Kisah Badarawuhi, Sang Penari Ular dalam Film KKN di Desa Penari 

Berhubungan dengan kisah Calonarang di Si Ratu Ilmu Hitam 

Sudah nonton film KKN di Desa Penari? Film bergenre horor karya Awi Suryadi ini adalah film horor terlaris sepanjang masa yang terlah ditonton oleh lebih dari 7 juta penonton. Dalam film ini terdapat sosok tokoh penari yang menggunakan pakaian dominan hijau dan terdapat ular di sekitarnya.

Sosok ini dikenal dengan Badarawuhi, sosok lelembut yang menjadi salah satu tokoh sentral dalam film ini dan digunakan dalam media promosi baik poster, trailer, maupun yang lainnya. Tahukah kamu siapa sosok penari misterius ini? Dilansir kanal YouTube Jagad Mandala Pictures, sosok ini ternyata ada hubungannya dengan cerita Calonarang yang merupakan ratu ilmu hitam yang berasal dari Kerajaan Dirah di Jawa Timur.

1. Kekalahan Calonarang oleh pasukan Kerajaan Daha 

Kisah Badarawuhi, Sang Penari Ular dalam Film KKN di Desa Penari Pasukan Kerajaan Daha menyerang Kerajaan Dirah. (youtube.com/JAGAD MANDALA PICTURES)

Setelah Mpu Bahula yang merupakan anak dari Mpu Bharadah mencuri lontar sumber kesaktian Ratu Sakti Calonarang atau Walu Nateng Dirah, ratu ilmu hitam beserta pasukannya berhasil dikalahkan. Pasukan Kerajaan Daha berhasil mengobrak-abrik kerajaan Dirah karena kerajaan dan pasukan Calonarang sudah tidak dilindungi lagi oleh ilmu hitam Calonarang yang sudah dimusnahkan oleh Mpu Bharadah.

Dengan dendam membara karena rakyat Kerajaan Daha banyak yang meninggal akibat ulah Walu Nateng Dirah beserta murid dan pasukannya, pasukan Kerajaan Daha membantai seluruh pasukan dan warga dari Kerajaan Dirah tanpa Ampun. Mpu Bahula yang menjadi pemimpin pasukan pun tidak bisa berbuat banyak untuk menahan amarah pasukan yang dipimpinnya.

2. Murid Calonarang melarikan diri 

Kisah Badarawuhi, Sang Penari Ular dalam Film KKN di Desa Penari Ratna Nareh melarikan diri ke dalam hutan. (youtube.com/JAGAD MANDALA PICTURES)

Takut akan dibunuh oleh para pasukan Kerajaan Daha, lima orang murid Calonarang yang tersiksa melarikan diri. Mereka lari dengan memisahkan diri agar tidak diketahui oleh pasukan musuhnya.

4 orang muridnya melarikan diri ke tanah Bali, sedangkan salah seorang muridnya yang termuda yang bernama Ratna Nareh melarikan diri dengan menerobos hutan belantara di daerah Jawa. Saat melarikan diri ini, murid-murid Calonarang ini membawa lontar-lontar sakti milik gurunya untuk dipelajari di kemudian hari.

3. Ratna Nareh mempelajari lontar sakti milik gurunya 

Kisah Badarawuhi, Sang Penari Ular dalam Film KKN di Desa Penari Ratna Nareh saat mempelajari lontar sakti milik Calonarang. (youtube.com/JAGAD MANDALA PICTURES)

Dalam pelariannya, Ratna Nareh memilih untuk menerobos lebatnya hutan Dirah Kediri. Berhari-hari ia tempuh untuk mendaki Gunung Kawi dan melintasi Gunung Bromo, dan terus menuju ke arah timur. Saat itu ia diperkirakan berusia 17 tahun, namun ia memilih untuk menghindar bertemu dengan manusia.

