dan Red (Morgan Freeman) adalah sosok pahlawan di akhir film. Namun, perlu diingat kalau Andy berhasil kabur tanpa menyelesaikan hukumannya, di mana Red akhirnya dibebaskan setelah menyelesaikan hukumannya sebagai seorang kriminal.

Red sendiri pernah mengeluarkan pernyataan sarkas kalau setiap orang di Shawshank tidak pernah melakukan kejahatan. Pada nyatanya, mereka semua bersalah, apapun kejahatannya, besar maupun kecil. Jadi, Andy bukanlah pria lugu yang tidak bersalah. Dia benar-benar telah membunuh istri dan selingkuhannya, lalu dikirim ke dalam Shawshank.

Nah, perlu diingat, teori mind-blowing yang ada di dalam film terkenal Hollywood di atas hanyalah sebuah teori. Gak semuanya benar dan dapat dipercaya secara penuh. Namun, bagimu mana teori yang paling masuk akal setelah menonton filmnya?

Baca Juga: 5 Film Horor yang Terinspirasi dari Teori Konspirasi Mengerikan

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya