Tidur Lagi Usai Sahur? Kenali Bahayanya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidur sesudah sahur banyak dilakukan orang yang berpuasa. Di hari biasa, jam 02.00-04.00 dini hari menjadi prime time orang beristirahat. Namun, saat bulan Ramadan, umat muslim harus bangun untuk makan sahur. Sehingga, kebanyakan di antaranya tidur lagi setelah sahut. Ternyata, tidur setelah sahur berbahaya lho! Apa saja bahayanya?
1. Badan semakin gemuk.
Jika pada saat sahur kamu mengonsumsi makanan berat dengan kadar yang berlebih seperti karbohidrat lalu kemudian langsung tidur, maka sari makanan yang tujuannya diubah menjadi energi menjadi tidak efektif. Makanan akan berubah menjadi tumpukan lemak pada lapisan epidermis kulit.
Baca juga: Bingung Sahur Pertama Makan Apa? Coba 6 Menu Ini
2. Mengalami gangguan pencernaan.
Tidur sesudah sahur berpotensi meningkatkan refluks, yaitu kondisi dimana makanan belum dicerna secara maksimal. Makanan itu bisa berbalik dari lambung ke kerongkongan karena pengaruh grativasi akibat kita tidur. Jika terjadi refluks, asam lambung bakal naik dan melukai kerongkongan. Efeknya, kerongkongan akan terasa panas seperti rasa terbakar dan mulut terasa pahit. Nggak mau dong ya...
Editor’s picks
3. Ancaman stroke.
Orang yang memiliki jeda singkat antara makan dan tidur memiliki risiko besar untuk mengalami stroke. Berdasarkan penelitian, orang yang memiliki jeda paling lama antara tidur dan makan bisa meminimalisir ancaman stroke.
4. Sakit kepala.
Pernah nggak kamu merasa kepala terasa pusing setelah bangun tidur selepas bangun sahur? Bahkan kepala terasa sakit di bagian atas maupun belakang serta bagian leher terasa kaku dan sakit. Hal ini disebabkan serebrospional bergerak ke otak yang merupakan efek langsung tidur setelah mengonsumsi makanan.