Indonesia Dijamin Tertib Jika Mencontoh 5 Etika Negara Tetangga Ini!
Pexels/DevaDarshan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai negara berkembang, Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, salah satunya ketertiban. Indonesia dapat melihat kebiasaan negara maju yang tidak ada salahnya untuk dicontoh. Berikut ini adalah beberapa kebiasaan yang dapat diterapkan di Indonesia agar menjadi lebih tertib.
1. Larangan keras untuk menyeberang sembarangan seperti di Singapura
Pexels/KaiqueRochaSingapura memiliki segudang peraturan yang harus ditaati baik oleh warga negaranya maupun wisatawan. Tidak main main, denda yang dikenakan bisa dibilang cukup besar. Larangan seperti menyeberang sembarangan memiliki sanksi berupa denda sebesar 500 SGD.
Walaupun larangan menyeberang ini sudah ada di Indonesia, tetapi tidak ada sanksi yang dikenakan bagi yang melanggar sehingga penerapannya tidak seindah yang diharapkan. Masih banyak pejalan kaki yang menyeberang tidak pada tempat dan waktunya. Demi keselamatan diri dan pengguna jalan lainnya, apa sih salahnya mengikuti peraturan yang satu ini?
2. Mengantre dengan tertib di stasiun kereta seperti di Jepang
Unsplash/Max AndersonTidak seperti di Indonesia, masyarakat Jepang mengantre untuk masuk ke dalam kereta dengan tertib. Jika kamu perhatikan, stasiun KRL atau MRT di Indonesia memiliki garis arahan di dekat platform gap kereta. Garis ini mengarahkan penumpang untuk mengantre di samping pintu kereta dan mengosongkan area tengah pintu.
Ketika kereta sampai, biarkan penumpang dari dalam kereta keluar terlebih dahulu, setelah itu barulah giliran penumpang lain untuk memasuki kereta. Garis arahan ini bertujuan agar penumpang yang ingin masuk dan yang ingin keluar tidak bertabrakan. Walaupun ada, garis ini sering diabaikan oleh masyarakat Indonesia.
Sekarang setelah tahu maksud dari garis tersebut, yuk kita ikuti arahan garis tersebut!
Baca Juga: 8 Negara Ini Punya Aturan Nyeleneh, Bisa Bikin Kamu Terjebak Masalah
3. Berdiri di sebelah kanan, berjalan di sebelah kiri
Editor’s picks
Pexels/LeonWarnkingSelama ini masyarakat Indonesia menggunakan eskalator dengan cara yang salah. Jika berkunjung ke negara maju, awalnya mungkin kamu akan merasa bingung sebab masyarakat negara maju memiliki aturan ketika menggunakan eskalator.
Berbeda dengan masyarakat Indonesia yang berdiri baik di sisi kanan maupun kiri, masyarakat negara maju memiliki 2 jalur dalam 1 eskalator. Sisi kanan digunakan untuk pengguna yang ingin berdiri, sedangkan sisi kiri digunakan untuk pengguna yang sedang terburu-buru dan ingin berjalan.
Dengan adanya 2 jalur seperti ini, menggunakan eskalator menjadi lebih tertib dan memudahkan orang yang sedang terburu-buru.
4. Bus hanya berhenti di halte
Pexels/SuzyHazelwoodKalimat 'kiri bang' untuk memberhentikan bus tidak lagi berlaku lagi di negara-negara maju. Bus memiliki halte sendiri dan hanya di halte lah bus berhenti. Dengan adanya aturan ini, sopir bus tidak harus terus menerus memperhatikan penumpang mana yang akan turun, sehingga sopir akan lebih fokus menyetir. Selain demi keselamatan penumpang, aturan ini juga membuat jalan lebih tertib.
5. Meludah sembarangan dianggap tidak sopan
jta.orgMeludah sembarangan sebenarnya tidak memiliki risiko menularkan penyakit setinggi pada zaman dahulu. Walaupun begitu, tidak menutup kemungkinan dapat menyebarkan flu. Di beberapa negara seperti Singapura, meludah sangat dilarang keras dan diberikan sanksi bagi yang melanggar.
Aturan ini diberlakukan demi menjaga reputasi Singapura yang dikenal sebagai negara yang bersih. Selain menjaga kebersihan, aturan ini juga dapat mencegah penularan penyakit melalui air liur. Walaupun Indonesia sendiri belum memiliki aturan yang mengatur hal ini, tidak ada salahnya untuk mencontoh kebiasaan negara tetangga ini.
Demi menuju Indonesia yang lebih tertib dan maju, yuk mulai terapkan 5 etika di atas.
Baca Juga: 5 Etika Jepang yang Harus Kamu Tahu Biar Gak Dicap Norak!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
