5 Pelajaran Berharga Film A Separation yang Bisa Diambil Pasangan Muda
vox-cdn.com
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cerita di film yang berasal dari Iran ini sebenarnya sederhana, namun yang menarik dari film ini adalah dampak jangka panjang yang terjadi dari sebuah perceraian. Film yang disutradarai oleh Asghar Farhadi ini bahkan meraih piala Oscar untuk kategori film berbahasa asing pada tahun 2012 lalu serta berbagai penghargaan bergengsi lainnya yang juga diraih dari film ini.
Bercerita tentang sepasang suami istri yang akan bercerai di pengadilan bernama Nader dan Simin, mereka hendak memperebutkan hak asuh anak satu-satunya yang bernama Termeh. Sebenarnya penyebab perceraian mereka sangatlah sederhana yaitu sang istri, Simin hendak pindah ke luar negeri namun suaminya, Nader menolak pergi karena ingin merawat ayahnya yang sakit.
Suatu ketika di tengah kondisi permasalahan keluarga, Simin pulang ke rumah orangtuanya dan terpaksa Nader memperkerjakan seorang wanita untuk mengurus rumah dan menjaga ayahnya. Namun, di situlah konflik mulai terjadi. Nah di bawah ini ada beberapa pelajaran yang bisa diambil dari film Iran ‘A Separation’ ini, apa saja?
1. Akibat dari sebuah perceraian yang berujung konflik
cinemablography.orgDi film ini, kedua tokoh utama, Nader dan Simin hendak bercerai, dan sebelum putusan perceraian disahkan, Simin memutuskan untuk pulang ke rumah orangtuanya, sedangkan sang anak, Termeh tinggal bersama ayah dan kakeknya. Perginya Simin membuat Nader kelimpungan mengurus rumah, dia pun terpaksa memperkerjakan seorang wanita bernama Razieh yang tengah hamil untuk bekerja mengurus rumah dan menjaga ayahnya yang sakit.
Suatu ketika Nader mendapati ayahnya terjatuh dengan kondisi tangan diikat serta uang di lemari kamarnya hilang. Nader pun menuduh dan memarahi Razieh yang pada saat kejadian menghilang sehingga Razieh dipecat dan tidak menerima gaji. Tidak terima dituduh mencuri, Razieh pun berbalik memarahi Nader hingga tanpa sengaja Nader mendorong tubuh Razieh dan membuatnya terjatuh hingga Razieh mengalami keguguran, dan kejadian itu membuat keluarga Razieh menuntut Nader ke pengadilan.
2. Karakter Nader yang keras kepala namun sangat menyayangi keluarga
winwallpapers.netSebenarnya Nader merupakan suami dan ayah yang sangat lembut dan penyayang, hal itu terbukti ketika Nader mengajari langsung Termeh belajar dengan caranya sendiri juga pada saat mengurus ayahnya yang sakit, dari mulai membersihkan kotoran saat buang air dan memandikan ayahnya.
Dia juga sebenarnya masih mencintai istrinya dan tidak ingin bercerai dengan Simin, namun karena rasa sayangnya yang besar terhadap ayahnya dan sikap keras kepalanya, dia menerima perceraian tersebut.
3. Tidak ada manusia yang sempurna
bam.orgDi film ini, diceritakan karakter Razieh yang agamis, ketika dirinya bekerja di rumah Nader, sebenarnya Razieh keberatan, di samping dirinya diliputi rasa bersalah karena bekerja tanpa meminta izin pada suaminya, dirinya juga harus menjaga pria tua yang jelas-jelas bukan muhrimnya. Apalagi ketika ayah Nader buang air di celana dan hal itu jelas-jelas membuat Razieh bingung. Kejadian tak terduga terjadi ketika ayah Nader hilang, dengan rasa putus asa Razieh mengejar keluar rumah dan membuat dirinya tertabrak mobil, hal itu membuat janinnya bermasalah.
Editor’s picks
Konflik yang paling besar terjadi ketika insiden terjatuhnya ayah Nader dan hilangnya uang, membuat Nader dan Razieh beradu mulut hingga tanpa sengaja Nader mendorong Razieh dan membuatnya terjatuh hingga alami keguguran. Razieh dan keluarganya menuntut Nader ke pengadilan. Namun di balik kejadian itu, baik Razieh maupun Nader sama-sama melakukan kesalahan dengan menutupi kronologis kejadian yang sebenarnya, agar keduanya bisa terhindar dari jeratan hukum.
Baca Juga: 10 Pelajaran Hidup Film Jepang Akunin/Villain yang Patut Dipelajari
4. Permasalahan yang sebenarnya bisa dengan mudah dicegah
aceshowbiz.comPada kasus Nader, sebenarnya permasalahan ini bisa dicegah jika salah satu karakter, baik Nader, Simin maupun Razieh dapat berpikir dengan kepala dingin alih-alih bersikap emosi dan malah mengakibatkan permasalahan yang semakin rumit.
Nader contohnya, jika dirinya mencoba memahami apa yang dirasakan Razieh ketika merawat ayahnya, dia bisa memperkerjakan perawat pria untuk merawat ayahnya dan Razieh bisa fokus mengurus rumah. Atau Razieh, andaikan dirinya mengatakan kejadian yang sebenarnya bahwa janinnya mengalami masalah pada saat tertabrak mobil, ketika dirinya hendak mengejar ayah Nader yang tiba-tiba hilang. Dan Simin yang seandainya bisa mengalah untuk tidak langsung pulang ke rumah orangtuanya dan tetap tinggal di rumah, sambil menunggu Nader berpikir jernih kembali, mungkin permasalahan mereka dapat dicegah.
5. Korban dari perselisihan orangtua adalah anak-anak
imagingcinema.wp.comDan yang menjadi korban dari perselisihan orangtua adalah anak, sebenarnya Termeh tidak ingin kedua orangtuanya bercerai, sehingga Termeh memilih tinggal di rumah ayahnya, dirinya pun layaknya anak-anak seusianya mencoba membujuk ibunya untuk kembali pulang ke rumah dan membatalkan perceraian.
Demikian pula dengan anaknya Razieh yang masih berusia lima tahun bernama Somayeh yang kerap dibawa bekerja. Sebenarnya dari gambar yang dibuat Somayeh ketika berada di rumah Nader, membuktikan bahwa Somayeh kerap melihat pertengkaran Razieh dan suaminya yang diaplikasikannya lewat gambar.
Di film ini, anak-anak tidak diberikan ruang untuk menyampaikan apa yang mereka rasakan, mereka seolah dipaksa untuk menurut apapun keputusan yang telah dibuat oleh orangtua.
Nah, itulah kelima pelajaran dari film Iran ‘A Separation’ yang sarat arti, ada yang udah nonton?
Baca Juga: Berbau Keluarga, Pelajaran Hidup yang Bisa Dipetik dari Film Parasite
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
