Penuh Makna dan Majas, Ini 5 Basa-basi dan Sapaan Khas Orang Toraja 

Kamu bisa terapkan jika berkunjung ke Toraja lho

Basa-basi merupakan salah satu ciri khas masyarakat Indonesia, khususnya di daerah pedalaman yang digunakan sebagai pengantar bahan pembicaraan sebelum beralih ke topik yang lebih serius. Basa-basi seringkali digunakan untuk mengakrabkan diri agar pembicaraan dapat berjalan dengan lancar.

Nah, orang Toraja juga memiliki sejumlah kalimat yang biasa digunakan untuk sekadar menyapa orang lain atau basa-basi. Yuk, baca artikel selengkapnya di bawah ini untuk mengetahui basa-basi dan sapaan khas suku Toraja apa saja yang biasa mereka lakukan.

1. Manasumo raka ?!

Penuh Makna dan Majas, Ini 5 Basa-basi dan Sapaan Khas Orang Toraja Pexels.com/iPrice Group

Secara harfiah, manasu mo raka? artinya "apakah makanan (nasi) sudah matang". Kalimat ini biasanya dilontarkan oleh tetangga atau kerabat yang hanya sekadar lewat menyapa atau ketika ingin bertamu ke rumah.

Basa-basi ini sama sekali tidak bermaksud untuk menanyakan apa pun soal masakan meskipun kalimat tanya tersebut akan dibalas oleh tuan rumah iyo, manasumo yang artinya iya, sudah matang atau taekpa, mamata pa yang artinya belum matang.

Dalam beberapa kondisi tertentu, si penanya terkadang benar-benar masuk ke dalam rumah tersebut dan mengambil beberapa butir nasi jika sudah matang dan dimakan sebagai tanda keakraban antar sesama tetangga maupun warga dalam desa tersebut.

Lewat basa-basi ini juga tersirat jika orang Toraja sangat menghargai makanan terutama nasi. Hal ini dikarenakan pemikiran filosofis suku Toraja yang menegaskan bahwa makanan (nasi) sangat berperan besar dalam membuat manusia tumbuh besar.

2. Ta lendu' opa

Penuh Makna dan Majas, Ini 5 Basa-basi dan Sapaan Khas Orang Toraja Pexels.com/mentatdgt

Secara harfiah, kalimat ta lendu’ opa artinya "mari singgah terlebih dahulu". Kalimat ini sebenarnya hanya sekadar basa-basi tuan rumah kepada setiap orang yang melintas di depan rumahnya sebagai tanda keramahan.

Akan tetapi, terkadang pula tuan rumah bermaksud serius dan akan menjamu dengan baik jika orang tersebut benar-benar singgah sebentar. Terkadang tuan rumah menyediakan kopi atau teh panas kepada tamu tersebut atau hanya menemani untuk berbincang mengenai bagaimana kehidupan sehari-hari yang sedang dijalani.

Baca Juga: 6 Perbedaan Rambu Solo' & Rambu Tuka' dalam Upacara Adat Suku Toraja

3. Uai lassu ri sola bo'bo sakka tu kipasedia

Penuh Makna dan Majas, Ini 5 Basa-basi dan Sapaan Khas Orang Toraja Pexels.com/Le Hnetinka

Secara harfiah, kalimat uai lassu ri den sola bo’bo’ sakka ri den artinya "hanya air panas dan nasi dingin yang ada". Kalimat ini merupakan majas hiperbola karena sesungguhnya yang dihidangkan dapat dikatakan lengkap mulai dari air yang sejuk, nasi yang baru diangkat dari tungku, ikan yang baru selesai digoreng atau disambal dan sayur serta daging yang baru saja matang dan diangkat dari panci.

Kalimat basa-basi ini merupakan tanda keramahan sekaligus kerendahan hati si penyedia makanan kepada yang dihidangkan sekaligus tanda permintaan maaf kepada tamu karena “menyadari” tidak dapat menjamu dengan baik.

4. Ta kumande

Penuh Makna dan Majas, Ini 5 Basa-basi dan Sapaan Khas Orang Toraja Pexels.com/mentatdgt

Secara harfiah, ta kumande artinya "ayo makan". Kalimat basa-basi ini biasanya diucapkan ketika tuan rumah sedang makan dan ada orang yang melintas. Selain itu, kalimat ini juga diucapkan ketika ada yang ingin makan dan mengajak orang lain untuk makan bersama-sama, meskipun ia tahu bahwa yang diajak makan tersebut sebenarnya masih kenyang.

Terkadang si pengajak akan “memaksa” sedikit orang yang diajak tersebut untuk mencicipi makanan yang tersedia sedikit saja dengan nasihat bahwa tidak boleh menolak rezeki (makanan) yang ditawarkan secara cuma-cuma tersebut.

5. Barrung-barrung ri atau lantang ri dikka banuangki

Penuh Makna dan Majas, Ini 5 Basa-basi dan Sapaan Khas Orang Toraja Pexels.com/Daria Shevtsova

Secara harfiah, kalimat barrung-barrung ri atau lantang ri dikka banuangki artinya "kami hanya memiliki gubuk kecil sebagai rumah". Kalimat ini biasanya digunakan untuk menunjukkan kerendahan hati serta permintaan maaf karena tidak dapat menyediakan tempat yang layak atau nyaman meskipun faktanya rumah yang dia miliki tergolong luas, bagus dan mewah jika membandingkan rumah lainnya di sekitar tempat tinggalnya.

Nah, itu 5 sapaan atau basa-basi yang biasa diucapkan oleh orang Toraja. Di daerahmu sendiri biasanya menggunakan kalimat apa saja ketika menyapa orang lain atau basa-basi? Yuk, bagikan wawasanmu lewat kolom komentar di bawah ini.

Baca Juga: 8 Hal yang Mungkin Bikin Terkejut Ketika Berkunjung ke Toraja

Irvin Pabane Photo Verified Writer Irvin Pabane

Part of @pk189 LPDP RI || Soli Deo Gloria || Belajar Sepanjang Hayat || Baca tulisan lainnya di linktr.ee/irvinpabane

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya