5 Hal tentang Kekerasan Seksual dalam Produksi Film, Lapor ke Mana?

Kini ada SOP pencegahan kekerasan seksual di produksi film

Jakarta, IDN Times - Asosisasi Produser Film Indonesia (APROFI) merilis Panduan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual dalam Produksi Film bertepatan dengan Hari Film Nasional pada Kamis (30/3/2023). Panduan ini disusun oleh sejumlah produser ternama yang tergabung dalam APROFI, mereka adalah Mira Lesmana, Mandy Marahimin, Ifa Ifansyah, Meiske Taurisia, Gina S. Noer, Fauzan Zidni, Linda Gozali, Haykal Kamil, dan Edwin Nazir.

Dibuat untuk melindungi semua tim produksi film dari tindak kekerasan dan pecelehan seksual, berikut beberapa hal tentang pembuatan panduan tersebut.

1. Tindak kekerasan seksual dalam produksi film meningkat

5 Hal tentang Kekerasan Seksual dalam Produksi Film, Lapor ke Mana?Asosisasi Produser Film Indonesia (APROFI) (dok. IDN Times/Zahrotustianah)

Mira Lesmana mengakui bahwa pelaporan tindak kekerasan seksual dalam produksi film mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Ia menyebut, tidak semua laporan masuk langsung kepadanya, namun kabar tentang kekerasan seksual itu semakin sering didengarnya.

Gina S. Noer menyampaikan pernyataan senada. Pelaporan yang masuk biasanya bukan lagi terkait pelecehan dalam bentuk verbal, melainkan sudah menyentuh fisik.

"Udah ngadu, berarti udah fisik. Udah melanggar perizinan boleh megang tubuh bagian mana," katanya saat dijumpai di acara APROFI di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Biasanya kalau cat calling, kita sebagai produser perempuan langsung menegur, sih," tambah Sheila Timothy yang juga hadir dalam acara tersebut.

2. Ada relasi kuasa, intern paling banyak menjadi korban

5 Hal tentang Kekerasan Seksual dalam Produksi Film, Lapor ke Mana?Mira Lesmana, Produser Film Indonesia (dok. IDN Times/Zahrotustianah)

Dari sekian banyak laporan yang masuk, para produser perempuan ini mengungkap bahwa tim intern paling banyak mengalami pelecehan dan kekeran seksual dalam produksi film. Mereka tak menampik bahwa relasi kuasa masih menjadi hal tak terlepaskan dalam kasus pelecehan dan kekerasan seksual.

"Paling banyak intern, relasi kuasa di mana pun selalu ada. Biasanya ada departemen besar ada atasannya, terus bawahannya kena. Tim artistik juga banyak (korban), karena sering begadang kerja sampai malam membangun set," terang Mira Lesmana.

Selain mereka, tim wardrobe yang didominasi oleh kru perempuan pun tak luput mengalami kejadian tak menyenangkan tersebut. Bahkan, para pemain, apalagi yang masih baru hingga extras, sering banget jadi korban.

"Pemain kebanyakan pemain baru. Jadi ya memang di manapun selalu ada relasi kuasa di sini. Ada ketidakmengertian, kalau gak ikutin gue, lo gak bisa masuk industri ini. Nah, itu tugas produser untuk memberi pemahaman dan perlindungan, kenyaman bagi semua tim yang masuk dalam produksinya," tambah Mira.

3. Panduan pencegahan kekerasan seksual ini langkah konkret berpihak pada korban

5 Hal tentang Kekerasan Seksual dalam Produksi Film, Lapor ke Mana?Asosisasi Produser Film Indonesia (APROFI) (dok. IDN Times/Zahrotustianah)

Adinia Wirasti, aktor yang juga seorang penyintas, merasa bersyukur dengan adanya panduan pencegahan kekerasan seksual ini. Sambil menahan air matanya yang jatuh, ia merasa bahwa panduan ini adalah bukti konkret keberpihakan pada korban.

"Sebagai penyintas, saya dulu merasa, kenapa kayaknya kita cuma sendirian, ya. Tapi dengan adanya panduan ini, terima kasih sudah berpihak pada korban," ujarnya terisak.

Ia juga mengatakan bahwa panduan ini diharapkan bisa menormalisasi pembicaraan sensitif tentang kekerasan seksual. Dengan banyak tim produksi yang mengetahui dan membaca panduan ini, semua orang bisa merefleksikan diri, apakah bentuk kekerasan ini pernah terjadi dengannya, melihat di depan matanya, atau bahkan justru menjadi pelakunya.

"Ketika hal-hal ini dinormalkan untuk diomongin di kehidupan sehari-hari, aku percaya itu akan membuat ekosistemnya lebih sehat. Jadi memang PR-nya, masing-masing individu filmmaker, kita semua saling mengingatkan, 'Hey, that's not nice. What you did was not nice for her/him,' karena kelompok rentan kan banyak. Ini tidak hanya terjadi pada perempuan, tapi juga laki-laki," terangnya.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Adinia Wirasti tentang Keluarga, Penuh Makna

4. Penerapan panduan pencegahan kekerasan seksual di lingkungan produksi

5 Hal tentang Kekerasan Seksual dalam Produksi Film, Lapor ke Mana?Asosisasi Produser Film Indonesia (APROFI) (dok. IDN Times/Zahrotustianah)

Para produser film ini pun menjelaskan apa saja yang dilakukan untuk mengaplikasikan panduan pencegahan kekerasan seksual tersebut. Mereka memasukkannya dalam klausul kontrak, melakukan workshop untuk menjelaskan apa itu pelecehan dan kekerasan seksual, hingga memasang infografis di berbagai tempat selama produksi film berlangsung.

"Salah satu yang menurut saya paling penting adalah menjelaskan panduan tersebut sebelum memulai produksi. Karena bukan hanya membeberkan apa saja yang boleh dan tidak, tapi juga memberikan kenyaman baik aktor maupun kru," ujar Sheila Timothy.

"Setelah membuat panduan ini, kita buat seinformatif mungkin. Kita buat infografis, kita sengaja tempel di mana-mana untuk pengulangan, jadi recalling terus. Ngasih tahu ke teman-teman apa definisinya dan lain-lain," tambah Gina menceritakan pengalamannya menerapkan panduan ini di lingkungan produksi film Cinta Pertama, Kedua, dan Ketiga.

5. Bagaimana cara melapor tindak kekerasan seksual dalam produksi film?

5 Hal tentang Kekerasan Seksual dalam Produksi Film, Lapor ke Mana?Asosisasi Produser Film Indonesia (APROFI) (dok. IDN Times/Zahrotustianah)

Panduan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual dalam Produksi Film ini juga bertujuan untuk melindungi korban dari ancaman balik pencemaran nama baik, sebab sering kali korban langsung mengungkapnya ke media sosial yang berisiko menjadi bumerang terhadap dirinya sendiri. Mira Lesmana mengatakan, dengan adanya panduan ini, korban tahu harus melapor ke mana dan produser pun tahu bagaimana harus mendampinginya.

Korban atau wakil korban bisa menghubungi Dewan Etik APROFI secara langsung melalui email lapor@aprofi.id. Dewan Erik akan melakukan pendampingan pada korban/wakil korban/pelaku dan production house. Dewan etik juga akan memberikan, mengoordinasikan, dan atau memantau pemberian layanan perlindungan dan pemulihan bagi korban dan atau saksi.

Kamu bisa mengunduh panduan ini di situs resmi APROFI, www.aprofi.id. Selain Panduan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual dalam Produksi Film, APROFI juga merilis Standar Operasional Prosedur Adegan Intim dalam Film.

Baca Juga: 9 Potret Kebersamaaan Mira Lesmana dengan Artis Indonesia, Bersahabat!

Topik:

  • Zahrotustianah

Berita Terkini Lainnya