Gaun Lorde di Ajang Grammy Awards 2018 Jadi Sorotan

Dukung gerakan mawar putih

Selain kontroversi tidak tampilnya penyanyi Lorde di ajang Grammy Awards 2018, sang penyanyi asal Selandia Baru ini juga menarik perhatian dengan gaun yang dikenakannya di ajang Grammy Awards 2018 yang berlangsung di Madison Square Garden, New York City, AS ini.

Kontroversi tidak manggungnya satu-satunya penyanyi wanita yang dinominasikan dalam kategori Album of the Year ini muncul setelah tersiar kabar bahwa Lorde hanya ditawarkan untuk tampil dalam bagian dari tribute kepada Tom Petty menyanyikan lagu 'American Girl'.

Padahal keempat nominee lainnya seperti Jay Z, Childish Gambino, Bruno Mars dan Kendrick Lamar diundang untuk melantunkan lagu jagoan mereka.

Kontroversi Lorde di ajang Grammy Awards 2018

Gaun Lorde di Ajang Grammy Awards 2018 Jadi Sorotan Instagram.com/lordemusic

Akibatnya, Lorde urung manggung di ajang tahun ini. Namun itu tidak membuat sang penyanyi memboikot acara ini, malah justru menarik perhatian dengan gaun yang dikenakannya saat acara tersebut berlangsung.

Lorde menghadiri acara Grammy Award 2018 ini mengenakan gaun merah yang elegan, namun di belakang gaunnya terdapat sebuah tulisan yang dijahitkan ke punggung gaunnya.

Dilansir dari Vanity Fair, tulisan ini merupakan nukilan dari karya seorang penulis bernama Jenny Holzer yang menulis essay berjudul 'Inflammatory Essay' di akhir tahun 1970-an.

Esai dari seorang penulis wanita feminist

Gaun Lorde di Ajang Grammy Awards 2018 Jadi Sorotan /twitter.com/lorde

Melalui akun Instagram miliknya Lorde menuliskan bahwa langkahnya ini merupakan versi dari dirinya dalam mendukung gerakan mawar putih.

“My version of a white rose — THE APOCALYPSE WILL BLOSSOM — an excerpt from the greatest of all time, Jenny Holzer.” (Versi diriku akan mawar putih - THE APOCALYPSE AKAN MEKAR - sebuah nukilan dari yang terbesar sepanjang masa, Jenny Holzer."

Isinya antara lain:

"Bergembiralah! Waktu kita tidak tertahankan. Beranilah, karena yang terburuk merupakan pertanda datangnya yang terbaik. Hanya situasi yang buruk yang dapat mempercepat kejatuhan penindas. 

"Hal lama dan korup harus disingkirkan sebelum keadilan dapat berjaya. Kontradiksi akan meningkat. Pembalasan akan dipercepat dengan menumbuhkan benih gangguan. Hari penghakiman akan mekar." 

Dukungan dari Sang Ibu

Gaun Lorde di Ajang Grammy Awards 2018 Jadi Sorotan twitter.com/lorde

Menyikapi kontroversi yang menimpa anaknya, ibu sang artis, Sonja Yelich tidak lupa menyampaikan protes dengan mengirimkan kicauan sebuah foto dari artikel New York Times yang dilingkarinya dengan pen berwarna biru yang isinya adalah: 

"Dari 899 orang yang dinominasikan di 6 ajang Grammy Awards terakhir, ditemukan bahwa, 9 persen adalah wanita. (Tahun ini, Lorde adalah satu-satunya wanita yang dinominasikan untuk album of the year; dia tidak dijadwalkan manggung.)"

Dan dilengkapi dengan tulisan: "Ini merangkum semuanya."

y d margalay Photo Verified Writer y d margalay

Happiness is a conscious choice, not an automatic response

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya