[WANSUS] Joko Anwar, Membawa Indonesia Jadi Kiblat Film Horor Dunia

Film-film Joko Anwar banjir apresiasi dari luar negeri, nih

Sepak terjang Joko Anwar dalam dunia film emang enggak diragukan lagi deh. Enggak berlebihan kalau Joko Anwar masuk dalam salah satu sutradara terbaik Indonesia. Buktinya, film-film garapan sutradara kelahiran Medan ini, misalnya Gundala, Perempuan Tanah Jahanam (Impetigore), dan Pengabdi Setan, selalu tembus box office, bahkan tuai pujian dari mancanegara.

Yang terbaru, Impetigore memenangkan Méliès International Festivals Federation (MIFF) Award untuk Best Asian Film di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) 2020, masuk dalam tiga besar list best horror movies of 2020 versi Rotten Tomatoes, dan masih banyak lagi. Indonesia, menurut Slashfilm.com, bahkan digadang-gadang bakal jadi kiblatnya film horor berkat karya-karya Joko Anwar ini. Wiiih, keren, kan?

Baca, yuk, hasil wawancara IDN Times dengan Joko Anwar pada Selasa (4/8/2020) tentang kesuksesan filmnya di luar negeri dan bagaimana hal ini bisa jadi momentum besar bagi para sineas Indonesia. Ikutin, ya!

1. Sebelumnya, selamat ya, Bang, karena Impetigore, Pengabdi Setan, Gundala diterima dengan baik bahkan banyak diapresiasi di luar negeri. Bagaimana perasaan Bang Joko, nih?

[WANSUS] Joko Anwar, Membawa Indonesia Jadi Kiblat Film Horor DuniaPencapaian Film "Perempuan Tanah Jahanam" karya Joko Anwar (Instagram.com/jokoanwar)

Terima kasih. Tentunya kalau kita bikin film buat publik Indonesia, Pengabdi Setan dan Impetigore itu kan bikinnya buat publik Indonesia, ya, cara bertuturnya ditujukan untuk orang Indonesia. Tapi ternyata bisa dinikmati publik luar dan dapat apresiasi sebegitu besar, ya kita merasa bersyukur yang berlipat-lipat.

Di dalam negeri juga sambutannya sangat hangat, penontonnya alhamdulillah banyak. 1,8 juta penonton untuk film yang sebenarnya untuk dewasa, yang enggak bisa diakses banyak penonton gitu, tapi penontonnya banyak dan ternyata di luar juga berhasil, penontonya banyak.

Lalu dapat apresiasi yang bahkan lebih dari di Indonesia. Kalau di Indonesia masih ada yang merasa kurang ya, tapi kalau di luar umumnya positif.

2. Apa komentar Bang Joko soal Indonesia digadang-gadang bakal jadi 'kiblat' film horor dunia?

[WANSUS] Joko Anwar, Membawa Indonesia Jadi Kiblat Film Horor DuniaSutradara Film, Joko Anwar (Instagram.com/jokoanwar)

Semoga benar, semoga kejadian. Sekarang kan udah ada momentumnya, tinggal disambut aja oleh sineas-sineas Indonesia lainnya untuk bikin horor yang berkualitas sehingga berkesinambungan momentumnya. Kalau momentumnya cuma satu film aja enggak ada kelanjutannya, ya agak susah.

Jadi yang harus dilakukan sineas sekarang, terutama sineas horor yang lagi dapat momentum besar sekali, harus meningkatkan benchmark, standar dari film horor yang selama ini kita buat. Udahlah cukup bikin film yang seadanya yang cuma mengandalkan adegan-adegan seram tanpa karakter yang kuat, karena yang paling penting adalah karakter dan cerita yang kuat.

Karena yang bisa dinikmati dan diapresiasi publik luar adalah pertama, cerita dan karakter yang kuat, kedua, enggak hanya mencoba untuk meniru film luar. Kalau mereka lihat kita cuma meniru film luar, ngapain mereka lihat film dari Indonesia, lihat film aslinya aja. Jadi ya cari karakter yang bagus, cerita yang bagus, dan unik bahwa ini berasal dari Indonesia.

3. Waktu bikin film-film tersebut, Bang Joko memprediksi enggak sih bakal sesukses ini?

[WANSUS] Joko Anwar, Membawa Indonesia Jadi Kiblat Film Horor DuniaSutradara Film, Joko Anwar (Instagram.com/jokoanwar)

Percaya bakal sukses, iya, karena aku kan emang suka banget film horor ya, dari kecil tontonannya film horor. Jadi sebagai pembuat dan penikmat film horor, aku kayak mencoba memuaskan penonton film horor. Karena aku juga bagian dari itu, aku juga harus puas. Enggak boleh kompromi, enggak boleh underachiever, jadi harus betul-betul memecut diri sendiri untuk membuat sesuatu yang luar biasa.

Tapi ketika di luar negeri dapat sambutan luar biasa, Pengabdi Setan malah tayang di 46 negara, bahkan box office di banyak sekali bioskop. PTJ (Perempuan Tanah Jahanam) atau Impetigore juga kalau enggak corona bakal rilis di bioskop kan, tapi karena corona rilis di streaming platform, Shudder. Shudder ini streaming platform yang sangat selektif, karena mereka streaming platform khusus horor nomor satu di dunia, jadi masuknya susah banget karena dikurasi.

Ya jadi percaya bakal sukses, tapi kaget juga bisa dapat respons sebesar ini di luar negeri. Sampai disandingkan dengan beberapa film horor yang aku anggap masterpiece, kayak Midsommar.

4. Sebenarnya sesusah apa sih, Bang, buat film Indonesia dilirik di luar negeri?

[WANSUS] Joko Anwar, Membawa Indonesia Jadi Kiblat Film Horor DuniaSutradara Film, Joko Anwar (Instagram.com/jokoanwar)

Banyak dari kita cukup puas dengan hasil yang biasa-biasa saja. Masalahnya kalau kita bikin film hanya supaya laku di Indonesia, ya bisa aja film enggak bagus juga banyak yang laku. Tapi kan kita enggak mau cuma pengin dapat penonton di Indonesia. Kan sayang, kita bikin film yang seharusnya bisa berbicara ke manusia mana saja, tapi karena dari segi teknis dan estetikanya kualitasnya kurang, jadi enggak bisa traveling ke luar negeri.

Jadi kesulitannya bagaimana kita bisa tidak berkompromi dengan diri sendiri. Levelnya harus level dunia gitu. Enggak mau cuma bikin film, yang penting cukup diterima oleh publik Indonesia, gitu. Itu sih yang paling sulit, tidak mau berkompromi dengan diri sendiri.

5. Terkait pandemik yang kita enggak tahu sampai kapan, menurut Bang Joko, apakah OTT bisa jadi alternatif untuk sineas memasarkan karyanya?

[WANSUS] Joko Anwar, Membawa Indonesia Jadi Kiblat Film Horor DuniaSutradara Film, Joko Anwar (IDN Times/Fiqih Damarjati)

Sampai saat ini, moda distribusi film lewat bioskop masih nomor satu yang diandalkan. Karena bioskop itu kan tidak dibatasi. Jadi artinya bisa raup penonton sebanyak-banyaknya, selagi ada penonton, uang akan tetap masuk ke produser.

Kalau streaming platform kan bayarnya putus ya, fixed price dan ini masih belum nutup. Kebanyakan nilai beli yang ditawarkan streaming platform kepada film Indonesia itu masih belum nutup biaya produksi. Jadi masih bioskop sih nomor satunya.

6. Kalau Bang Joko sendiri gimana, apakah mempertimbangkan alternatif ini?

[WANSUS] Joko Anwar, Membawa Indonesia Jadi Kiblat Film Horor DuniaSutradara Film, Joko Anwar (Instagram.com/jokoanwar)

Sebenarnya itu lebih ke produser, kalau saya sebagai sutradara lebih ke bagaimana membuat filmnya sih, kalau distribusi biasanya ke produser. Tapi, kalau saya sih enggak membeda-bedakan ya. Apakah film itu tayang di streaming platform, layar kecil, atau layar besar, bioskop. Sejauh masih bisa membuat sesuatu yang bagus, memiliki kebebasan kreatif untuk berkarya menciptakan sesuatu yang bagus.

Baca Juga: Masuk Nominasi FFI 2019, Cerita Joko Anwar Tentang Perfilman Indonesia

7. Kita tahu banyak film-film mendatang Bang Joko yang harus mundur karena pandemik. Bagaimana Bang Joko mengatasinya?

[WANSUS] Joko Anwar, Membawa Indonesia Jadi Kiblat Film Horor DuniaJoko Anwar bersama dengan pemain film "Gundala" (Instagram.com/jokoanwar)

Ya mau enggak mau harus nunggu sampai aman. Harusnya saya udah syuting April, jadi harus mundur ke bulan ini, Agustus. Akhir bulan baru akan syuting, tapi belum boleh dibocorin (filmnya), hehe.

8. Lalu bagaimana kabar teman-teman di Jagat Bumilangit? Bagaimana tim saling menenangkan satu sama lain?

[WANSUS] Joko Anwar, Membawa Indonesia Jadi Kiblat Film Horor DuniaJoko Anwar bersama dengan pemain film "Gundala" (Instagram.com/jokoanwar)

Secara moril ya setiap saat (saling mendukung dan menenangkan satu sama lain). Kalau misalnya kita enggak berkomunikasi dan enggak bisa bawa bercanda, kalau udah kelaperan ya bakal lebih susah. Kita punya circle of friends orang-orang industri yang ya udahlah ngobrol. Kalau ada duit bagi, kalau enggak ada gantian gitu, haha. Jadi dari segi personal itu.

Kalau dari segi produksi, ya ada penambahan biaya untuk menjalankan protokol kesehatan. Pertama harus ada beberapa fasilitas yang harus disediakan, paling enggak tempat untuk cuci tangan, beberapa utility seperti masker, face shields, dan sebagainya.

Yang tadinya syuting mungkin bisa 16-17 jam, tapi karena kita harus jaga stamina lebih kuat dari sebelumnya, mungkin jadi cuma 14 jam sehingga ada penambahan hari syuting. Penambahan hari syuting artinya ada penambahan biaya untuk rental alat dan sebagainya. Jadi ya memang lebih tinggi, ada pembengkakan untuk produksi karena menjalankan protokol kesehatan.

9. Terus, mana dong yang bisa kita nantikan lebih dulu, Pengabdi Setan 2 atau Jagat Bumilangit?

[WANSUS] Joko Anwar, Membawa Indonesia Jadi Kiblat Film Horor DuniaSutradara Film, Joko Anwar (Instagram.com/jokoanwar)

Haha pertanyaan menjebak. Enggak bisa jawab. Doain aja, ciye, kayak seleb kalau ditanya kapan nikah. Ditunggu kabar baiknya, ya!

10. Menurut Bang Joko, bagaimana potensi anak muda kita sekarang untuk memajukan industri film Indonesia ke depannya?

[WANSUS] Joko Anwar, Membawa Indonesia Jadi Kiblat Film Horor DuniaSutradara Film, Joko Anwar (IDN Times/Fiqih Damarjati)

Kalau dari segi antusiasme, aku rasa tinggi banget ya, karena tiap kali aku bikin IG Live tentang Tanya Film Indonesia, banyak yang nanya gimana sih cara jadi filmmaker dan sebagainya. Kalau dari antusiasme seperti itu.

Kalau dari potensi, kita sangat jarang sekolah film ya. Ada beberapa terpusat di Jakarta, Jawa. Di luar Jawa, jarang, enggak ada juga mungkin 1-2. Jadi dari segi protensi kita membutuhkan tempat pelatihan, karena film sebagaimana disiplin ilmu lain, harus dipelajari, ada teknis yang harus dipahami dan dikuasai.

Karena kalau antusiasme aja tidak diikuti dengan bekal kemampuan filmmaking ya susah. Kalau ngomongin antusiasme oke besar, kalau potensi harus ada pembekalan untuk anak-anak muda ini yang mau jadi filmmmaker.

Apakah pemerintah dalam waktu dekat membuat pelatihan-pelatihan lewat Kemenparekraf, inkubasi penulis, sutradara, dan sebagainya? Pelatihan yang cepatlah, supaya anak-anak yang mau jadi sineas ini punya pembekalan.

11. Nah, kalau pandemik selesai, 5 hal yang ingin Abang lakukan?

[WANSUS] Joko Anwar, Membawa Indonesia Jadi Kiblat Film Horor DuniaSutradara Film, Joko Anwar (IDN Times/Fiqih Damarjati)

Hmmm, ingin traveling, terus nonton bioskop, sudah kangen dengan bioskop. Lalu nongkrong di cafe sama teman-teman, wisata kuliner. Di Indonesia biasanya pergi ke kota-kota lain, banyak banget yang pengin aku datengin, tapi karena pandemik...

Terus, pengin jalan-jalan tanpa masker, biar bisa ngelihat orang senyum. Oh ya, sama ini. Gala Premiere. Aku kangen banget pengin Gala Premiere film lagi di bioskop gitu.

12. Terakhir, di suasana kemerdekaan dan juga pandemik, saran dari Joko Anwar agar anak-anak muda bisa tetap semangat?

[WANSUS] Joko Anwar, Membawa Indonesia Jadi Kiblat Film Horor Duniainstagram.com

Yang bisa kita lakukan sekarang adalah menjalankan kewajiban kita bukan cuma ke Indonesia tapi juga ke kemanusiaan, mencoba untuk meratakan kurva penyebaran pandemi. Kita harus pakai masker, menjaga jarak, cuci tangan sering-sering. Intinya harus membuat bagaimana virus ini tidak menyebar lebih luas.

Setelah kita melakukan tugas itu, kita harus bersabar aja karena sebagaimana halnya patah hati, pandemi ini akan kita lalui.

Sukses terus untuk Joko Anwar! Kita tunggu film-film luar biasa selanjutnya!

Memperingati HUT ke-75 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, IDN Times meluncurkan kampanye #MenjagaIndonesia. Kampanye ini didasarkan atas pengalaman unik dan bersejarah bahwa sebagai bangsa, kita merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI dalam situasi pandemik COVID-19, di mana kita bersama-sama harus membentengi diri dari serangan virus berbahaya. Di saat yang sama, banyak hal yang perlu kita jaga sebagai warga bangsa, agar tujuan proklamasi kemerdekaan RI, bisa dicapai.

Baca Juga: Iqbaal Ramadhan: Mimpi Saya Sekolahkan Anak Indonesia ke Luar Negeri

Topik:

  • Zahrotustianah

Berita Terkini Lainnya