5 Fakta Close, Film Persahabatan yang Dinilai Melebihi Batas

Hadirkan plot yang menyentuh hati

Di antara hiruk pikuk film blockbuster, Close (2022) hadir bagai oase yang menenangkan jiwa. Film drama Belgia ini menenun kisah persahabatan dua remaja laki-laki, Leo dan Lukas, yang diuji oleh waktu dan norma sosial.

Dibalut sinematografi yang indah dan akting yang memukau, Close telah menuai pujian kritikus dan menyentuh hati para penonton. Kalau ingin menyelami lebih dalam, berikut lima fakta film Close yang mungkin belum kamu ketahui.

1. Close menghadirkan performa yang memukau

5 Fakta Close, Film Persahabatan yang Dinilai Melebihi Batascuplikan film Close (dok. A24/Close)

Dalam  Close, Eden Dambrine dan Gustav de Waele berperan sebagai dua sahabat. Mereka memberikan penampilan yang memukau. Kedua aktor muda ini berhasil menghidupkan karakter dengan keaslian yang jarang ditemukan, menciptakan momen-momen yang tak terlupakan di layar.

Performa Dambrine dan Waele tidak hanya mengesankan secara teknis, tetapi juga menunjukkan kedalaman emosional yang membuat penonton merasa terhubung dengan perjalanan karakter-karakter tersebut. Kualitas akting yang ditampilkan dalam film ini adalah bukti dari bakat luar biasa yang dimiliki oleh para pemerannya.

Dengan kemampuan menyampaikan nuansa emosi yang kompleks tanpa kata-kata, Dambrine dan Wael membawa film ini ke tingkat yang lebih tinggi dari sekadar hiburan. Mereka telah menciptakan sebuah karya seni yang berbicara langsung ke hati penonton.

2. Close disutradarai oleh Lukas Dhont

5 Fakta Close, Film Persahabatan yang Dinilai Melebihi Batascuplikan film Close (dok. A24/Close)

Lukas Dhont, sutradara Close, dikenal dengan gaya sinematiknya yang halus dan penuh perasaan. Dalam film ini, ia berhasil menghadirkan kisah dengan kualitas naturalis yang mengingatkan pada karya-karya Terrence Malick. Dhont menciptakan sebuah film yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga kaya akan emosi dan nuansa.

Pendekatan Dhont dalam menyutradarai film ini memungkinkan penonton untuk merasakan setiap emosi yang dialami oleh karakter-karakternya. Dengan penggunaan sinematografi yang cermat dan perhatian terhadap detail, Dhont telah menghasilkan sebuah film yang tidak hanya menghibur tetapi juga memprovokasi pemikiran dan diskusi.

3. Close menyentuh tema kehilangan

5 Fakta Close, Film Persahabatan yang Dinilai Melebihi Batascuplikan film Close (dok. A24/Close)

Close mengangkat tema kehilangan dengan cara sangat emosional dan menyentuh. Film ini berhasil mengeksplorasi rasa sakit dan kebingungan yang muncul dari kehilangan seseorang yang dekat dengan kita. Melalui narasi yang kuat dan penggambaran sensitif, film ini mengajak penonton untuk merenungkan tentang hubungan manusia dan kerapuhan kehidupan.

Tema kehilangan dalam film ini disampaikan dengan kelembutan dan kejujuran yang jarang ditemukan di layar lebar. Ini adalah salah satu aspek yang membuat Close menjadi sebuah film yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan memberikan wawasan baru tentang bagaimana kita menghadapi kehilangan dalam kehidupan kita.

Baca Juga: [REVIEW] Close, Ketika Maskulinitas Toksik Menginterupsi Persahabatan

4. Close membahas heteronormativitas

5 Fakta Close, Film Persahabatan yang Dinilai Melebihi Batascuplikan film Close (dok. A24/Close)

Close berani membahas konsep heteronormativitas dan dampaknya terhadap hubungan antara dua karakter utama. Film ini menawarkan perspektif yang segar dan penting tentang bagaimana norma sosial dapat mempengaruhi interaksi dan hubungan manusia. Dengan cara ini, Close menjadi lebih dari sekadar film, ia menjadi alat edukasi dan refleksi.

Pembahasan tentang heteronormativitas dalam film ini dilakukan dengan cara yang terbuka dan jujur. Ini menunjukkan komitmen Dhont untuk tidak hanya menghibur tetapi juga untuk memperkaya pemahaman penonton tentang isu-isu sosial yang sering kali diabaikan atau tidak dipahami dengan baik.

5. Close memiliki resonansi emosional yang kuat

5 Fakta Close, Film Persahabatan yang Dinilai Melebihi Batascuplikan film Close (dok. A24/Close)

Meskipun ada beberapa kritik terhadap cara film Close menangani materi yang emosional, film ini tetap diakui, karena resonansi emosionalnya yang kuat. Film ini berhasil menyampaikan pesan yang berarti dan membangkitkan empati dari penonton. Ini adalah bukti dari kekuatan sinema untuk tidak hanya menghibur tetapi juga untuk menyentuh hati dan pikiran.

Resonansi emosional yang kuat dalam Close adalah hasil dari kombinasi antara skenario yang ditulis dengan baik, arahan sensitif, dan penampilan luar biasa dari para pemerannya. Close menetapkan dirinya sebagai film yang tidak hanya penting dalam konteks sinematik tetapi juga dalam konteks kemanusiaan.

Bagi kamu yang mencari film yang menyentuh hati, menggugah pikiran, dan membuka perspektif baru, Close adalah pilihan tepat. Film ini bukti bahwa kekuatan cerita yang autentik dan akting memukau mampu menyentuh jiwa dan meninggalkan kesan tak terlupakan. Tertarik untuk menonton Close?

Baca Juga: 6 Film Drama yang Tayang Musim Panas 2024, Premisnya Menggugah!

Written by Aldifa Photo Verified Writer Written by Aldifa

Halo! Salam kenal

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya