[REVIEW] Blue Lock—Pencarian Striker Paling Egois Dimulai!

Sepak bola plus survival? Epik!

Blue Lock menjadi salah satu anime olahraga paling ditunggu-tunggu oleh penggemar. Bukan tanpa alasan, anime yang dirilis pada 9 Oktober 2022 ini memiliki popularitas dan pendapatan manga yang tinggi. Anime adaptasi manga karya Muneyuki Kaneshiro ini juga makin digemari tatkala penayangannya yang bertepatan dengan Piala Dunia 2022.

Blue Lock memiliki konsep yang cukup unik karena menyatukan permainan sepak bola dengan persaingan ala survival game yang membuat pemainnya bisa tereliminasi. Bukannya berfokus ke satu tim secara keseluruhan, Blue Lock hanya mencari striker terbaik dan paling egois atau punya rasa individualis yang tinggi. Penasaran dengan serba-serbi anime ini? Yuk, baca review Blue Lock dulu sebelum menonton. 

1. Yoichi Isagi mengikuti program Blue Lock demi menjadi striker terbaik

[REVIEW] Blue Lock—Pencarian Striker Paling Egois Dimulai!Yoichi Isagi (dok. 8bit/Blue Lock)

Setelah kegagalan tim sekolahnya dalam seleksi turnamen nasional, Yoichi Isagi selalu mempertanyakan keputusannya untuk mengoper bola pada rekan setimnya. Kesalahan tersebut membuat mereka kehilangan kesempatan untuk bermain pada ajang yang lebih tinggi. Kendati demikian, Isagi mendapatkan sebuah surat undangan untuk mengikuti program Blue Lock. 

Blue Lock adalah sebuah program yang dibuat untuk mencari striker paling andal. Orang di balik Blue Lock, Jinpachi Ego, percaya jika striker yang kuat adalah striker yang paling egois. Apabila tereliminasi, striker yang gugur harus mengubur impian mereka menjadi pemain profesional pada ajang Piala Dunia.

Dengan harapan bisa memperbaiki kemampuannya sebagai striker, Isagi bergabung dalam Blue Lock. Namun, tentunya bukan hanya Isagi yang bergabung dalam Blue Lock. Ada begitu banyak striker yang mengikuti program ini. Bahkan, yang sudah memiliki keahlian dan terkenal pun ikut serta dalam Blue Lock. Peringkat yang didapatkan Isagi pada awal masuk Blue Lock sebenarnya terbilang mengkhawatirkan, yakni peringkat kedua terendah. Isagi harus bertahan dalam keseluruhan seleksi Blue Lock dan melawan deretan striker paling egois sekaligus terbaik demi menjadi nomor satu. 

Dari segi konsep, Blue Lock menawarkan gagasan yang baru dan berani beda dari anime bertema sepak bola kebanyakan. Jika kita bandingkan dengan anime sejenis, seperti Inazuma Eleven, Captain Tsubasa, hingga Ao Ashi, deretan anime yang penulis sebutkan punya konsep kemampuan pemain akan tumbuh seiring cerita. Kerja sama tim pun juga dipertegas dalam setiap anime bertema sepak bola. 

Tak seperti anime sepak bola lainnya, Blue Lock lebih terfokus pada striker dalam tim. Para striker akan didorong untuk bertindak lebih egois demi menciptakan pemain yang haus akan kemenangan. Dari segi konsep memang menarik, Blue Lock kurang memberi pemahaman bagi penonton yang masih awam terhadap permainan sepak bola. Penjelasan seputar teknik para pemain agak kurang. Rasanya, anime ini lebih berfokus pada taktik yang dilancarkan para pemain dan drama yang ada. Overall, alur cerita sudah dikemas dengan sangat baik. Hal ini pun membuat penulis selalu penasaran dengan kejutan pada setiap episodenya.

2. Isagi mulai sebagai peringkat terendah hingga menjadi pemain yang diperhitungkan

[REVIEW] Blue Lock—Pencarian Striker Paling Egois Dimulai!Isagi dan Rin (dok. 8bit/Blue Lock)

"Makhluk seperti striker hebat akan muncul di tempat sepak bola yang paling membara." (Jinpachi Ego).

Sebagai striker, Isagi memiliki kemampuan yang biasa saja, bahkan awalnya kurang percaya diri dibandingkan para peserta Blue Lock lainnya. Ideologi sepak bolanya cenderung berbeda dengan apa yang ia dapatkan di Blue Lock. Berulang kali merasa terdesak, Isagi mulai menganalisis dan beradaptasi dengan setiap gerakan pemain demi menemukan keahliannya. Dalam seleksi pertama, Isagi yang harus setim dengan sepuluh striker lainnya berusaha keras untuk bekerja sama kendati mereka selalu berebut untuk mencetak gol. 

Lewat serangkaian latihan, Isagi menemukan keahliannya untuk menganalisis permainan di lapangan dan menciptakan peluang untuk menang. Bagi beberapa pemain, Isagi juga adalah genius yang mampu beradaptasi dengan cepat. Terbukti, ia bisa dengan mudah mengatur ulang strategi permainan setelah mengetahui teknik andalan dari lawan. Meski memulai sebagai orang biasa, Isagi membuktikan jika melalui serangkaian trial and error, ia bisa menjadi seorang playmaker yang diperhitungkan dalam permainan. 

Baca Juga: 5 Karakter Anime Blue Lock Paling Berpotensi, Ada Favoritmu?

3. Desain karakter yang keren, tetapi animasi kurang konsisten

[REVIEW] Blue Lock—Pencarian Striker Paling Egois Dimulai!Kunigami dan Chigiri. (dok. 8bit/Blue Lock)

Menggandeng studio 8bit sebagai rumah produksi, Blue Lock memiliki desain yang cukup menarik bagi penulis. Desain setiap karakter dibuat dengan apik dan tidak membosankan untuk ditonton. Namun, sedikit disayangkan, animasi yang dihadirkan cenderung kurang konsisten karena beberapa adegan harus menggunakan bantuan CGI. Pergerakan yang dihasilkan pun memberikan efek yang kurang menyatu dengan suasana yang ada.

Studio 8bit sendiri sudah memproduksi banyak anime, selain Blue Lock. Deretan anime populer, seperti Comet Lucifer, Tokyo Ravens, Rewrite, Yama no Susume, Knight's & Magic, Grisaia no Kajitsu, hingga That Time I Got Reincarnated as a Slime, juga dibuat oleh 8bit.

4. Unison Square Garden mengisi lagu tema untuk anime Blue Lock

[REVIEW] Blue Lock—Pencarian Striker Paling Egois Dimulai!Unison Square Garden (twitter.com/BLUELOCK_PR)

Band pop rock asal Jepang, Unison Square Garden, menjadi salah satu band yang turut mengisi lagu tema untuk anime Blue Lock. Lagu pembuka pertama yang berjudul "Chaos ga Kimawaru" memiliki nada yang asyik dan cukup ear-catching. Selain mengisi lagu pembuka pertama untuk anime ini, Unison Square Garden juga mengisi lagu penutup kedua yang berjudul "Numbness Like a Ginger". 

Gak hanya Unison Square Garden, ASH DA HERO juga turut menyumbangkan lagu berjudul "Judgement" yang gak kalah asyik sebagai pembuka kedua untuk anime ini. Sementara, untuk lagu penutup pertama dari anime ini, Shugo Nakamura membawakan lagu berjudul "Winner" yang lebih adem dari ketiga lagu lainnya. Menariknya, ternyata Shugo Nakamura juga mengisi suara salah satu karakter dalam Blue Lock, nih, yaitu Gin Gagamaru.

5. Blue Lock meraih popularitas yang tinggi sejak perilisan animenya

[REVIEW] Blue Lock—Pencarian Striker Paling Egois Dimulai!Yoichi Isagi (dok. 8bit/Blue Lock)

Blue Lock yang diadaptasi dari manga berjudul serupa karya Muneyuki Kaneshiro memang cukup menarik, bahkan pernah direkomendasikan oleh mangaka Attack on Titan, Hajime Isayama. Popularitas manga ini kian meroket tatkala Blue Lock mendapatkan adaptasi anime. Tak hanya diantisipasi oleh penggemarnya, anime Blue Lock kian terkenal setelah timnas Jepang menggunakan jersei yang didesain oleh mangaka Blue Lock. Selain itu, ada beberapa adegan dalam anime dianggap memprediksi permainan timnas Jepang pada ajang Piala Dunia 2022. 

Semua keberhasilan dan popularitas yang ditorehkan Blue Lock tentu tak lepas dari sang sutradara, Tetsuaki Watanabe. Kendati ini adalah kali keduanya menjadi sutradara, setelah anime Powerful Pro Yakyū Powerful Kōkō-hen, Watanabe terbilang sukses membuat Blue Lock rampung dengan ciamik. 

Blue Lock menjadi salah satu anime paling dinanti-nantikan oleh penonton. Kini, setelah anime ini menamatkan penayangannya, penulis rasa Blue Lock punya plot yang segar meski perlu lebih detail dalam menjelaskan beberapa hal. Dari segi desain, musik, hingga penyutradaraan, anime ini sudah melampaui ekspektasi penulis. Blue Lock layak banget, nih, dapat skor 4/5.

Kabar baik bagi penggemar, Blue Lock juga akan segera mendapatkan lanjutan musim kedua dan film spin-off yang akan berfokus pada karakter Seishirō Nagi. Berikan pendapat pribadimu tentang anime ini di kolom komentar, ya!

https://www.youtube.com/embed/w4V_e3iRxds

Baca Juga: 5 Rekomendasi Anime Mirip Blue Lock yang Harus Kamu Tonton

Trisnaynt Photo Verified Writer Trisnaynt

(~ ̄³ ̄)~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya