Review Film 27 Steps Of May, Hidup Dalam Trauma Usai Pemerkosaan

#ReviewFilm bikin tersentuh dan tercengang bersamaan

Tayang tanggal 27 April, film 27 Steps Of May cukup menarik perhatian karena mengangkat isu yang jarang dibahas yakni kekerasan seksual. Diperankan oleh Raihaanun dan Lukman Sardi, film ini siap membuatmu tersentuh dan tercengang dalam waktu yang bersamaan. Ravi Bharwani selaku sutradara terlihat sangat mempersiapkan film ini dengan baik supaya bisa dinikmati dan tersampaikan pesan moralnya.

Buat kamu yang sudah nonton trailernya dan masih penasaran, berikut adalah review film 27 Steps of May yang sudah IDN Times rangkum. Recommended banget, kamu gak akan rugi nonton ini!

1. May, gadis SMA yang diperkosa dan disiksa sekelompok orang

Review Film 27 Steps Of May, Hidup Dalam Trauma Usai PemerkosaanInstagram.com/27stepsofmay

Pulang sekolah, May (Raihaanun) pergi ke taman bermain sendirian. Pulang dari sana, dia disekap oleh beberapa orang dan diperkosa sekaligus. Bukan hanya mendapatkan kekerasan secara seksual, May juga disiksa tubuhnya oleh orang-orang tak dikenal itu.

2. 8 tahun kemudian tanpa bicara sedikit saja

Review Film 27 Steps Of May, Hidup Dalam Trauma Usai PemerkosaanInstagram.com/27stepsofmay

Setelah kejadian, May hanya diam dan mengurung diri di kamar. Selama 8 tahun dirinya bahkan tidak bicara sedikitpun pada Bapak (Lukman Sardi) soal apa yang menimpanya. Bapak bingung tapi juga tidak bisa melakukan apa pun selain mengikuti keinginan May dan menjaganya dari luar kamar.

3. Kegiatan membuat boneka

Review Film 27 Steps Of May, Hidup Dalam Trauma Usai PemerkosaanInstagram.com/27stepsofmay

Setiap hari selama 8 tahun, May memiliki kebiasaan yang sama yakni membuat boneka. Dia dan Bapak setiap hari bekerja sama dalam diam menghasilkan boneka untuk dijual. May yang membuat dan menjahit bajunya sedangkan Bapak yang membuat tempatnya. Tanpa bicara, keduanya juga makan bersama dalam satu meja makan, menu makanan Bapak setiap hari selalu berbeda, sedangkan May makan semua makan yang serba putih seperti nasi, tahu, telur rebus dan sup santan.

Baca Juga: Review Film Rumput Tetangga, Enaknya Jadi Diri Sendiri Tanpa Iri 

4. Bapak yang melampiaskan kesedihan melalui tinju

Review Film 27 Steps Of May, Hidup Dalam Trauma Usai PemerkosaanInstagram.com/27stepsofmay

Meski tidak mengatakan apa yang terjadi, Bapak paham bahwa putri semata wayangnya adalah korban kekerasan seksual dari seragam dan penampilan May yang tidak karuan. Itu membuat Bapak menyalahkan dirinya sendiri dan melampiaskan kesedihannya lewat tinju. Dia selalu babak belur setiap hari sebagai hukuman atas dirinya sendiri karena tidak bisa menjaga anaknya.

5. Pesulap yang membuat May penasaran

Review Film 27 Steps Of May, Hidup Dalam Trauma Usai PemerkosaanInstagram.com/27stepsofmay

Lubang di tembok kamarnya membuat May penasaran sekaligus takut. May mulai mencari tahu kenapa lubang itu semakin hari semakin besar. Ternyata di balik tembok itu ada seorang pesulap yang menunjukkan trik-trik sulap setiap hari. Karena pesulap itulah kegiatan May yang sama terus selama 8 tahun jadi berubah.

https://www.youtube.com/embed/UbFRgG11kGA

Berdurasi cukup lama yakni 112 menit, film ini mampu membuatmu menikmati setiap detik yang disajikan. Seakan tersihir, saat nonton 27 Steps Of May kamu bakal banyak menahan napas saking penasarannya menebak ke mana alur cerita akan bermuara. Lain dari kebanyakan film drama yang sudah-sudah, film ini tidak menggunakan banyak dialog berat ataupun properti yang berlebihan. Tidak ada audio lagu sedih, hanya dentingan piano yang justru membuat keadaan makin perih.

Film ini menyampaikan makna yang dalam tanpa kata-kata, semuanya serba tersirat dan divisualisasikan dengan baik oleh Raihaanun. Lukman Sardi sebagai ayah yang merasa bersalah atas apa yang menimpa anaknya juga tidak kalah bikin frustasi saking nyatanya berakting. Tidak menggunakan banyak peran, hanya sedikit namun mampu menciptakan sinergi yang pas dan sesuai porsi.

Pesan-pesan kecil yang disampaikan May lewat boneka-boneka yang dibuatnya juga mampu bikin merinding. Kadang boneka tersebut berbaju panjang dan tertutup persis seperti pakaian sehari-hari May, kadang juga mengenakan baju pesulap yang sesuai dengan apa yang dilihat May di balik tembok kamarnya, atau juga berbaju sekolah yang lusuh persis seperti peristiwa yang menimpanya 8 tahun lalu.

Metode yang dipilih sutradara untuk membuat film ini serba sunyi merupakan keberanian sekaligus kematangan berpikir. 27 Steps of May seolah dibuat untuk merepresentasikan keadaan May yang tidak bicara sedikit pun selama 8 tahun, bahwa trauma dan luka batin itu kadang mengendap dan menggerogoti di dalam, serta tidak bisa dikeluarkan dengan mudah.

Dari awal hingga akhir, film ini begitu kompleks dan intens, mampu menyihir dan mempermainkan emosi penonton seturut dengan apa yang dirasakan May. Apik sekali. IDN Times memberikan skor 4.5/5 untuk 27 Steps of May.

Baca Juga: Review Film Hotel Mumbai, Kilas Balik Serangan Teroris di India 2008

Topik:

  • Erina Wardoyo

Berita Terkini Lainnya