[REVIEW] Friends Game—Uang Bisa Menghancurkan Pertemanan

Apakah pertemanan lebih rapuh hanya karena uang?

Jika diberi pilihan, apakah kamu akan memilih teman atau uang? Sebagian orang mungkin akan memilih uang karena lebih dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, tapi tak menampik juga ada yang memilih jika pertemanan lebih penting daripada uang. Kira-kira, itulah sedikit gambaran tema dari anime Friends Game karya Mikoto Yamaguchi dan Yuki Sato. Anime yang juga lebih dikenal dengan judul Tomodachi Game ini ternyata begitu diantisipasi oleh para penggemar, lho. 

Sebelumnya, Friends Game memang telah dirilis dalam versi film live action, tapi tentunya adaptasi anime kali ini akan memberikan pengalaman menonton yang berbeda karena berformat animasi, nih. Wah, apakah versi animenya bisa menyuguhkan ketegangan yang serupa dengan versi manga maupun live action-nya? Yuk, kita simak review Friends Game di bawah!

1. Pengkhianatan membuat lima sekawan terjebak dalam Friends Game

[REVIEW] Friends Game—Uang Bisa Menghancurkan PertemananTenji, Shiho, Kokorogi, Shibe, dan Yūichi bertemu Manabu dalam Friends Game. (dok. Okuruto Noboru/Friends Game)

Yūichi Katagiri, Tenji Mikasa, Makoto Shibe, Shiho Sawaragi, dan Yutori Kokorogi mengira jika mereka berlima memiliki ikatan persahabatan yang sangat erat. Lima sekawan ini selalu tampil kompak dan saling membantu sama lainnya. Suatu hari, uang para siswa di kelas yang dikumpulkan untuk karyawisata menghilang. Banyak yang menduga uang tersebut dicuri dan Yūichi yang cukup miskin di antara mereka sempat dicurigai. 

Belum selesai dengan masalah uang yang hilang, lima sekawan ini diculik dan terpaksa mengikuti Friends Game. Mereka harus mengikuti permainan karena salah satu dari mereka memiliki utang sebanyak 20 juta yen atau setara Rp2,2 miliar. Karena utang tersebut, sang pengkhianat berusaha membebankan utangnya pada teman yang lain dengan cara mengikuti Friends Game. 

Friends Game ternyata adalah permainan yang berusaha untuk menguji persahabatan lima sekawan ini. Meski awalnya mereka berusaha bekerja sama, lama-kelamaan ada juga salah seorang dari lima sekawan ini yang melakukan gerak-gerik mencurigakan dan sengaja membuat mereka kalah dalam permainan ini. Apalagi, utang mereka akan terus berlipat ganda jika mereka melanggar peraturan. Karena permainan ini, Yūichi pun berusaha mencari si pengkhianat yang mencoba untuk membebankan utangnya pada mereka. 

Karena mengusung genre psychological thriller, ketegangan yang diciptakan dalam anime Friends Game pun cukup terasa kental. Meski tak seintens anime-anime bertema survival game lainnya, Friends Game lebih menitikberatkan sisi psikologis para karakternya ketimbang jalan permainannya.

Kelima karakter yang notabene mengira jika mereka berteman erat pun mulai saling menjatuhkan dan mengumbar keburukan masing-masing demi bisa menang dan terhindar dari utang. Penonton juga akan dibuat menebak-nebak siapakah karakter yang menjerumuskan teman-temannya dalam Friends Game. Bagi yang hanya menonton animenya tanpa membaca manga, tentunya sesi tebak-tebakan ini akan lebih seru, nih, mengingat seluruh karakter punya potensi sebagai pengkhianat. 

2. Yuichi punya intuisi tajam dan sisi gelap yang tidak diketahui banyak orang

[REVIEW] Friends Game—Uang Bisa Menghancurkan PertemananYūichi Katagiri (dok. Okuruto Noboru/Friends Game)

Sebelum berpartisipasi dalam Friends Game, Yūichi selalu mengira jika persahabatannya keempat temannya adalah pertemanan yang murni. Itu membuat Yūichi menikmati masa-masa sekolahnya. Ia juga selalu dibuat yakin bahwa apa pun yang terjadi, persahabatan mereka tidak akan tergoyahkan. Namun, di balik kebersamaannya dengan teman-temannya, Yūichi punya masa lalu yang kelam dan ia sembunyikan dari teman-temannya. Ia juga awalnya berprinsip jika yang paling penting dalam hidup hanyalah uang. 

