5 Kejadian Istimewa yang Cuma Ada di HUT Ke-72 Republik Indonesia

2. Upacara di atas gunung sampah.

solopos

Para pegiat lingkungan di Solo memilih tempat berbeda untuk melakukan upacara kemerdekaan. Mereka melakukan upacara di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Mojosongo, Solo.

Upacara ini sekaligus juga untuk mengingatkan rakyat Indonesia agar melestarikan alam. Peralatan upacara yang digunakan lebih sederhana dibandingkan peralatan upacara pada umumnya, yakni tiang bendera yang terbuat dari bambu. Para pesertanya mengenakan seragam komunitas dan beberapa lainnya mengenakan kostum daur ulang.

3. Upacara dengan mata tertutup.

jawapos

Upacara unik lainnya terdapat di Desa Pojok, Kediri, Jawa Timur. Mereka melakukan upacara dengan mata tertutup, termasuk juga para petugas upacaranya. Mereka mengenakan kain untuk menutupi matanya. Upacara yang terbilang sulit ini dapat mereka atasi dengan melakukan gladi bersih sebelumnya.

Rupanya alasan mereka melakukan upacara dengan mata tertutup adalah sebagai bentuk protes adanya pembelokan fakta sejarah. Pembelokan tersebut terdapat pada frasa “Kemerdekaan Republik Indonesia” yang sering digunakan saat ini. Padahal yang benar seharusnya adalah “Kemerdekaan Bangsa Indonesia”. Frasa tersebut merujuk pada teks proklamasi kemerdekaan yang menyatakan “Kami Bangsa Indonesia” dan bukan “Kami Republik Indonesia”.

4. Lomba 17-an antar negara.

stapico/instagram/hendrarprihadi

Wali Kota Semarang mengajak para warga asing untuk turut memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia dengan mengajak mereka untuk ikut lomba 17-an. Lomba yang diikuti oleh para peserta luar negeri ini adalah lomba makan kerupuk, nyunggi tampah atau lomba membawa tampah di atas kepala, dan lomba nyunggi tampah ngempit balon. Berbagai negara antusias mengikuti lomba tersebut, diantaranya adalah negara Belanda, Kanada, Zimbabwe, dan Kirgiztan.

5. Peci ikut berkibar bersama bendera merah putih.

hariansib.co

Kejadian lucu dan mengharukan dialami teman-teman paskibra saat melaksanakan pengibaran bendera di Stadion Panji Bako, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi.

Saat hendak mengibarkan bendera merah putih, pin logo burung Garuda yang tertanam di peci tidak sengaja tersangkut di bendera. Sang paskibraka tidak sempat mengambil pecinya karena sudah terlanjur terbawa bersama bendera. Para peserta yang menyaksikan bersorak dan tertawa sedangkan sang paskibraka sendiri menangis dan sangat menyesal. Walaupun demikian, bupati Kabupaten Dairi memaklumi kejadian tersebut.