Cast-Filmmaker Bahas Isu Sensitif hingga Adegan Intens di Dear David

Shenina pun ungkap reaksi keluarganya saat nonton Dear David

Jakarta, IDN Times - Mengusung genre coming of age dan romansa, Dear David yang disutradarai oleh Lucky Kuswandi memuat berbagai isu sensitif yang tidak seperti film remaja Indonesia pada umumnya. Ada tentang fantasi, seksualitas, hingga self love, original Netflix besutan Palari Films ini bahkan disebut-sebut berani banget dalam segi cerita dan eksekusi adegannya.

Shenina Cinnamon, Caitlin North Lewis, beserta produser M. Zaidy, sutradara Lucky Kuswandi menjawab sederet pertanyaan panas seputar Dear David dalam kunjungan mereka ke kantor IDN Times di Jakarta pada Kamis (9/2/2023). Bikin makin penasaran, ini petikan wawancaranya.

1. Sebenarnya apa sih makna simbol-simbol di balik pemilihan visual fantasi Laras? Kenapa warnanya pink-biru? Kenapa bunga-bunga dan hutan?

Cast-Filmmaker Bahas Isu Sensitif hingga Adegan Intens di Dear Davidcast, sutradara, dan produser film dear david (dok.IDN Times)

"Jadi sebenarnya fantasi-fantasi ini tuh menggambarkan progresi dari journey karakternya Laras. Pemilihannya kenapa pink, karena pink itu ada sense of usefulness, tapi juga kesannya genit, tapi masih ada innocence. Dan itu pas banget untuk fase Laras di saat itu. Sementara hutan itu karena kita ingin merefleksikan dengan fantasi di akhir di mana Laras sudah menerima dirinya dan Laras mereflesikan dirinya itu dekat dengan alam," ujar Lucky. 

2. Hai, Shenina! Sebagai aktris, ada gak sih batasan-batasan buat kamu ketika memerankan sebuah film atau proyek?

Cast-Filmmaker Bahas Isu Sensitif hingga Adegan Intens di Dear DavidCaitlin North Lewis, Shenina Cinnamon, Eddy, dan Lucky Kuswandi (dok.IDN Times)

"Yang pastinya ada, ditambah kalau misalnya hal-hal tersebut tidak perlu perlu banget dalam ceritanya untuk dilakukan. Aku pasti diskusi dulu sama director-nya. Pasti aku memberikan opsi, sih, aku gak pernah plek ketiplek gak mau. Pasti ada obrolan dulu, tapi apanya aja aku gak bisa kasih tahu, yang jelas ada dan aku punya opsi.

Untuk di Dear David, sejauh ini tidak ada batasan, karena sebagai Laras dan skrip seutuhnya aja aku udah suka tanpa harus ada yang dikurangi, kalau ada, itu pun menambahkan," terang Shenina.

3. Kita gak terlalu sering nonton Caitlin, tapi pemilihan filmnya bagus-bagus. Apakah Caitlin pilih-pilih dalam menerima tawaran film atau proyek?

Cast-Filmmaker Bahas Isu Sensitif hingga Adegan Intens di Dear Davidpotret Caitlin North Lewis yang berperan sebagai Dilla di film dear david (dok.IDN Times)

Mungkin karena aku lagi fokus kuliah, aku emang gak punya waktu luang yang cukup besar untuk take every project, jadi kalau aku ditawarin main film, reflect langsung, iya. Aku juga gak mau casting as just a pretty girl. Jadi ketika ada oportunitas jadi Dilla itu kayak why not?

Waktu itu casting di Belanda (lewat Zoom), aku menunjukkan sisi kerentanan aku, harus nangis. Terus tes chemistry sama Shenina dan sama Emir juga waktu di Indonesia," seru aktris 20 tahun tersebut.

4. Palari Films kerap menghasilkan film yang berkualitas selama ini, apakah Mas Eddy pernah merasa ada beban dengan ekspektasi penonton?

Cast-Filmmaker Bahas Isu Sensitif hingga Adegan Intens di Dear Davidcast, sutradara, dan produser film dear david (dok.IDN Times/Stephanie Risyana)

"Jujur iya, sih. Kadang itu bikin overwhelmed juga. Kadang-kadang insecure bahwa the way i need to please everyone. Jawabannya mungkin tidak harus, karena film tidak untuk semua orang. Masing masing punya market-nya.

Kami sebagai filmmaker kadang ada perasaan seperti itu, kadang ada beban, kadang kayak, 'aduh film gue disuka orang gak?' tapi sebenarnya gak harus (selalu disukai), yang penting kita senang dengan karya kita sendiri dan kita celebrate sama-sama. 

Yang penting filmnya itu penting dan jujur, karena kita bukan buat film untuk impress orang, tapi kita bikin film karena karya, kita ingin bercerita," tutur M. Zaidy. 

5. Adegannya kan agak sensitif juga, bagaimana cara Mas Lucky menciptakan suasana agar para aktor bermain dengan nyaman?

Cast-Filmmaker Bahas Isu Sensitif hingga Adegan Intens di Dear Davidcast, sutradara, dan produser dear david jawab pertanyaan dari IDN Times (dok.IDN Times/Stephanie Risyana)

"Aku percaya harus diawali dengan rasa kepercayaan. Itu yang selalu aku pastikan. Jadi aktor itu rasanya vulnerable banget, mereka harus nangis jejeritan, tapi mereka gak bisa memutuskan gue udah bagus apa belum. Harus ada sutradaranya. Sebagai sutradanya, makanya aktor harus percaya terhadap judgement-nya.

Aku sih caranya dengan terbuka dengan mengajak mereka untuk terlibat dan berkolaborasi bersama untuk menciptakan Laras, Dilla, David, dan lain-lain itu. Itu caraku untuk dapat kepercayaan mereka. Dan juga transparansi keterbukaan ya, kasih tahu aja bakal begini, lho, daripada kayak diem-diem di belakang tiba-tiba mereka kaget. Jadi, harus terbuka dari awal."

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Kamu Wajib Nonton Dear David, Bukan Cerita SMA Biasa!

6. Datang menonton saat premier, apa sih reaksi keluarga Shenina saat menonton akting kamu di film Dear David?

Cast-Filmmaker Bahas Isu Sensitif hingga Adegan Intens di Dear Davidpotret Shenina Cinnamon sebagai Laras dalam film dear david (dok.IDN Times)

"Responsnya nilainya 9/10, mereka bilang begitu. Aku ngerasa orangtuaku sangat open minded. Jadi apa pun yang aku kerjakan selagi itu memang jujur dan apa yang sudah ada dan aku pribadi mengiyakan untuk melakukan hal tersebut kenapa enggak? Yang jelas responsnya sangat positif. Kalaupun ternyata ada gimana-gimana mereka selalu ngingetin. Sejauh ini, sih, kayak, 'Papa suka.' 'Bagus, ya,' gitu, sih."

7. Melihat profil Instagram Caitlin yang terlihat sangat cool, sebenarnya Caitlin ingin dikenal sebagai aktris yang seperti apa, sih?

Cast-Filmmaker Bahas Isu Sensitif hingga Adegan Intens di Dear Davidpotret Caitlin North Lewis sebagai Dilla dalam dear david (dok. IDN Times)

"Menurut aku Instagram should have nothing to do with my acting. Director, penonton should judge my acting dalam film bukan for my real life. Namanya juga acting, kan, you're not judging my own personality, you're judging the personality yang aku perankan.

Sebagai aktis, aku ingin improve Bahasa Indonesia-ku dan pengin jadi aktris yang gak stereotype di-cast sebagai cewek cantik aja. Pengin coba action, thriller dulu."

8. Di awal penggarapan film, apa hal sensitif yang dibahas di balik layar?

Cast-Filmmaker Bahas Isu Sensitif hingga Adegan Intens di Dear Davidcast, sutradara, dan produser film dear david (dok.IDN Times/ Stephanie Risyana)

"Sebenarnya ide ini muncul dari internal kami, penulis namanya Winnie Benjamin. Itu pertama pitch ke aku dia punya cerita apa, kemudian kita mengajak Lucky Kuswandi yang ternyata suka dengan proyeknya dan bergabung. Banyak sekali ceritanya berkembang setelah dia masuk. 

Jadi kita melihat ceritanya dulu, bukan langsung melihat ke hal sensitifnya. Kita biarkan mengalir ceritanya dan akhirnya kita kembangkan. Kami merasa bahwa kita melihat ini bukan sebagai eksploitasi, ini adalah kejujuran dan realita yang terjadi. Banyak sekali remaja, terutama perempuan, yang merasa minder dengan gairahnya sendiri. Padahal itu hal yang lumrah. Apalagi seperti Laras yang membuat tulisan-tulisan untuk konsumsi bagi dirinya sendiri. Kita melihat apa yang ada di film ini adalah hal yang perlu kita tampilkan."

9. Apa adegan paling intens dan paling berkesan bagi Shenina, Caitlin, Lucky Kuswandi, dan Eddy selaku produser?

Cast-Filmmaker Bahas Isu Sensitif hingga Adegan Intens di Dear Davidcast, sutradara, dan produser bocorkan adegan paling intens di dear david (dok.IDN Times)

"Adegan intens aku banyak, tapi disuruh pilih satu itu waktu adegan speech karena semua pemain ada di sana," kata Shenina Cinnamon sebagai Laras.

"Ada banyak scene yang memorable, tapi waktu aku nyamperin Emir di lapangan sepak bola, karena ada banyak orang yang nonton adegan itu. It's kinda scary," Caitlin North Lewis sebagai Dilla tertawa.

"Ketika di suatu adegan Laras harus nyamperin David yang nungguin di motor. Waktu itu kita syuting udah lama banget, ya, jadi Shenina dan Emir udah kakak-adik banget, lah. Sementara mereka harus in love, harus ada sparkle di matanya. Jadi sebelum take, aku minta Emir untuk ngomong apa yang disukai tentang Laras/Shenina," terang Lucky Kuswandi.

"Dari aku, hari-hari di mana kita harus syuting agak panjang, karena kami berusaha untuk syuting maksimal 14 jam, tapi ada 2 atau 3 hari harus lebih karena pindah lokasi," tambah Eddy selaku produser.

Bagaimana? Semakin penasaran kan untuk menonton filmnya? Dear David sudah tayang di Netflix. Coba ditonton, deh!

Baca Juga: 9 Potret Caitlin North Lewis Pemeran Dilla di Film Dear David  

Topik:

  • Stephanie Risyana
  • Zahrotustianah

Berita Terkini Lainnya