5 Fakta Hari Layang-Layang Internasional, Berawal dari Topi

Memiliki nilai spiritualitas dan kreativitas

Kerajinan satu ini mencuri perhatian lantaran memiliki bentuk dan warna yang beragam. Tak hanya itu, layang-layang memiliki ciri khas yaitu bisa terbang dan melayang di angkasa. Bukan sekedar terbang, kini layang-layang memiliki banyak penggemar.

Tak hanya di Indonesia, layang-layang juga terkenal di berbagai negara khususnya Asia. Bahkan, beberapa negara menyelenggarakan festival layang-layang yang dapat menarik perhatian wisatawan. Selain itu, layang-layang juga memiliki hari istimewa, yaitu Hari Layang-Layang Internasional yang diperingati setiap tanggal 14 Januari.

1. Sejarah

5 Fakta Hari Layang-Layang Internasional, Berawal dari Topiilustrasi layang-layang (pexels.com/PNW Production)

Belum ada keterangan yang persis mengatakan kapan dan di mana layang-layang ditemukan. Namun layang-layang diperkirakan sudah ada lebih dari 2.000 tahun yang lalu dan kemungkinan besar berasal dari China. Legenda mengatakan inspirasi layang-layang berasal dari petani yang kesulitan menjaga topinya agar tidak tertiup angin. Oleh karena itu, petani tersebut mengikat topi tersebut dengan seutas tali sehingga terbentuklah layang-layang pertama.

Pada catatan tertulis, layang-layang pertama ditemukan pada tahun 200 SM yang diterbangkan oleh jenderal Tiongkok. Saat itu, layang-layang digunakan untuk mengukur seberapa jauh pasukan perlu masuk ke terowongan dengan cara menerbangkan layang-layang di atas kota yang akan diserang.

Sedangkan di India, layang-layang terekam dalam lukisan di Periode Mogul sekitar 500 tahun yang lalu. Pada periode ini, layang-layang digunakan untuk mengirimkan pesan dari seorang pemuda ke wanita yang dicintainya. Saat itu, wanita tersebut sedang diasingkan dari pemuda tersebut.

2. Perayaan khusus

5 Fakta Hari Layang-Layang Internasional, Berawal dari Topiilustrasi layang-layang (pexels.com/Şahin Sezer Dinçer)

Berkembangnya zaman, layang-layang di India bukan hanya pengantar pesan tapi juga memiliki arti khusus. Di India terdapat festival layang-layang yang dikenal dengan Uttarayan atau Makar Sankranti.

Festival yang diadakan pada 14 Januari ini dilakukan untuk memperingati pergantian musim, dari musim dingin ke musim panas. Serta memeringati panen tanaman musim dingin yang akan datang. Selain itu, layang-layang dikaitkan dengan pelambangan roh para dewa yang terbangun dari tidur di musim dingin mereka.

Namun tak hanya perayaan, layang-layang juga telah menjadi olahraga yang dipraktikkan oleh keluarga kerajaan atau orang kaya. Setelah berkembangnya waktu, layang-layang menjadi festival untuk semua orang.

3. Festival di seluruh dunia

5 Fakta Hari Layang-Layang Internasional, Berawal dari Topiilustrasi layang-layang (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Kini tak hanya di India saja yang merayakan festival layang-layang, beberapa negara juga merayakan festival tersebut. Ini merupakan beberapa festival layang-layang terbesar yang pernah diselenggarakan, salah satunya diselenggarakan di Indonesia loh.

Ada Festival of the Winds yang dilakukan setiap September di Pantai Bondi, Sydney, Hamamatsu Giant Kite Festival di Jepang yang sudah diselenggarakan sejak abad ke-16, Kite Sumpango di Guatemala di mana Bangsa Maya menerbangkan layang-layang untuk mengusir roh jahat.

Adapula Festival Layang Bali di Indonesia yang salah satu layang-layangnya memiliki busur getar disebut Guwang yang senandungnya terdengar hingga di tanah. Serta Weifang Internasional Kite Festival yang diselenggarakan di Shandong, China dan Cervia Festival yang diselenggarakan di Italia.

Baca Juga: 5 Festival Layang-Layang di Indonesia, Serunya Gak Kelewatan

4. Layang-layang dalam berbagai bahasa

5 Fakta Hari Layang-Layang Internasional, Berawal dari Topiilustrasi layang-layang (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Sudah terkenal di berbagai belahan dunia, ternyata setiap negara memiliki panggilan tersendiri. Seperti di Indonesia disebut dengan layang-layang sedangkan dalam bahasa Inggris disebut Kite.

Kalau di Afrika disebut Vlieers, Arab disebut Tayara, Argentina disebut Barilete, Belgia disebut Plakwaaier, China disebut Fung jung , Pianzi, Belanda disebut  Vlieger, Estonia disebut Lohe, Finlandia disebut Leijani.

Sedangkan di Perancis disebut Cerf volant, Jerman disebut Drachen, Yunani disebut Xoptaetou, Ibrani disebut Afifon, India disebut Pathang, Islandia disebut Flugdreki, Italia disebut Aquilone, Cervo volante, Jepang disebut Tako, Korea disebut Youn, Meksiko disebut Papalote, Norwegia & Denmark disebut Drage.

Serta Persia disebut Badbadak (wind-little-wind), Polandia disebut Latawiec, Portugis disebut Pipas, Papagaio, Filipina disebut Saranggola, Rusia disebut Letuchij zmeij, zmei, Serbia-Kroasia disebut Zmaj, Slowakia disebut Sarkan, Spanyol disebut Cometas, Swedia disebut Drake dan Thailand disebut Wau, Wow.

5. Cara merayakan

5 Fakta Hari Layang-Layang Internasional, Berawal dari Topiilustrasi layang-layang (pexels.com/Susn Dybvik)

Tentu saja untuk merayakan hari layang-layang ada banyak sekali cara yang bisa dilakukan. Misalnya dengan menghadiri festival baik lokal ataupun mancanegara atau buat kreasi layang-layang dan terbangkan bersama dengan saudara ataupun teman.

Selain itu, belajar sejarah dan membaca hal-hal yang berkaitan dengan layang-layang juga termasuk salah satu cara termudah merayakan hari layang-layang. Namun jangan lupa bagikan juga apa yang kamu ketahui kepada orang lain ya.

Bukan sekadar benda besar yang terbang di angkasa, layang-layang juga memiliki nilai spiritualitas dan kreativitas. Untuk itu, gak ada salahnya untuk terus melestarikan layang-layang agar terus ada dan dinikmati anak cucu kita.

Baca Juga: 5 Festival Layang-Layang di Indonesia, Serunya Gak Kelewatan

mirqotul aliyah Photo Verified Writer mirqotul aliyah

twitter @miraliyah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya