Selamat Hari Bumi Sedunia! 3 Hal Tak Terduga Ini Ternyata Termasuk Biang Kerusakan Bumi

#HariBumi 22 April: Bumi, jangan dulu lelah menaungi kami.

Selamat Hari Bumi! Setiap tanggal 22 April, warga di seluruh dunia memperingati Hari Bumi. Dikutip dari alamendah.org, penetapan Hari Bumi yang jatuh pada 22 April digagas oleh seorang senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson, yang aktif di bidang lingkungan hidup. Dukungan terus mengalir padanya untuk mengecam para perusak lingkungan dan puncaknya terjadi pada 22 April 1970. Saat itu majalah TIME mencatat sekitar 20 jutaan orang turun ke jalan, berdemonstrasi dan memadati Fifth Avenue di New York untuk mengecam para perusak bumi. Momen ini kemudian menjadi tonggak sejarah diperingatinya sebagai Hari Bumi yang pertama kali.

Bayangkan bila bumi marah pada kita karena ulah manusia saban harinya justru menambah kerusakan. Kita tak ubahnya anak yang tak tahu diuntung. Bumi sudah menyediakan rumah bagi kita hidup, tumbuh berkembang sampai dewasa. Tapi apa yang diterima bumi dari kita? Justru kerusakan di sana-sini dan mirisnya kadang kita tidak sadar sudah melakukannya. Nah, 3 hal tak terduga berikut ini ternyata termasuk dalam penyebab kerusakan parah pada bumi. Simak, yuk agar kita bisa berbenah!

1. Doyan Makan Daging

Selamat Hari Bumi Sedunia! 3 Hal Tak Terduga Ini  Ternyata Termasuk Biang Kerusakan Bumiomahasteaks.com

Hah? Apa hubungannya doyan makan daging sama merusak bumi? Padahal crispy chicken yang di mall itu enak banget! Terus tenderloin steak di kafe yang itu juga yummy banget!

Dilansir dari pemanasanglobal.net, laporan yang diterbitkan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) menyebutkan bahwa 30% lahan subur di muka bumi digunakan untuk membangun area peternakan. Hutan-hutan dibabat untuk dijadikan padang rumput sehingga struktur tanah berubah, dan kesuburannya menurun akibat terlalu banyak hewan yang merumput. 20% pasokan air bersih di dunia dilarikan ke area-area peternakan untuk menunjang kehidupan ternak dan kebersihan peternakan. Dan diperparah oleh tingginya emisi amonia ke udara yang berasal dari kotoran-kotoran hewan. Tingginya kadar amonia di atmosfer bumi inilah yang menjadi salah satu penyebab menipisnya lapisan ozon, pelindung kita dari paparan langsung radiasi matahari.

Ya, makan daging dengan berbagai variasi pengolahan seperti sudah menjadi pola hidup. Seperti ada yang kurang kalau belum mengonsumsinya. Dan kamu memperparahnya dengan mengupload foto makananmu di Instagram. Makin banyaklah orang-orang tergiur ingin makan makanan yang sama. Resto-resto penyedia olahan daging pun memanfaatkan momen ini untuk menambah varian menu dan menambah volume daging yang bisa dijual. Akhirnya, bumi yang harus menanggung semuanya.

2. Berlama-lama Perawatan di Salon

Selamat Hari Bumi Sedunia! 3 Hal Tak Terduga Ini  Ternyata Termasuk Biang Kerusakan Bumitoday.com

Perempuan kalau sudah nyalon bisa berjam-jam. Keluar duit banyak untuk serangkaian perawatan, yang di mata laki-laki tidak mengubah banyak penampilannya. Lain dengan kaum adam, modal dua puluh ribu rupiah, dari rambut sepanjang Rapunzel bisa berubah jadi semulus Indro Warkop.

Tahukah kamu para ladies bahwa kegiatan nyalon yang sangat memanjakan tubuh itu ternyata tidak baik untuk bumi? Ketika kamu nyalon, aneka macam zat kimia dikerahkan untuk memuluskan wajahmu, mencerahkan kulitmu, mewarnai rambutmu, bahkan sampai menghilangkan lemak-lemak bandel di tubuhmu.

Entah berapa banyak air bersih dialirkan ke salon-salon tempat perawatanmu untuk membilas selama treatment. Lalu air yang kembali ke alam adalah air yang sudah bercampur dengan sisa-sisa zat kimia yang kamu pakai perawatan tadi. Demi mempercantik dirimu, bumi rela kehilangan kecantikannya. Segitu teganya, ya? Bahkan di saat yang sama, bisa jadi daerah pedalaman di bagian timur Indonesia sedang kesulitan air bersih.

3. Ingin Cepat Kaya

Selamat Hari Bumi Sedunia! 3 Hal Tak Terduga Ini  Ternyata Termasuk Biang Kerusakan Bumiwww.bekasiurbancity.com

Tidak munafik, siapa yang tidak ingin kaya memiliki banyak uang? Semuanya pasti mau. Kadang ambisi untuk bisa memiliki banyak uang dengan cepat dan mudah malah membutakan manusia menghalalkan segala cara.

Lihat kawasan-kawasan industri dan perkantoran di Jabodetabek itu. Semuanya sektor berusaha dibuatkan industrinya sendiri, volume produksi ditingkatkan, penyerapan tenaga kerja dilakukan besar-besaran. Bumi harus menanggung cemaran limbah di saluran pembuangan dan asap hitam pabrik yang membumbung kian tinggi ke langit.

Barangkali dulu niatnya hanya untuk mencari nafkah, mencukupi kebutuhan kehidupan sehari-hari dan mulai menabung. Kini bekerja terasa lebih berat karena tren dan gaya hidup sudah banyak sekali berubah. Tidak hanya memenuhi kebutuhan primer, orang-orang berlomba-lomba meraup kekayaan untuk memuaskan nafsunya berbelanja, memiliki barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan, dan tentu saja menaikkan gengsi.

Semua perkantoran dan industri itu bergantung pada tenaga listrik. Di saat beberapa daerah terpencil kekurangan pasokan listrik, pemerintah justru mencanangkan pembangunan pembangkit listrik secara besar-besaran untuk memenuhi kebutuhan warga di kota besar. Bahan baku pembangkit listrik yang kini banyak digunakan adalah batu bara.

Dilansir dari nationalgeographic.co.id, "PLTU Batubara tersebar dan beroperasi di Indonesia, melepaskan jutaan ton polutan setiap tahunnya. Dari waktu ke waktu udara kita dikotori dengan polutan beracun seperti merkuri, timbal, arsenik dan kadmium menyusup ke dalam paru-paru," ujar Koordinator Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, Hindun Mulaika, di Jakarta, Minggu (7/2/2016).

Itu baru tiga di antara sekian banyak hal-hal remeh yang tanpa kita sadari berdampak parah terhadap kerusakan bumi. Mumpung sedang memperingati Hari Bumi, yuk pikirkan hal baik apa yang bisa kita lakukan untuk membuat bumi bertahan lebih lama lagi menjadi rumah yang nyaman bagi generasi penerus kita nanti.

Dian Arthasalina Photo Verified Writer Dian Arthasalina

bukan orang penting, kecuali anda mementingkan saya. kadang-kadang ngoceh di instagram @arthasalina

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya