Fakta-fakta Dream Theater, Band Kelas Dunia Manggung di Solo

Personel Dream Theater masuk yang terbaik di dunia, legend!

Solo, IDN Times - Konser grup band progresif metal Dream Theater di Solo, 10 Agustus 2022, menjadi konser musisi kelas dunia pertama di Indonesia sesudah pandemik COVID-19. Konser ini merupakan bagian dari rangkaian konser berjudul Top of The World yang disajikan untuk mendukung album studio ke-15 mereka, A View From the Top of The World.

Lagu-lagu dalam album ini direkam saat pandemik di DTHQ, AS. Salah satunya, "The Alien" diganjar penghargaan Grammy 2021, yang pertama untuk Dream Theater setelah sempat dinominasikan dua kali sebelumnya.

"Solo menjadi kota yang dipilih oleh Dream Theater sebagai bagian dari rangkaian konsernya, sebelum Jepang. DT hanya gelar dua konser di Asia," kata Anas Syahrul Alimi, CEO Rajawali Indonesia, promotor konser, dalam keterangan kepada media di Solo (9/8/2022).

Konser di Solo digelar setelah DT sukses memanaskan panggung rangkaian konser mereka di Kanada, Amerika dan Eropa. Konser Dream Theater Solo digelar Rabu, 10 Agustus 2022 di lapangan parkir Stadion Manahan.

1. Bagaimana awal mula terbentuknya Dream Theater?

Fakta-fakta Dream Theater, Band Kelas Dunia Manggung di Solokonser Dream Theater (instagram.com/dreamtheaterofficial)

Dream Theater, grup band progesif metal asal Amerika Serikat ini lahir pada 1985 dengan nama Majesty. John Petrucci, John Myung, dan Mike Portnoy, membentuk band ini saat belajar di Berklee College of Music di Boston, Madsachusetts.

Ketiganya kemudian memilih berhenti kuliah untuk berkonsentrasi jadi anak band yang kemudian berubah nama jadi Dream Theater. Lagu-lagu yang hit, antara lain "Spirit Carries On," "Pull Me Under," "Take The Time," "The Root.of All Evil," dan "Lost Not Forgotten."

Baca Juga: Harga Tiket Konser Musik Dream Theater di Solo, Mulai Rp750 Ribu

2. Personel Dream Theater masuk yang terbaik di dunia

Fakta-fakta Dream Theater, Band Kelas Dunia Manggung di Solokonser Dream Theater (instagram.com/dreamtheaterofficial)

Dream Theater dikenal sebagai band yang punya anggota mumpuni di bidang masing-masing. Salah satu yang terbaik di dunia dalam teknis instrumentalis dan vokal.

Formasi awal John Petrucci, John Myung, dan Mike Portnoy makin solid dengan bergabungnya Jordan Rudess dan James La Brie. September 2010, Portnoy hengkang. Oktober 2010, band melakukan audisi mencari drummer pengganti Portnoy. Mike Mangini terpilih setelah menyisihkan enam drummer kelas dunia, dan bergabung dengan Dream Theater sejak 29 April 2011.

John Petrucci, gitaris dan vokal latar pernah ditahbiskan sebagai gitaris metal terbaik kedua di dunia oleh Joel McIver dalam bukunya, "Greatest Metal Guitarists" yang diterbitkan pada 2009. Petrucci juga masuk dalam 1 dari 10 top pencabik gitar tercepat sepanjang masa oleh majalah Guitar One.

John Myung terpilih sebagai bassist paling keren sepanjang masa dalam sebuah jajak pendapat yang dilakukan Music Radar, bulan Agustus-September 2010.

Jordan Rudess mendapatkan reputasi sebagai salah satu pemain kibor terbesar sepanjang masa oleh Music Radar. Mike Mangini, tercatat dalam lima drummer tercepat di dunia.

Sebelum meninggalkan Dream Theater, Mike Portnoy memenangi 26 penghargaan dari majalah Modern Drummer. Saat berusia 37 tahun, Portnoy menjadi drummer termuda dalam sejarah yang masuk dalam Rock Drummer Hall of Fame.

3. Diganjar Grammy Award 2022 lewat The Alien

Fakta-fakta Dream Theater, Band Kelas Dunia Manggung di Solokonser Dream Theater (instagram.com/dreamtheaterofficial)

Perjalanan panjang Dream Theater yang setia di jalur progresif metal membuahkan hasil. Karya lima sekawan ini diganjar penghargaan Grammy. "The Alien," lagu unggulan di album View from the Top of the World diumumkan menang Grammy Award di acara ke-64 ajang penghargaan musik dunia itu, 3 April 2022. Dream Theater tiga kali dinominasikan, baru pertama kali menang.

"Ini benar-benar gokil, sih!" kata John Petrucci setelah pengumuman menang Grammy.

"Atas nama band, saya berterima kasih ke Akademi dan semua yang sudah memilih kami," tambahnya.

Sebagaimana dikutip dari guitar.com, Petrucci menggambarkan perasaannya atas Grammy Award lewat pidato penerimaan, menggarisbawahi bahwa pendekatan unik dan konsisten dalam musik Dream Theater akhirnya diakui.

"Tahu, kan, mereka selalu bilang bahwa lagu-lagu kami kepanjangan, kami punya penanda waktu yang aneh, terlalu banyak gitar solo di lagu-lagu kami, faktanya lagu ini 17/8, jadi coba deh bertahan di situ. Tapi kan akhirnya kami menang Grammy, saya senang kami gak mendengarkan (kritik-kritik) itu," ujar Petrucci, seraya berpesan, "Buat fans musik progresif dan musik metal, tetaplah setia ke senimu. Nyatanya bertahan dengan baik."

A View from the Top of the World biasanya memakan waktu konser dua jam, dengan set list atau sajian lagu:

- The Alien (9:32 menit)
- Answering the Call (7:35)
- Invisible Monster (6:31)
- Sleeping Giant (10:05)
- Transcending Time (6:25)
- Awaken the Master (9:47)
- A View from the Top of the World (20:24)

Dalam 10 tahun ini, Dream Theater telah empat kali gelar konser di Indonesia. Konser pertama 21 April 2012 di Ancol, Jakarta, konser kedua 26 Oktober 2015 di Lapangan Senayan, Jakarta.

Konser ketiga rencananya digelar di Candi Prambanan, namun saat terakhir jelang konser, panitia gagal lengkapi izin berkaitan dengan arkeologi. Dream Theater lantas tampil di Stadion Kridosono, Yogyakarta.

Baca Juga: Kehabisan? 1.000 Tiket Konser Dream Theater Siap Dijual On The Spot

Topik:

  • Zahrotustianah

Berita Terkini Lainnya