Selain Puisi, 5 Novel Indah yang Ditulis Sapardi Djoko Damono

Mengenang Sapardi Djoko Damono, ini 5 novelnya

Indonesia kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya di bidang sastra. Sapardi Djoko Damono telah dipanggil Sang Pencipta di usia 80 tahun pada Minggu (19/7/2020).

Selama hidupnya, Sapardi Djoko Damono telah mengabadikan keindahan kata-kata melalui puisi-puisi indah yang ia buat. Selain puisi, Sapardi Djoko Damono juga menulis novel.

Benar kata Sapardi, bahwa yang fana adalah waktu, kita abadi. Jiwanya boleh hilang dari muka bumi, tapi karya-karyanya akan tetap abadi. Untuk itu di artikel kali ini, kita akan melihat 5 novel indah yang pernah ditulis Sapardi Djoko Damono. 

1. Trilogi Soekram (2015)

Selain Puisi, 5 Novel Indah yang Ditulis Sapardi Djoko DamonoInstagram.com/nikenlucia

Novel Trilogi Soekram diterbitkan oleh Gramedia Pustaka pada tahun 2015 lalu. Novel ini memiliki tebal 280 halaman dan menceritakan tentang tokoh Soekram yang menyampaikan kekesalannya pada pengarang. Ia mempertanyakan mengapa kehidupannya begitu rumit dalam cerita, mengapa kisah cintanya tak berjalan mulus, dan mengapa ia tak bisa menentukan jalan ceritanya sendiri.

Soekram sendiri khawatir jika sewaktu-waktu sang penulis tiada, bagaimana nasibnya setelah itu. Soekram digambarkan sebagai tokoh yang hidup di tahun 1998, dengan segala permasalahan yang ada di hidupnya. 

2. Hujan Bulan Juni (2015)

Selain Puisi, 5 Novel Indah yang Ditulis Sapardi Djoko DamonoInstagram.com/coffeenians

Novel Hujan Bulan Juni diterbitkan oleh Gramedia Pustaka pada Juni 2015. Novel setebal 135 halaman ini mengisahkan kisah cinta antara Pingkan dan Sarwono.

Sarwono adalah seorang dosen muda yang memiliki kemampuan merangkai kata menjadi puisi indah dan Pingkan sendiri adalah dosen Sastra Jepang. Kisah mereka tak semulus yang dibayangkan. Mereka harus mulai memikirkan masa depan dan mengesampingkan perbedaan-perbedaan yang sewaktu-waktu bisa saja membuat hubungan mereka retak.

Di novel ini kamu akan dimanjakan oleh kumpulan puisi-puisi indah dari Sapardi Djoko Damono di sela-sela jalan cerita. Novel ini sendiri sudah diadopsi menjadi film pada tahun 2017 dengan judul sama dan dibintangi oleh Adipati Dolken dan Velove Vexia. 

3. Suti (2015)

Selain Puisi, 5 Novel Indah yang Ditulis Sapardi Djoko DamonoInstagram.com/cassava_books

Novel Suti diterbitkan oleh Buku Kompas pada November 2015. Novel setebal 192 halaman ini mengisahkan tentang Suti, seorang wanita dari kampung yang pergi mengadu nasib di kota besar.

Suti adalah wanita yang memiliki semangat luar biasa dan selalu rajin. Ia pandai bergaul dan disukai banyak orang. Namun situasi tak terduga membawanya ke masalah rumit dengan keluarga Den Sastri yang terkenal sangat kuat. Novel ini akan mengajak pembaca untuk memahami perasaan hati Suti yang merasa dunia sudah tak adil padanya, tapi hidup tetap berlanjut, bukan? Begitulah Suti. 

Baca Juga: 5 Puisi Romantis Karya Sapardi Djoko Damono, Bikin Meleleh

4. Pingkan Melipat Jarak (2017)

Selain Puisi, 5 Novel Indah yang Ditulis Sapardi Djoko DamonoInstagram.com/bungayobungstore

Novel Pingkan Melipat Jarak diterbitkan oleh Gramedia Pustaka pada Maret 2017. Novel setebal 127 halaman ini merupakan lanjutan dari pendahulunya, Hujan Bulan Juni, yang terbit tahun 2015 lalu.

Mengisahkan tentang kelanjutan hubungan Sarwono dan Pingkan yang memasuki masa-masa sulit. Ceritanya diambil dari sudut pandang Pingkan. Pembaca akan diajak untuk merasakan kegelisahan dan kerinduan pada Sarwono yang sedang koma. Di sisi lain ada seorang Katsuo, yang masih berharap untuk bisa memiliki hati Pingkan di tengah ketidakmungkinan.

5. Yang Fana Adalah Waktu (2018)

Selain Puisi, 5 Novel Indah yang Ditulis Sapardi Djoko DamonoInstagram.com/surga_buku_murah

Novel Yang Fana Adalah Waktu diterbitkan oleh Gramedia Pustaka pada tahun 2018. Lanjutan kisah Sarwono dan Pingkan ini memasuki babak akhir dan menjadi ujung kisah dua karakter utama tersebut.

Itulah 5 novel terbaik yang pernah ditulis Sapardi Djoko Damono. Kamu pernah membaca judul-judul di atas? Meski kini sudah berpulang dengan tenang, satu yang pasti, karya-karya Sang Maestro, Sapardi Djoko Damono, selalu abadi.

Baca Juga: Biografi Singkat Sapardi Djoko Damono, Penyair Legendaris Indonesia

Ulul Fikri Hasibuan Photo Verified Writer Ulul Fikri Hasibuan

Anything is possible if you believe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zahrotustianah

Berita Terkini Lainnya