Setelah melihat pengkhianatan dari teman-temannya, Yūichi mulai menunjukkan intuisi yang lebih tajam dalam memerhatikan gerak-gerik Tenji, Shiho, Kokorogi, dan Shibe. Sifat aslinya yang lebih kejam dan tak peduli dengan nasib orang lain pun mulai terlihat dan membuat keempat temannya terkejut. Yūichi akan melakukan apa pun walaupun dengan cara kotor agar bisa memenangkan Friends Game dan menghancurkan dalang di balik permainan ini.

Baca Juga: 5 Karakter Anime yang Pernah Mengalami Amnesia, Siapa Saja?

3. Ekspresi para karakter dibuat dengan apik oleh studio Okuruto Noboru

[REVIEW] Friends Game—Uang Bisa Menghancurkan PertemananMaria dan Yūichi (dok. Okuruto Noboru/Friends Game)

Untuk anime yang sebagian besar adegannya dipenuhi dengan drama psikologis, ekspresi para karakter haruslah menunjukkan emosi dengan baik. Menariknya, desain karakter dari setiap karakternya telah digarap dengan brilian oleh studio Okuruto Noboru. Dari segi animasi dan desain, Friends Game versi anime telah digarap lebih sesuai dengan ekspektasi penggemar karena lebih menyerupai manganya.

Mungkin nama Studio Okuruto Noboru masih terdengar agak asing, ya, tapi kualitas animasi yang ditampilkan dalam Friends Game memang gak boleh diremehkan. Selain Friends Game, studio yang dibangun sejak 2017 ini juga menggarap beberapa judul anime lainnya yang punya visual gak kalah keren, seperti The Girl in Twilight, How Not to Summon a Demon Lord Ω, The Hidden Dungeon Only I Can Enter, hingga Planetarian: Snow Globe.

4. Para pengisi suara berhasil buat emosi para karakter tersampaikan

https://www.youtube.com/embed/9NP8-uNBJg4

Tak hanya animasi saja yang mendukung, peran para pengisi suara alias seiyu pun membuat para karakter tampil lebih beremosi, nih. Penulis tentunya sangat kagum terutama pada Chiaki Kobayashi yang bisa memainkan karakter dengan kepribadian palsu seperti Yūichi. Di beberapa adegan, dia akan terdengar seperti orang yang tulus. Namun, ketika sifat aslinya muncul, suara Yūichi akan lebih terdengar kejam. 

Selain seiyu yang keren-keren, lagu opening dan ending dari Friends Game juga cukup memikat telinga. Lagu pembuka yang diisi oleh Nana Mizuki berjudul "Double Shuffle" memberikan kesan misteri yang cocok untuk tema anime ini. Seolah tak mau meringankan intensitas setelah menonton, lagu penutup anime ini yang berjudul "Tomoshibi" dibawakan dengan bersemangat oleh grup band Saji.

5. Hirofumi Ogura punya pengalaman melimpah sebelum garap Friends Game

[REVIEW] Friends Game—Uang Bisa Menghancurkan PertemananTenji Mikasa (dok. Okuruto Noboru/Friends Game)

Bagi penulis sendiri, Friends Game punya sensasi yang lebih keren ditonton dalam versi anime. Hal ini tentunya tak lepas dari peran sang sutradara, Hirofumi Ogura, dan staf lainnya yang menggarap anime ini sampai tuntas. Dengan hasil yang memuaskan, Friends Game menjadi salah satu seri anime yang wajib ditonton para pencinta genre thriller pada musim ini. 

Ogura sendiri punya pengalaman yang luas dalam menjadi sutradara anime. Selain Friends Game, ia juga menyutradarai anime The Knight in the Area, The Laughing Salesman NEW, Null & Peta, Shin ATASHIn'CHI, Black Butler II, Bakumatsu Gijinden Roman, hingga Cells at Work Season 2. Selain bekerja sebagai sutradara, Ogura juga telah menggarap puluhan storyboard untuk anime.

Berkat Friends Game, tentunya banyak penonton akan sadar jika pertemanan seseorang bisa menjadi sangat rapuh, apalagi jika disandingkan dengan yang namanya uang. Selain pelajaran hidupnya yang cukup relate, alur cerita juga telah dikemas dengan baik sehingga berhasil mengaduk-aduk emosi penonton dari awal hingga akhir. Oleh karena itu, review Friends Game layak mendapatkan skor 4/5 nih karena telah dieksekusi melebihi ekspektasi. Apakah kamu juga telah menonton Friends Game? Yuk, share juga kesanmu setelah menonton anime ini di kolom komentar!

https://www.youtube.com/embed/eP2FlJtfwL8

Baca Juga: 5 Rekomendasi Anime Bertema Militer Terbaik yang Wajib Kamu Tonton

Trisnaynt Photo Verified Writer Trisnaynt

(~ ̄³ ̄)~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya