Ketika Serangan Zombie Tiba, Ini yang Harus Kamu Lakukan!

Kamu pasti sering menonton film bertema zombie. Apa sebenarnya kunci menyebarnya virus-virus penyebab munculnya zombie di dunia? Ya, infeksi akibat kontak fisik menjadi salah satu alasan kenapa penyebaran virus zombie begitu cepat. Percayakah kamu dengan hal itu?

Percayalah, karena para ilmuwan sendiri mengaku telah temukan cara paling efektif jika saja apa yang ada di film benar-benar terjadi. Dalam sebuah tulisan di The Conversation, Joanna Verran (Profesor Mikrologi) dan Matthew Crossley dari Manchester, Inggris menemukan jawaban dan cara-cara paling efektif untuk selamatkan diri dari serangan zombie. Joanna sendiri menyebut serangan zombie sebagai "zombieism".

Dalam film-film menurut Joanna dan Matthew, zombieism ini menyebar melalui kontak langsung, yakni gigitan dari zombie. Metode ini dirasa keduanya yang banyak dikembangkan dalam film. Selayaknya rabies, zombieism ini sebenarnya menyebabkan orang yang terinfeksi jadi liar dan terus mengejar individu 'bersih' atau tidak terinfeksi. Nah, terdapat dua langkah yang harus dilakukan untuk menghentikan hal ini.

Temukan sumber dari infeksi zombieism.

Joanna dan Matthew mengatakan dalam setiap film zombie, biasanya cerita sudah ditempatkan saat infeksi telah menyebar. Dunia seakan-akan telah menjadi tempat untuk 'petak umpet' antara yang belum terinfeksi dengan zombie. Namun, ada satu poin yang terus dilewatkan para pembuat film, sumber dari infeksi. Ini yang menurut kedua profesor dari Manchester itu harus jadi pertimbangan utama.

Sumber epidemik ini dapat ditemukan dengan karantina salah satu korban infeksi. Memang pada akhirnya risiko lebih besar. Akan tetapi, langkah awal ini sangatlah baik karena dapat menyelesaikan masalah lebih cepat. Joanna memberikan contoh terkait masalah pada setiap film. Ketika menghadapi kenyataan kalau zombie menyerang, manusia lebih banyak bersembunyi dan coba lokasi aman. Pada kenyataannya, akan sulit karena menurutnya bila dibiarkan begitu saja epidemik akan berkembang dengan sendirinya.

Baca Juga: Kamu yang Ngakunya Berani, Coba Tonton 25 Film Horor Terseram Sepanjang Masa Ini

Justru itu yang membuat masalah tidak akan selesai. Maka, karantina korban infeksi adalah langkah awal dan utama yang masuk dalam daftar tindakan saat serangan zombie. Kemudian apa yang harus dilakukan? Matthew mengatakan kalau selama karantina para ilmuwan dapat meneliti dan kemungkinan untuk temukan vaksin penyembuh akan lebih besar.

Dikutip dari Express Daily, bukan hanya vaksin, tapi sumber penyakit ini juga dapat dilacak. Menurut Joanna, teknologi yang semakin canggih nantinya akan memungkinkan kita melacak individu dengan tetesan darahnya saja. Namun, apabila pada akhirnya karantina tidak berjalan dengan lancar, Joanna dan Matthew pun punya langkah yang lebih realistis.

Tinggalkan dan hancurkan lokasi terinfeksi.

Joanna menjelaskan memang pada akhirnya jika ilmu pengetahuan tidak dapat membantu, maka cara realistis harus diambil. Langkah paling ektrim adalah tinggalkan dan hancurkan lokasi terinfeksi beserta orang-orang di dalamnya. Ya, langkah paling ekstrim adalah membunuh orang-orang terinfeksi yang ada dalam satu wilayah.

Memang ini seperti yang ada dalam film, tapi pada akhirnya, menurut Matthew bisa saja jadi kenyataan karena tidak ada yang bisa menggaransi sumber epidemik benar-benar masih ada atau tidak. Jika langkah ini justru dapat menghilangkan seluruh zombie yang ada, maka dapat dikatakan ini adalah langkah paling tepat.

Pada akhirnya, menurut Joanna dan Matthew ketika zombieism ini benar-benar terjadi, tidak mungkin 100 persen sama dengan yang digambarkan dalam film. Maka, kedua langkah ini dapat saja dilakukan dengan benar jika kita benar-benar memerhatikan siklus penyebaran virus ini. Keduanya berpesan, mulai sekarang saat menonton serial televisi atau film tentang zombie, coba pikirkan apa tindakan kalian jika serangan terjadi?

Baca Juga: Wow! Ini Buktinya Kalau Reinkarnasi Itu Benar-benar Nyata!