Mengenal Hypnic Jerk, Sensasi Seperti Terjatuh Ketika Kamu Sedang Tertidur Pulas

Pernahkan sewaktu kalian tidur dengan nyenyaknya, mimpi ketemu gebetan, ataupun menang undian uang bermilyar-milyar, tiba-tiba kalian serasa ingin jatuh dari suatu tempat? Saking kagetnya, akhirnya sampai membuat kalian bangun dari tidur nyenyak kalian. Selamat, kalian telah mengalami salah satu sensasi tidur tersentak alias hypnic jerk. Apa itu? . Hypnic jerk adalah kondisi dimana ketika tidur, kita merasa tersentak atau seakan mau jatuh dari suatu tempat yang tinggi. Sensasinya terkadang membuat jantung kita terasa mau copot. Apa sih yang sebenarnya terjadi?

Saat tidur, kita mengalami siklus yang terdiri dari 4 tahap, yaitu tiga tahap non-REM dan satu tahap REM. Siklus ini berjalan selama 90 menit dan masih bisa bertambah seiring lamanya kita tidur. Tahap pertama, kedua dan ketiga, adalah tahap dimana tubuh masih berproses dari kondisi kesadaran penuh menuju ke kondisi rileks yang membuat kita tertidur. Gelombang otak dan otot kita semakin melemah. Sedangkan pada tahap REM alias Rapid eye movement adalah tahap dimana kita mulai bermimpi. Disaat kita bermimpi ini, gelombang otak teraktivasi kembali hingga menyerupai gelombang otak ketika kita sadar. Namun, otot kita semakin melemah dan 'lumpuh' sementara untuk mengistirahatkan tubuh kita.

Singkatnya, ketika tubuh kita terlalu lelah untuk melewati semua tahap tersebut, maka otak akan langsung melompat ke tahap REM. Perubahan yang berlangsung tiba-tiba ini membuat tubuh dan gelombang otak menjadi kacau balau. Sehingga saat kita hendak tidur, otak kita masih sedikit teraktivasi. Dan pada akhirnya menyebabkan kita merasakan sensasi seakan terjatuh atau tersentak dari tidur kita. Ada teori lain yang menyebutkan bahwa sensasi tersentak atau kejang ringan ini, berfungsi untuk menjaga tubuh kita supaya tetap 'hidup'. Sampai sekarang, banyak teori lain yang berusaha menjelaskan mengenai hypnic jerk ini. Bagaimana menurutmu?