Review Film Kutuk: Teror Perawat Misterius di Panti Jompo 

#ReviewFilm Sudah nonton belum?

Diperankan dan diproduseri oleh Shandy Aulia, film besutan Rudi Aryanto ini mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia sejak tanggal 25 Juli 2019. Selain bumil manis Shandy Aulia, ada juga Alice Norin, Vitta Mariana, Stuart Collin, dan Bryan Mckenzie yang turut berperan.

Buat kamu yang penasaran dengan filmnya, bisa baca dulu review-nya di bawah ini. Gak bakal mengandung spoiler kok, kamu tenang saja ya!

1. Maya, perawat baru di panti jompo

Review Film Kutuk: Teror Perawat Misterius di Panti Jompo Instagram.com/filmkutuk

Maya (Shandy Aulia) merupakan perawat baru di panti jompo Elena. Panti jompo itu merupakan panti jompo tua, di sana hanya ada segelintir pasien dan dua perawat saja yakni Maya dan Gendis (Vitta Marian). Ada juga seorang dokter bernama dr. Sean (Stuart Collin) dan pemilik panti jompo, Elena Wardoyo (Alice Norin).

2. Sikap Gendis yang aneh dan Elena yang baik

Review Film Kutuk: Teror Perawat Misterius di Panti Jompo Instagram.com/filmkutuk

Sejak awal bekerja, Gendis, rekan kerja Maya, memperlakukan Maya dengan tidak baik tanpa alasan yang jelas. Mulai dari ketus, berlagak mengusir sampai tidak ingin membantu pekerjaan Maya. Berbeda dengan Gendis, Elena, si pemilik panti selalu bersikap baik dan ramah pada Maya.

3. Adanya perawat lain yang tinggal di panti

Review Film Kutuk: Teror Perawat Misterius di Panti Jompo Instagram.com/filmkutuk

Maya selalu merasa bahwa di sana ada perawat lain yang bertugas selain dirinya dan Gendis. Tapi anehnya, entah bagaimana ketika dia mencari perawat tersebut tak pernah kelihatan jelas sosoknya. Bahkan, semua orang di panti juga mengaku hanya ada dua perawat saja di panti tersebut.

Baca Juga: Review Film Crawl: Teror Buaya Ganas di Tengah Bencana Badai Besar

4. Pasien satu per satu meninggal sampai terror yang gak habis-habis

Review Film Kutuk: Teror Perawat Misterius di Panti Jompo Instagram.com/filmkutuk

Belum lama Maya bekerja, salah satu pasien meninggal bersamaan dengan teror yang semakin lama semakin mengganggunya. Maya semakin yakin kalau ada sesuatu yang tidak beres di sana. Dia takut, tapi tetap berusaha mencari tahu.

5. Keselamatan Maya dan seluruh isi panti yang terancam

Semakin lama, terornya makin parah. Maya sangat ketakutan dan ingin keluar dari panti. Keselamatannya terancam bahkan sebelum dia berhasil keluar dari panti. Apakah pada akhirnya dia berhasil selamat? Atau dia justru menjadi korban untuk sesuatu yang dia sendiri tidak tahu asalnya dari mana?

https://www.youtube.com/embed/aZxGk87OiWw

Seperti kebanyakan film horor pada umumnya, "Kutuk" dihiasi dengan skoring yang mengagetkan. Buat kamu yang gak terlalu suka suara berisik bisa jadi kamu gak bakalan suka dengan film ini. Tapi yang patut diacungi jempol adalah film ini punya kerapian dalam pengambilan gambar. Visualnya ditampilkan dengan jelas dan sinematografinya juga apik, jadi kamu bisa menikmati film ini.

Sayangnya ada kesalahan yang masih kelihatan jelas, seperti baju Alya (Laxmi Darradi) ketika berada di ruang bawah tanah yang awalnya baju perawat berubah ke jubah putih dan kembali lagi ke baju perawat. Meski begitu overall film "Kutuk" merupakan film horor yang masih bisa dinikmati.

Soal para pemain, Alice Norin justru menjadi primadona karena kematangan dan akting yang prima. Salut untuk Alice Norin yang berperan sebagai Elena, si pemilik panti jompo dalam film ini. 

Dari semua kesimpulan tersebut, IDN Times memberikan skor 3/5 untuk film "Kutuk". Kamu tertarik nonton gak? Dukung terus perfilman Indonesia dengan nonton langsung di bioskop ya!

Baca Juga: Review Film Koboy Kampus: Nostalgia Waktu Zaman Kuliah, Bikin Kangen! 

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya