7 Tradisi Masyarakat Jawa untuk Menyambut Bulan Ramadan 

Tradisi ini sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu

Sebagai salah satu negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, Indonesia punya sederet tradisi dalam masyarakat untuk menyambut bulan Ramadan, nih. Salah satunya masyarakat Jawa. Setiap tahunnya akan digelar berbagai macam tradisi untuk menyambut bulan di mana seluruh umat Islam akan berpuasa.

Seperti apakah tradisi masyarakat Jawa untuk menyambut bulan Ramadan? Berikut ulasannya untuk kamu!

1. Padusan 

7 Tradisi Masyarakat Jawa untuk Menyambut Bulan Ramadan padusan (instagram.com/gus_08agus)

Berasal dari kata 'adus' yang artinya mandi, padusan merupakan salah satu tradisi khas masyarakat Jawa untuk menyambut bulan Ramadan. Tradisi ini dipercaya sebagai sebuah ritual untuk menyucikan diri dari berbagai macam kekhilafan, dosa dan hal-hal buruk lainnya dan dilakukan di beberapa sumber mata air yang dianggap keramat.

Tak ada yang mengetahui pasti dari mana asal muasal tradisi ini karena hampir seluruh masyarakat Jawa pasti melakukan padusan. Namun, seiring berkembangnya zaman, padusan kerap dilakukan ramai-ramai khususnya oleh anak-anak kecil hingga remaja dengan mendatangi kolam renang umum. Lumrahnya padusan dilakukan sehari sebelum dimulainya puasa.

2. Dugderan 

7 Tradisi Masyarakat Jawa untuk Menyambut Bulan Ramadan dugderan (instagram.com/eventsclick)

Masyarakat Semarang punya tradisi sendiri, nih dalam menyambut bulan Ramadan. Tradisi dugderan sudah dilakukan sejak tahun 1882, lho. Tradisi ini kini berubah layaknya sebuah festival ataupun karnaval. Dugderan berasal dari kata ‘dug’ yang mirip dengan suara bedug yang dibunyikan sementara ‘deran’ mengacu pada bunyi suara mercon yang dinyalakan.

Dalam setiap Dugderan pasti akan ada Warak Ngendhog yakni simbol Dugderan itu sendiri. Warak ngendhog memiliki simbol siapa yang menjaga kesucian di bulan Ramadan maka pasti akan memperoleh pahala ketika Idulfitri tiba. Biasanya tradisi ini akan dibuka di Balai Kota Semarang dan diakhiri di Masjid Kauman.

3. Dandangan 

7 Tradisi Masyarakat Jawa untuk Menyambut Bulan Ramadan dandangan (instagram.com/puringsari)

Dandangan atau dhandhangan merupakan tradisi untuk menyambut bulan suci Ramadan yang dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Tradisi ini dulunya dilakukan oleh para santri yang akan datang ke Masjid Menara Kudus guna menunggu kapan dimulainya Puasa yang diumumkan secara langsung oleh Sunan Kudus.

Pada perkembangannya tradisi ini berubah wujud jadi sebuah pesta rakyat. Ada pula acara bertema kebudayaan seperti pawai dan juga festival rebana. Biasanya Dandangan juga ditandai dengan adanya pasar malam di sekitar area masjid.

Baca Juga: 10 Menu Munggahan Paling Nikmat, Tradisi Khas Sunda Menyambut Ramadan

4. Perlon unggahan

7 Tradisi Masyarakat Jawa untuk Menyambut Bulan Ramadan perlon unggahan (instagram.com/okayudhis)

Sepekan sebelum Ramadan tiba, masyarakat Banyumas akan melakukan tradisi Perlon Unggahan. Tradisi ini dilakukan di Desa Pekuncen dengan agenda utama yakni ziarah kubur ke makam Bonokeling. Mereka yang ikut dalam ziarah ini diwajibkan datang tanpa alas kaki sambil menjinjing ambeng.

Seusai ziarah, mereka akan berkumpul untuk melakukan makan besar dengan menu utama yakni nasi bungkus, serundeng sapi dan juga sayur berkuah. Uniknya, warga akan berebut makanan tersebut karena dianggap akan mendatangkan keberkahan selama Ramadan.

5. Megengan 

7 Tradisi Masyarakat Jawa untuk Menyambut Bulan Ramadan megengan (instagram.com/doel_rchmn)

Megengan adalah pasar tiban yang biasanya diadakan di Alun-Alun Kabupaten Demak. Megengan dalam bahasa Jawa punya makna menahan. Dalam acara ini digelar juga beragam festival kuliner tradisional. Para pedagang akan berjualan mulai dari kawasan Simpang Enam Demak hingga Kawasan Pecinan.

Selain di Demak, Surabaya juga punya tradisi Megengan, lho. Bedanya, di Surabaya, Megengan merupakan tradisi makan kue apem sebagai bentuk untuk penyucian diri. Selain tradisi makan kue apem, Megengan di Surabaya juga dilakukan dengan cara mengadakan tahlilan untuk mendoakan sanak saudara yang telah meninggal.

6. Pesta baratan

7 Tradisi Masyarakat Jawa untuk Menyambut Bulan Ramadan pesta baratan (instagram.com/lestarimoerdijat)

Di Jepara ada tradisi unik jelang Ramadan, namanya adalah Pesta Baratan. Kata Baratan sendiri sebetulnya berasal dari bahasa Arab yaitu ‘baraah’ yang bermakna keselamatan atau ‘barakah’ yang berarti keberkahan. Tradisi ini dilakukan pada tanggal 15 Sya’ban yang dilakukan dengan cara berkumpul di dalam masjid atau musala untuk berdoa bersama, dilanjutkan dengan makan nasi pulli.

Nasi pulli adalah nasi yang terbuat dari beras ketan yang ditumbuk halus dan dimakan bersama dengan kelapa. Agenda makan bersama ini yang kemudian jadi simbolis untuk melepas arak-arakan yang akan dilakukan oleh warga.

7. Nyadran 

7 Tradisi Masyarakat Jawa untuk Menyambut Bulan Ramadan nyadran (instagram.com/umar_haen)

Tiap jelang Ramadan, masyarakat di Jawa Tengah khususnya akan melakukan sebuah tradisi bernama nyadran. Tradisi ini dilakukan dengan melakukan bersih kubur dilanjutkan dengan tabur bunga dan diakhiri dengan kenduri di makam leluhur. Makanan yang di bawa pada kenduri ini berbeda di setiap daerah, ya tapi kebanyakan berupa nasi, sambal goreng, ingkung ayam, mi goreng, hingga urap sayur sekalipun.

Tradisi ini sebetulnya merupakan akulturasi dari ajaran Hindu-Buddha dan diperkenalkan oleh Walisongo agar ajaran Islam mudah diterima kala itu. Meski sudah banyak ditinggalkan karena masalah kepercayaan namun, tak sedikit pula yang masih melestarikan tradisi Nyadran.

Ternyata beragam sekali, ya tradisi masyarakat Jawa dalam menyambut bulan Ramadan. Kalau di daerahmu tradisi apa saja, nih yang dilakukan jelang bulan puasa?

Baca Juga: Tradisi Nyadran, Akulturasi Jawa dan Islam Sambut Ramadan

Annisa Nur Fitriani Photo Verified Writer Annisa Nur Fitriani

Don't sleep on me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya