Walau Pernah Menang Oscar, 5 Sutradara Ini Juga Bikin Film yang Buruk

Pernah menonton salah satunya?

Karena mendapatkan gelar Sutradara Terbaik dalam Academy Award, bukan berarti bahwa para sutradara akan terhindar dari kegagalan. Sebaliknya, hal itu justru memberi mereka lebih banyak tekanan untuk berhasil. Seorang pembuat film adalah manusia juga, dan karena itu tidak dapat membuat film sekelas Citizen Kane setiap tahunnya.

Daftar di bawah ini akan menjelaskan beberapa sutradara yang membuat film buruk walau pernah memenangkan Oscar. Dengan catatan, film-film di bawah tidak harus dirilis setelah kemenangan mereka. Berikut 5 sutradara pemenang Oscar yang justru membuat sebuah film yang buruk.

1. Cats - Tom Hooper

https://www.youtube.com/embed/yleb8iqI2cY

Sejujurnya, Cats adalah film arus utama terburuk di dekade 2010-an. Sampai-sampai ada beberapa diskusi kritis untuk mengupas keburukan di dalamnya. Pertama dan paling penting, kualitas visual di dalamnya cukup menghebohkan. Sampai hari ini, keputusan Tom Hooper untuk membuat hibrida kucing-manusia tetap membingungkan para audiens. 

Produksinya yang terburu-buru justru mengakibatkan beberapa kesalahan visual yang harus direvisi setelah rilis resmi. Kesalahan-kesalahan amatir semacam ini mungkin biasa terjadi dalam film-film indie, tetapi seharusnya tidak pernah terjadi dalam film yang akan dirilis besar-besaran.

Jika itu hanya visual yang jelek, Cats mungkin masih dapat menemukan audiens. Namun, film ini tidak hanya bobrok dalam segi visual; jajaran cast yang mengesankan di dalamnya "terbuang" sia-sia, ditambah dengan naskahnya yang juga sulit dipahami.

Sejujurnya, Cats adalah bencana sinematik, yang tentunya tidak masuk akal jika melihat sinematografi Tom Hooper, seorang sutradara yang pernah mengarahkan film-film seperti The King's Speech (dia memenangkan Oscar lewat film ini), Les Misérables dan The Danish Girl.

2. Alexander - Oliver Stone

https://www.youtube.com/embed/Bh6LKIdxqCU

Enam belas tahun setelah perilisannya, Alexander tetap menjadi bahan olokan dalam diskusi bioskop dan sering dianggap sebagai epos sejarah yang terlalu muluk sampai hari ini. Oliver Stone sendiri telah melakukan segalanya untuk mencoba menyelamatkan Alexander, sehingga sulit untuk menyalahkannya mengingat anggarannya yang juga sangat besar.

Sementara banyak versi re-release setelah perilisannya, Alexander tetap tidak bisa diperbaiki. Ada terlalu banyak masalah yang melampaui keputusan pengeditan yang buruk. Naskahnya masih ceroboh, penampilannya tidak konsisten, dan desain produksinya masih memiliki banyak kesalahan. 

Bahkan jika Oliver Stone berhasil merilis versi terbaik dari Alexander, film ini sudah terlanjur menjadi bahan tertawaan di komunitas film. Hal ini, tentunya, telah mencoreng reputasi Stone yang pernah memenangkan tiga piala Oscar dalam kategori Sutradara Terbaik.

3. The Da Vinci Code - Ron Howard

https://www.youtube.com/embed/5sU9MT8829k

Ron Howard mendapatkan banyak cemoohan karena telah mengarahkan trilogi Robert Langdon-nya, di mana The Da Vinci Code mungkin menjadi yang terburuk dari keseluruhan trilogi itu. Film ini sendiri telah memulai trilogi film misteri yang berbelit-belit serta dianggap membosankan bagi para audiens dan kritikus. 

Namun tidak seperti banyak entri di dalam daftar ini, The Da Vinci Code tetap menemukan penggemarnya. Film ini berhasil meraup banyak keuntungan di box office, dan seperti yang disebutkan sebelumnya, telah menghasilkan dua sekuel. 

Namun, seperti yang telah kita lihat dari film Michael Bay, Transformers, kesuksesan box office sangat sedikit artinya jika dibandingkan dengan kualitas film secara keseluruhan. The Da Vinci Code mungkin saja dapat menjadi film terlaris sepanjang masa, tetapi film ini tidak akan pernah menjadi film yang bagus.

Baca Juga: 10 Logika Aneh di Film Kartun yang Mustahil Terjadi di Kehidupan Nyata

4. Jack - Francis Ford Coppola

https://www.youtube.com/embed/eg7TapUWu3I

Dua puluh empat tahun yang lalu, sutradara yang terkenal lewat film The Godfather, Francis Ford Coppola, membuat sebuah film di mana Robin Williams memerankan seorang anak berusia sepuluh tahun. Film ini berjudul Jack, sebuah mimpi buruk dalam sejarah sinematik.

Di satu sisi, premis aneh semacam ini terasa seperti produk pada masa itu. Di sisi lain, sulit untuk membayangkan siapa pun untuk menciptakan film seperti ini. Secara teori, Francis Ford Coppola dikenal dapat mewujudkan hal yang mustahil, walau nyatanya ia tetap tidak bisa menyelamatkan Jack. Klise-klise di dalamnya semakin membuatnya terasa canggung.

Jack tidak hanya mengecewakan karena film ini dibuat oleh seorang sutradara legendaris seperti Coppola. Sejujurnya, film ini tetap mengecewakan terlepas dari sosok sutradara yang ada di belakang kamera.

5. Gemini Man - Ang Lee

https://www.youtube.com/embed/AbyJignbSj0

Gemini Man arahan Ang Lee memang persis seperti yang diharapkan dari trailer-nya. Tidak ada kejutan yang menyenangkan atau tidak menyenangkan; hanya terasa biasa saja. Bagi banyak orang, film ini mungkin cukup menarik. Namun bagi orang lain yang tahu akan kemampuan Ang Lee sebagai sutradara, film ini sangat jauh dari kata bagus. 

Selain efek visual yang mengesankan, Gemini Man hanyalah film doppelganger mainstream. Will Smith memang  bekerja keras untuk memberikan dua penampilan sekaligus di film ini, tetapi skenario yang dibuat malah menghancurkan semuanya. Singkatnya, lazy writing telah menghancurkan film ini, terlepas dari usaha Ang Lee atau Will Smith.

Nah, itu tadi 5 sutradara pemenang Oscar yang justru membuat sebuah film yang buruk. Apakah kalian pernah menonton salah satu film di atas? Jika pernah, bagaimana komentar kalian tentang film tersebut?

Baca Juga: 7 Artis Hollywood Ini Ternyata Memulai Karier Melalui Film Horor

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya