21 Tahun Berkarier, Badai: Musik Itu Teman yang Mengerti Perasaanku

Fans Badai mana suaranya…

Musisi Doadibadai Hollo alias Badai pertama kali dikenal sebagai pentolan grup band Kerispatih yang menciptakan banyak sekali lagu-lagu cinta band tersebut. Sudah menggeluti bidang musik selama 21 tahun, pria 41 tahun ini merupakan komposer andal yang juga menciptakan lagu untuk banyak penyanyi lainnya seperti Mytha Lestari, Verrel Bramasta, Febby Rastanty, Adelia Monthe, dan masih banyak lagi.

Turut hadir dalam annual event IDN Times, Indonesia Writers Festival 2019 sebagai pembicara, IDN Times berkesempatan untuk mewawancarai langsung mantan keyboardist band Kerispatih ini. Berikut laporannya!

1. Bersolo karier, aktivitas Badai masih seputaran dunia musik

21 Tahun Berkarier, Badai: Musik Itu Teman yang Mengerti PerasaankuIDN Times/Kevin Handoko

Ditanya soal kesibukannya, Badai yang telah hengkang dari band yang telah membesarkan namanya ini masih konsisten bermusik. Mulai dari menulis lagu, menjadi produser musik, hingga menjadi pemilik sekolah musik, dan perusahaan musik Badai Music Production. Selain itu, Badai juga tengah mempersiapkan diri untuk konser 21 tahunnya berkecimpung dalam dunia musik Tanah Air.

2. Tinggalkan pekerjaan di perusahaan besar demi sekolah musik

21 Tahun Berkarier, Badai: Musik Itu Teman yang Mengerti PerasaankuIDN Times/Kevin Handoko

Latar belakang pendidikan Badai nyatanya bukan berangkat dari sekolah musik. Dirinya merupakan lulusan lulusan Teknik Mesin yang mendapat kesempatan bekerja di sebuah perusahaan setelah lulus kuliah. Namun, nyatanya pekerjaan itu tidak membuat Badai menemukan ‘rumah’nya. Dirinya akhirnya mengambil keputusan besar untuk keluar dan mendalami bidang yang disukainya.

“Ternyata aku gak punya nyawa di pekerjaan itu. Akhirnya aku mengorbankan pekerjaan hanya untuk sekolah musik.Aku sekolah musik 2,5 tahun setelah itu ketemu dengan teman-teman Kerispatih dan di situlah diuji, bahwa selama ini aku kalau bikin lagu, ternyata berhasilnya ya sama band ini,”

3. Terakhir menggarap lagu untuk soundtrack sinetron

21 Tahun Berkarier, Badai: Musik Itu Teman yang Mengerti PerasaankuIDN Times/Kevin Handoko

Terkenal dengan kepiawaian menciptakan lagu, Badai sudah langganan membuat lagu untuk dinyanyikan atau dipopulerkan oleh penyanyi lain. Lagu terakhir yang dibuatnya tak lain untuk sebuah soundtrack sinetron berjudul "Cinta Kita Muda" yang dinyanyikan oleh Verrel Bramasta dan Febby Rastanty dalam sinetron terbaru mereka yang berjudul "Cinta Anak Muda".

4. Ada 3 lagu paling berkesan yang pernah diciptakan Badai untuk penyanyi lain

21 Tahun Berkarier, Badai: Musik Itu Teman yang Mengerti PerasaankuIDN Times/Kevin Handoko

Dari begitu banyaknya lagu ciptaan Badai yang sudah pernah kita dengar melalui Kerispatih, Badai nyatanya sudah menciptakan lagu untuk penyanyi lain sejak tahun 2009. Dirinya mengaku ada 3 lagu paling berkesan yang pernah diciptakannya untuk penyanyi lain. Lagu tersebut tak lain adalah “Aku Cuma Punya Hati” dari Mytha Lestari, “Rapuh” dari Agnes Monica, dan “Jangan Ubah Takdirku” dari Andmesh Kamaleng.

Bukan tanpa alasan, Badai mengungkapkan alasannya memilih tiga lagu tersebut menjadi yang paling membekas di ingatan, “Alasannya karena 'Aku Cuma Punya Hati' itu lagu yang gak disangka-sangka, lagu itu semakin mengukuhkan posisiku sebagai pencipta lagu pop cinta, 'Rapuh' itu bukan lagu hits tapi lagu yang paling banyak dinantikan fansnya Agnes waktu manggung, lalu 'Jangan Ubah Takdirku' itu lagu awal Andmesh sebelum dia mendapatkan lagu 'Cinta Luar Biasa',” jelasnya.

Sedangkan lagu paling favorit Badai dari bandnya Kerispatih adalah “Tak Lekang Oleh Waktu” dan “Tertatih”.

5. Lagu favorit bikinan penyanyi lain juga berhasil memukau Badai

21 Tahun Berkarier, Badai: Musik Itu Teman yang Mengerti PerasaankuIDN Times/Kevin Handoko

Tak hanya menyukai lagu bikinan sendiri, Badai juga mengakui menyukai lagu-lagu dari penyanyi lain seperti lagu-lagu Tulus yang berjudul “Gajah” dan “Monokrom”, Dewa “Risalah Hati”, Aaliyah Massaid “Ulangi”.

Baca Juga: Begini Cara Dewi Lestari dan Badai Kerispatih Ciptakan Lagu Hits

6. Langganan bikin lagu pop, Badai ternyata menyukai beberapa jenis musik lainnya

21 Tahun Berkarier, Badai: Musik Itu Teman yang Mengerti PerasaankuIDN Times/Kevin Handoko

Lagu pop cinta yang menjadi langganan highlight dalam setiap lagu Badai ternyata bukan satu-satunya jenis musik yang disukai. Ada jazz dan American rock yang menjadi favoritnya. Sedangkan untuk beat musik zaman sekarang, Badai mengaku jenuh karena gak begitu sesuai dengan seleranya.

“Lebih prefer ke lagu-lagu 80s dan 90s, kalo lagu-lagu 2000an sudah jarang dengar, hanya sebagai referensi saja,” katanya.

7. Sempat kepikiran bikin lagu rock

21 Tahun Berkarier, Badai: Musik Itu Teman yang Mengerti PerasaankuIDN Times/Kevin Handoko

Badai nyatanya pernah juga terpikir untuk bikin lagu rock yang notabane berbeda dari genre musik yang selama ini dia kuasai. Namun, hal itu belum terealisasi karena dirinya memang sudah begitu cocok dengan pembuatan lagu pop.

“Kepikiran, sih, tapi takutnya gak bisa murni rocknya karena tetap ada sweetnya. Jiwa saya memang begitu (sweet),” terangnya.

8. 5 menit hingga 10 tahun, durasi Badai untuk bikin lagu

21 Tahun Berkarier, Badai: Musik Itu Teman yang Mengerti PerasaankuIDN Times/Kevin Handoko

Ditanya soal waktu yang dibutuhkan untuk membuat sebuah lagu, Badai mengaku jika lamanya pembuatan sangat bervariatif. Ada yang hanya lima menit saja sudah jadi, ada yang 10 tahun baru selesai.

“Lagu 'Tak Lekang Oleh Waktu' itu paling lama. Bikinnya tahun 1998 rilisnya tahun 2008. Kalau yang paling cepat 5 menit, waktu konser suruh penonton kumpulin 20 kata, jadi lagu,” katanya.

9. “Musik itu teman yang paling mengerti perasaanku.”

21 Tahun Berkarier, Badai: Musik Itu Teman yang Mengerti PerasaankuIDN Times/Kevin Handoko

Sudah cukup lama berkecimpung dalam dunia musik dan mampu konsisten di dalamnya, Badai mengakui musik sebagai teman yang bisa mengerti perasaannya. “Musik itu seperti teman ngobrol, yang walaupun dia tidak berwujud manusia, tapi aku sering menyelesaikan luka hatiku dengan musik.”

Selain teman, musik juga dianggap sebagai sarana penyembuhan diri sendiri. Badai mengatakan dirinya akan merasa ada yang kurang saat tidak main piano satu hari saja. “Musik itu alat penyembuhku,” tambahnya.

Baca Juga: IWF 2019, Ini 10 Kutipan Badai Soal Proses Pembuatan Lagu

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya