Review Film Ikut Aku ke Neraka: Arwah Saudara Kembar yang Penasaran

#ReviewFilm Beda kok sama Drag Me To Hell!

Buat kamu yang suka nonton film horor, baru-baru ini ada film horor Indonesia yang tayang di bioskop berjudul "Ikut Aku Ke Neraka". Diperankan oleh Clara Bernadeth, Rendy Kjaernett, dan Sara Wjayanto, film ini disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis.

Bakal bikin kamu penasaran, simak review filmnya di bawah ini. Gak ada spoiler kok, tulisan ini bisa jadi gambaran apakah kamu berani nonton atau gak.

1. Lita dan suami yang akan menjadi orangtua

Review Film Ikut Aku ke Neraka: Arwah Saudara Kembar yang PenasaranInstagram.com/ikutakukeneraka

Dikisahkan kehidupan Lita (Clara Bernadeth) dan Rama (Rendy Kjaernett), adalah sepasang suami istri yang sedang menanti kelahiran anak pertama. Hidup mereka sempurna layaknya pasangan baru menikah lainnya. Saling mencintai dan bahagia di rumah kecil mereka bersama satu asisten rumah tangga. Lita yang hamil besar tetap melakukan pekerjaan rumah dan mendukung karier sang suami.

2. Tanda lahir yang ingin dihilangkan

Review Film Ikut Aku ke Neraka: Arwah Saudara Kembar yang Penasaran

Sejak dulu Lita sangat bermasalah dengan tanda lahir yang ada di punggungnya. Tanda itu seperti bekas luka. Dia sendiri bahkan gak ingat apa yang terjadi padanya waktu masih kecil. Suaminya yang memiliki kenalan dokter kemudian merekomendasikan pada Lita untuk menghilangkan bekas luka tersebut.

3. Sudah lama tidak bertemu dengan ibu

Review Film Ikut Aku ke Neraka: Arwah Saudara Kembar yang PenasaranInstagram.com/ikutakukeneraka

Hari semakin dekat dengan persalinan, Lita semakin sering terbayang dengan sang ibu yang sudah lama tidak ia temui. Masalah di antara keduanya membuat Lita terpaksa pergi dan meninggalkan ibunya sendiri.

Baca Juga: Review Film Toy Story 4: Petualangan Terakhir para Mainan 

4. Teror sebelum dan sesudah melahirkan

Review Film Ikut Aku ke Neraka: Arwah Saudara Kembar yang PenasaranInstagram.com/ikutakukeneraka

Anehnya, beberapa hari sebelum melahirkan, Lita semakin sering mendapat teror menyeramkan di rumahnya sendiri. Gak selesai sampai di situ, setelah melahirkan Lita juga masih sering diganggu. Ini membuat Lita sadar bahwa setan itu memang mengikutinya kemanapun dia pergi.

5. Misteri tanda lahir

Review Film Ikut Aku ke Neraka: Arwah Saudara Kembar yang PenasaranInstagram.com/ikutakukeneraka

Tanda lahirnya ternyata memiliki misteri yang kelam dan dalam. Kalau dia mau menghilangkan teror yang menghantui keluarganya, dia harus bisa mengungkap ada apa dengan tanda lahirnya tersebut. Untuk itulah dia dan suami akhirnya memutuskan untuk menemui sang ibu yang sudah lama sekali tidak dia temui.

https://www.youtube.com/embed/AJFldAS6O4U

Waktu lihat film ini tayang di bioskop, awalnya kamu pasti mengira bahwa ini adalah kloningan film "Drag Me To Hell" milik Sam Raimi yang berhasil meraup banyak kesuksesan dari penayangannya tahun 2009 lalu. Padahal tidak, hanya judulnya saja yang sama, tapi "Drag Me To Hell" dan "Ikut Aku ke Neraka" adalah dua film yang berbeda.

Film ini punya backsound yang gak begitu bikin nyaman alias penuh suara ngagetin di dalamnya yang kadang sedikit mengganggu. Sinematografi dan visualisasi film ini bisa dibilang lumayan, sehingga penonton bisa menikmati gambar secara penuh dengan jelas

Akting Clara Bernadeth sebagai pemeran utama dan Cut Mini sebagai Ibu Lita sangat paripurna. Clara yang telah mempunyai pengalaman aktif bermain dalam film horor menunjukkan kemampuan akting yang baik. Sedangkan Cut Mini kemampuan aktingnya jelas tak perlu diragukan lagi. Untuk Rendy Kjaernett yang berperan sebagai Rama tampak tak maksimal mengeluarkan kemampuan aktingnya dan kurang berhasil memberikan kesan. 

Ada juga beberapa kesalahan yang tampak dari film ini. Misalnya, ketika dokter Sinta (Sarah Wijayanto) berjalan di koridor rumah sakit, suara langkah kakinya jelas adalah suara sepatu hak tinggi, sedangkan dirinya mengenakan flatshoes yang harusnya menghasilkan suara langkah yang berbeda. Ada juga scene waktu film pertama kali mulai yang menampilkan Cut Mini dalam sebuah kamar rumah sakit, luka goresan di tangannya terlihat sekali seperti cat kuku warna merah.

Selain itu, yang cukup mengganggu dari film ini sebenarnya adalah ide ceritanya. Fakta bahwa kembar siam yang gentayangan karena sang ibu hanya boleh memilih salah satunya cukup bikin melongo. Apakah bayi kecil yang bahkan belum bisa bicara bisa merasakan dendam atau bahkan tahu bagaimana keadaannya? Kayaknya gak deh!

Para pemain yang bekerja keras untuk membuat film ini cukup kerasa suasana seramnya patut diapresiasi. Sisanya, "Ikut Aku Ke Neraka" merupakan film horor klasik yang belum bisa dibilang outstanding. Dari semua kesimpulan tersebut, IDN Times memberikan skor 3/5 untuk "Ikut Aku Ke Neraka".

Baca Juga: Review Film Crawl: Teror Buaya Ganas di Tengah Bencana Badai Besar

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya