Review Film Pocong The Origin, Perjalanan Mengubur Jenazah yang Mistis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Buat kamu yang ngakunya berani nonton horor, gak ada salahnya menguji keberanian kamu dengan nonton film Pocong The Origin ini. Disutradari oleh Monty Tiwa dan diperankan oleh Samuel Rizal, Nadya Arina serta Surya Saputra, film berdurasi 91 menit ini cocok mengisi waktu luang kamu.
Berikut adalah review film Pocong The Origin yang sudah IDN Times rangkum. Kamu yang penasaran, baca aja di bawah ini, gak ada spoilernya kok!
1. Ananta, narapidana yang dieksekusi mati
Ananta (Surya Saputra) menghabiskan hidupnya di penjara setelah membantai beberapa keluarga secara sadis. Dirinya yang sepertinya sudah kehilangan akal sehat tidak peduli lagi apakah harus mati atau dipenjara. Hidupnya sehari-hari dihabiskan untuk melamun dan menyanyikan lagu kesukaannya. Hari itu adalah hari di mana dia akan dieksekusi mati. Ananta menjalani eksekusi dengan cara ditembak di lapangan penjara.
2. Sasti, anak Ananta yang datang menjemput jenazah sang ayah
Ketika datang menjemput, Sasti merasa sangat terpukul karena harus kehilangan satu-satunya darah dagingnya. Tidak mengindahkan sapaan atau ajakan ngobrol dari petugas penjara, Sasti murung atas kematian ayah yang dikenalnya sebagai sosok yang baik. Meski faktanya Ananta merupakan pembunuh berdarah dingin, tapi tidak begitu bagi Sasti.
3. Perjalanan menuju kampung halaman Ananta
Ditemani oleh Yama (Samuel Rizal), Sasti mengantar jenazah ayahnya untuk dimakamkan di kampung halamannya. Ananta yang sudah dikafani diletakkan di belakang mobil dan mereka harus menempuh perjalanan yang cukup jauh. Yama yang memiliki kepribadian baik dan sopan mampu membuat Sasti tenang dan akhirnya mau bicara.
Editor’s picks
Baca Juga: Review Film Rumput Tetangga, Enaknya Jadi Diri Sendiri Tanpa Iri
4. Teror misterius yang tidak habis-habis
Yama diberi waktu 24 jam untuk menguburkan Ananta sejak waktu kematiannya. Sepanjang perjalanan, mereka mengalami banyak sekali gangguan. Mulai dari melihat makluk halus, mobil mogok, bensin habis sampai tabrakan. Perjalanan mereka sangat tidak lancar sejak awal. Itu membuat Yama menyadari bahwa ini ada hubungannya dengan kematian Ananta.
5. Ananta berhasil dikuburkan atau tidak?
Sasti hanya ingin ayahnya bisa beristirahat dengan tenang. Tapi sampai kampung halaman ayahnya mereka malah ditolak oleh warga. Semakin rumit saja perjalanan Yama dan Sasti yang tidak ada habisnya. Yama mulai tidak tenang dan bertanya-tanya apakah Ananta bisa dikuburkan atau tidak mengingat waktu mereka yang semakin menipis.
Tak banyak dialog, Pocong The Origin penuh dengan komunikasi tanpa suara yang cukup bikin penasaran. Tapi, sebenarnya film ini tidak seseram yang dibayangkan. Serangan teror yang mengikuti perjalanan Yama dan Sasti juga tidak terlalu ekstrem dan mencekam. Horornya yang gak terlalu terasa membuat kamu yang nonton gak perlu sampai harus tutup mata.
Sangat disayangkan, beberapa scene yang terlalu gelap membuat gambar gak bisa terlihat dengan baik. Akting pemain yang biasa saja juga menyebabkan gak ada yang spesial dari film ini. Tapi berita baiknya, Pocong The Origin bukanlah film horor yang akan mengagetkanmu seperti banyak film kebanyakan. Tidak banyak jumpscare yang ditampilkan, hanya rentetan perjalanan dengan godaan setan yang cukup monoton.
Buat kamu yang termasuk penakut, bisa menonton film ini karena horornya cukup ringan. Buat yang udah biasa nonton horor, kemungkinan besar kamu bakal ngantuk di setengah jalan penayangannya. Untuk semua kesimpulan di atas, IDN Times memberikan skor 1/5 untuk Pocong The Origin.
Baca Juga: Review Film Horor Sunyi, Bully di Sekolah yang Berujung Kematian