Dalam pelariannya, Ratna Nareh mempelajari lontar sakti milik gurunya yang ia bawa dalam pelariannya. Secara sedikit demi sedikit, kesaktian yang dimiliki oleh gurunya ia kuasai, dan ilmu hitam yang ia miliki kembali pulih. Setelah menguasai ilmu hitam milik gurunya, ia berhasil mengalahkan setiap makhluk-makhluk gaib yang bermukim di kegelapan hutan yang ia lalui.

Baca Juga: Jadi Badarawuhi di KKN Desa Penari, 10 Pesona Eksotis Aulia Sarah

4. Setelah 300 tahun, Ratna Nareh memiliki keinginan untuk bertemu dengan manusia lagi 

Kisah Badarawuhi, Sang Penari Ular dalam Film KKN di Desa Penari Ratna Nareh saat menghisap darah Macan Sikepan. (youtube.com/JAGAD MANDALA PICTURES)

Karena berhasil menguasai ilmu hitam milik gurunya, membuat Ratna Nareh awet muda sehingga ia bisa mencapai umur 300 tahun tanpa mengalami keriput sedikit pun. Entah bagaimana, Ratna Nareh kemudian memiliki keinginan untuk bertemu dengan manusia, hingga akhirnya ia sampai ke Desa Wonontoro. Desa Wonontoro kala itu dipimpin oleh sosok yang bernama macan sikepan yang memiliki perilaku jahat dimana ia suka mengganggu semua wanita yang ada di desa tersebut.

Kabar kedatangan Ratna Nareh terdengar hingga ke telinga Macan Sikep, sehingga Macan Sikep kemudian berusaha menggoda Ratna Nareh dengan menawarkan tempat menginap di rumahnya. Saat malam tiba, Macan Sikepan berusaha masuk ke kamar Ratna Nareh yang sedang tertidur pulas.

Namun naas bagi Macan Sikepan, kamar tersebut telah berisi mantra pelindung yang dibuat oleh sang tamu sehingga membuat Macan Sikepan terlempar hingga ia menemui ajalnya. Masyarakat Desa Wonontoro menjadi heboh atas kejadian tersebut, dan bertambah kaget saat melihat Ratna Nareh mengisap darah dari jenazah Macan Sikepan.

5. Ratna Nareh menjadi penguasa di Desa Wonontoro 

Kisah Badarawuhi, Sang Penari Ular dalam Film KKN di Desa Penari Ratna Nareh mengadakan pentas tari di gerbang Alas Danda. (youtube.com/JAGAD MANDALA PICTURES)

Warga Desa Wonontoro kemudian tunduk kepada Ratna Nareh, sehingga menjadikannya sebagai penguasa di desa terpencil tersebut. Ratna Nareh kemudian mengetahui mengenai keberadaan hutan terlarang yang bernama Alas Danda yang berada di area Desa Wonontoro. Kemudian ia mengadakan sebuah pertunjukan tari-tarian di gerbang hutan tersebut.

Ia mengetahui kalau hal ini sangat dilarang, namun ia tetap melaksanakannya dengan maksud akan menarik seluruh energi yang ada, energi buruk maupun energi baik melalui tarian tersebut. Tarian tersebut mengundang seluruh makhluk gaib yang ada di Alas Danda untuk datang ke lokasi pertunjukan.

6. Tarian Ratna Nareh mengundang amarah Ratu siluman Alas Danda 

Kisah Badarawuhi, Sang Penari Ular dalam Film KKN di Desa Penari Ratu Sarpamara murka saat Ratna Nareh mengadakan ritual di daerah terlarang. (youtube.com/JAGAD MANDALA PICTURES)

Makhluk gaib dan juga prajurit Alas Danda yang datang kemudian merasuki seluruh orang yang hadir baik itu penari maupun warga setempat yang sedang menonton. Setelah banyak sosok gaib yang hadir, Ratna Nareh kemudian merapal mantra untuk menarik energi dari makhluk-makhluk tersebut. Ia berhasil menarik seluruh energi sehingga membuatnya berubah menjadi sosok yang menyeramkan dengan api yang menyala disekujur tubuhnya.

Ia tidak berhenti sampai di situ saja, ia kemudian berusaha menarik energi salah satu penari yang kerasukan prajurit ratu siluman Alas Danda. Namun, ia tidak berhasil menarik energi tersebut.

Kegiatan yang dilakukan Ratna Nareh ini memancing kemurkaan ratu penguasa Alas Danda, Ratu Sarpamara yang kemudian hadir di lokasi tersebut. Sang Ratu kemudian bertempur melawan Ratna Nareh yang menyebabkan Ratna Nareh mengalami kekalahan, dan tubuhnya tidak bisa kembali ke wujud semula. Ratna Nareh kemudian diusir oleh Ratu Sarpamara dan dikutuk hidup abadi di dalam kegelapan.

7. Dampak mantra-mantra Ratna Nareh yang tidak bisa dibersihkan secara tuntas 

Kisah Badarawuhi, Sang Penari Ular dalam Film KKN di Desa Penari Sosok Badarawuhi, penari di alam lelembut yang berwujud manusia setengah ular. (youtube.com/JAGAD MANDALA PICTURES)

Setelah mengusir Ratna Nareh, Ratu Sapamara meminta seluruh penghuni Alas Danda untuk melepaskan raga manusia yang dimasukinya dan kembali ke Alas Danda. Namun ada satu sosok yaitu sosok prajurit yang merasuki salah satu penari, yang diberi mantra khusus oleh Ratna Nareh sehingga menyebabkan sosok tersebut tidak bisa keluar dari tubuh si penari dan mengeluarkan cahaya merah di tubuhnya.

Sosok ini diketahui dulunya adalah seorang penari yang melakukan ritual pesugihan sehingga ia kemudian dikutuk menjadi abdi atau prajurit Ratu Laut Kidul yang kemudian ditugaskan mengawal Ratu Sarpamara. Sosok gaib ini kemudian menolak permintaan Ratu Sarpamara untuk keluar dari tubuh si penari, hingga kemudian Ratu Sarpamara merusak tubuh si penari, kemudian mengeluarkan sosok gaib tersebut, dan lalu mencabut kesaktian yang dimiliki oleh sosok gaib tersebut.

Sosok gaib itu kemudian diusir oleh Ratu Sarpamara sehingga ia berkelana di hutan-hutan lereng gunung. Karena dulunya ia memiliki hasrat yang kuat menjadi seorang penari terkenal, saat di alam gaib menjadi sosok penari yang amat dikenal oleh bangsa jin, lelembut, dan sejenisnya.

Ia kemudian menjadi sosok lelembut yang liar yang suka mengganggu manusia, tidak bisa memaafkan jika ada perbuatan yang tidak disukainya, dan manusia harus menanggung akibat jika menyinggung dirinya. Bentuk dari sosok ini adalah berbentuk sosok manusia berbaju dominan hijau yang kadang berubah menjadi sosok menakutkan yaitu berbentuk wujud manusia setengah ular.

Sosok bekas abdi atau prajurit kidul ini kemudian diberi julukan oleh penduduk sekitar dengan nama Subada Rawuh yang berasal dari kata Subada yang berarti sosok lelembut yang kuat atau disegani, dan Rawuh berarti datang ke area sendang atau kolam pemandian. Ada juga yang menyebut sosok ini dengan nama Subada Ngerawuhi dan Badarawuhi.

Dalam film KKN di Desa Penari, Badarawuhi dikisahkan mengganggu 6 pemuda yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata di Desa Penari, sebuah desa terpencil di Jawa Timur. Badarawuhi mengganggu karena ada aturan-aturan yang dilanggar oleh pemuda tersebut. Sudah bertemu dengan Badarawuhi?

Baca Juga: 10 Hantu Perempuan Ikonik di Film Horor Indonesia, Gak Cuma Badarawuhi

Ari Budiadnyana Photo Verified Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya