Merinding, 5 Suasana Ruang Jenderal Ahmad Yani Dibunuh PKI

Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Kamu pasti merinding melihatnya

Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani merupakan satu dari tujuh pahlawan revolusi, korban Gerakan 30 September (G30S) yang didalangi oleh PKI. Beliau merupakan Menteri/ Panglima Tertinggi TNI Angkatan Darat, yang diculik dan dibunuh oleh Pasukan Tjakrabirawa pada dini hari di kediamannya, Jalan Lembang Blok D-58, Menteng, Jakarta Pusat. Jasad beliau kemudian dibawa ke tempat yang dinamakan Lubang Buaya.

Setelah kejadian memilukan tersebut, seluruh keluarga besar menyerahkan rumah dan seluruh isinya kepada Negara yang saat itu diterima Panglima Angkatan Darat Menpangad Jenderal Soeharto. Untuk mengenang jasa-jasa beliau, hingga saat ini rumah tersebut, yang merupakan saksi bisu peristiwa berdarah dan penembakan terhadap Sang Jenderal, telah dijadikan museum (Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani).  Seperti apa penampakan museum yang memiliki nilai historis tersebut?

Bagian Depan Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani

Merinding, 5 Suasana Ruang Jenderal Ahmad Yani Dibunuh PKIhttp://mapio.net

Bagian depan Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani Jakarta yang menghadap ke Jalan Latuharhari. Museum diresmikan pada 1 Oktober 1966 oleh Menpangad Mayjen Soeharto, sesaat setelah rumah dan isinya diserahkan Ibu A Yani dan putra-putrinya kepada negara. Gedung yang dibangun 1930-an ini semula rumah pejabat maskapai swasta Belanda, dan sejak 1950-an dikelola Dinas Perumahan Tentara, sebelum dihuni Jenderal Ahmad Yani.

Tempat Penembakan yang Dilakukan Oleh Pasukan Tjakrabirawa

Merinding, 5 Suasana Ruang Jenderal Ahmad Yani Dibunuh PKIhttps://news.okezone.com

Tempat ini merupakan ruang keluarga, di mana Sang Jenderal ditembak oleh Pasukan Tjakrabirawa. Di tempat ini, tujuh butir peluru ditembakkan ke tubuh Sang Jenderal, dengan rincian tiga butir peluru bersarang di tubuh Sang Jenderal dan empat butir peluru terpental di area sekitarnya. Dengan panasnya timah yang menghujam tubuh, Sang Jenderal masih sempat memutar balik badannya dan kemudian jatuh tersungkur ke lantai.

Jasad beliau kemudian dibawa oleh Pasukan Tjakrabirawa dengan cara diseret. Yang paling memilukan, anak bungsu Jenderal Ahmad Yani melihat langsung bagaimana sang ayah ditembak dengan tidak berperikemanusiaan.

Pintu Samping Tempat Masuknya Para Pasukan Tjakrabirawa

Merinding, 5 Suasana Ruang Jenderal Ahmad Yani Dibunuh PKIhttp://idfl.me

Tempat tersebut merupakan pintu masuk samping kediaman Sang Jenderal. Dari sinilah pasukan Tjakrabirawa yang berjumlah tiga orang memasuki rumah beliau. Beliau memang terbiasa tidak mengunci pintu ini. Karena pintu samping ini merupakan tempat ajudan dan pembantu beliau biasanya masuk.

Bekas Halilintar di Kamar Tidur Sang Jenderal

Merinding, 5 Suasana Ruang Jenderal Ahmad Yani Dibunuh PKIhttps://petouring.ne

Gambar tersebut adalah bekas halilintar yang menyambar kamar tidur Sang Jenderal dan istrinya, tepat seminggu sebelum pengangkatannya menjadi menteri. Bekas sambaran halilintar diperjelas dengan cara dicat oleh Sang Jenderal. Selain itu pula, jika pernah atau berencana mengunjungi museum ini, kamu akan melihat koleksi pakaian di lemari laca dan juga pena, cincin, hingga uang gaji Sang Jenderal, yang tersimpan rapi di dalam sebuah rak kaca berwarna cokelat. Tidak ketinggalan terdapat juga koleksi senjata yang dulunya digunakan oleh pasukan Tjakrabirawa untuk menembak Sang Jenderal. Semuanya terdapat di kamar tidur utama Sang Jenderal dan istrinya.

Minibar Klasik di Ruang Keluarga

Merinding, 5 Suasana Ruang Jenderal Ahmad Yani Dibunuh PKIhttp://nasional.republika.co.id

Tempat tersebut adalah minibar klasik yang terdapat di ruang tengah keluarga rumah Sang Jenderal. Maklum, beliau pernah menempuh pendidikan militernya di luar negeri, tepatnya di Komando dan Staf Umum College, Fort Leavenworth, Texas. Minibar ini disiapkan beliau untuk menyambut tamu-tamunya yang berasal dari luar negeri.

Janganlah sekali-kali melupakan sejarah

Berikut merupakan penggalan kata yang disampaikan oleh bapak proklamator sekaligus presiden pertama RI, Bung Karno. Karena bangsa ini tidak lepas dari perjuangan dan sejarah yang ditorehkan oleh pendahulu-pendahulumu. Termasuk Jenderal Ahmad Yani, pahlawan revolusi. Karena itu, supaya lebih mengetahui sejarah di mana Jenderal Ahmad Yani diculik dan dibunuh oleh PKI, kamu dapat langsung datang ke Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani di Jalan Lembang Nomor 67, RT 11/RW 7, Menteng, Kota Jakarta Pusat.

Igfar Cita Photo Writer Igfar Cita

Berjuang!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya