35 Pesan Terakhir Kriminal Kelas Kakap Sebelum Dieksekusi Mati
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orang menerima konsekuensi dari perbuatannya. Hukum pun memberlakukan prinsip yang sama. Tindakan kriminal yang merugikan masyarakat bisa mendatangkan hukuman penjara sementara, seumur hidup, bahkan jika sudah keterlaluan, hukuman mati. Hukuman mati adalah bentuk hukuman yang sangat kontroversial. Berbagai kampanye telah menyerukan penghentian hukuman mati di dunia, karena dinilai tidak manusiawi. Namun, masih lebih banyak negara yang mendukung metode tersebut.
Selama sejarah manusia, telah dijatuhkan banyak sekali hukuman mati, khususnya terhadap kasus kriminal berat. Bagaimana ya, rasanya dijatuhi hukuman mati? Percaya deh, kita gak mau tahu. Tapi coba tengok, pesan-pesan terakhir berikut ini bisa membuatmu "mencicipi" sensasi yang dirasakan beberapa saat sebelum dijatuhi hukuman mati, dari kacamata para kriminal kelas kakap di dunia. Beberapa menunjukkan rasa takut, tapi sebagian besar menyampaikan respon yang tidak wajar dan bahkan mengerikan.
1. "Demi kesopanan, tuan-tuan, jangan gantung aku tinggi-tinggi."
Mary Blandy, 1752. Membunuh ayahnya dengan racun. Dihukum gantung.
2. "Hore untuk anarki! Ini adalah momen paling bahagia dalam hidupku."
George Engel, 1887. Salah satu pengebom Haymarket di Chicago. Dihukum gantung.
3. "Aku akan berada di neraka sebelum kamu sempat sarapan. Biarkan dia merobeknya."
Tom Ketchum, 1901. Melakukan pembunuhan. Dihukum gantung.
4. "Maju selangkah, anak muda. Akan lebih mudah seperti itu."
Erskine Childers, 1922. Membelot dari pasukan Irlandia. Ditembak mati.
5. "Aku bertobat, tapi aku tidak takut dengan kematian."
Fritz Haarmann, 1925. Memperkosa dan melakukan pembunuhan terhadap 24 orang pria. Dieksekusi dengan alat pemenggal kepala.
6. "Oke tuan-tuan, kalian akan segera melihat Appel panggang."
George Appel, 1928. Membunuh petugas kepolisian. Dieksekusi dengan kursi listrik.
7. "Cepat, orang Indiana brengsek! Aku bisa menggantung selusin orang selagi kamu bermain-main!"
Carl Panram, 1930. Pembunuh berantai, pemerkosa dan pembakar gedung. Dihukum gantung.
8. "Beritahu aku. Setelah kepalaku dipenggal, apakah aku masih bisa mendengar, setidaknya sejenak, suara darahku sendiri mengalir dari leherku? Itu akan menjadi sebuah kenikmatan terakhir bagi segala kenikmatanku."
Peter Kürten, 1931. Diketahui sebagai “The Vampire of Dusseldorf”, karena telah memperkosa, membunuh dan pernah meminum darah dari hampir 60 orang. Dieksekusi dengan alat pemenggal kepala.
9. "Tuan-tuan, aku mempunyai satu saran terakhir. Jangan melihat. Ini tidak akan indah untuk dilihat."
Marcel Petiot, 1946. Melakukan pembunuhan berantai. Dieksekusi dengan alat pemenggal kepala.
10. "Aku tahu dosaku berat, tapi hukuman ini juga berat. Itu membuat ini seimbang, sepertinya."
Martha Beck, 1951. Melakukan pembunuhan berantai. Dieksekusi dengan kursi listrik.
11. "Orang-orang baik selalu sangat yakin dirinya benar."
Barbara Graham, 1955. Pembunuh. Dieksekusi dengan ruang gas.
12. "Nyalakan radionya dan aku akan pergi dengan tenang."
Peter Manuel, 1958. Membunuh dan memperkosa setidaknya 7 orang. Dihukum gantung.
13. "Bagaimana kalau ini menjadi headline? 'French Fries'."
James French, 1966. Pembunuhan. Dieksekusi dengan kursi listrik.
Well, actually it rhymes with the name..
14. Let's do it!
Gary Gilmore, 1977. Pembunuhan. Ditembak mati.
Terdengar sedikit seperti slogan Nike? Jangan sedih, pada kenyataannya Nike memang terinspirasi dari eksekusi mati ini.
15. "Aku ingin memberikan pemberkatanku kepada mereka yang ingin menyelamatkan nyawaku, dan aku ingin mengutuk semua yang ingin mengambil nyawaku. Selamat tinggal."
Van Roosevelt Solomon, 1985. Seorang pendeta yang melakukan pembunuhan. Dieksekusi dengan kursi listrik.
16. "Seorang pria tidak bersalah akan dibunuh malam ini. Ketika aku terbukti tidak bersalah, kuharap rakyat Amerika menyadari ketidakadilan hukuman mati seperti negara maju lainnya."
Roger Keith Coleman, 1992. Dituduh membunuh kakak iparnya. Dieksekusi dengan kursi listrik.
17. "Kamu bisa menjadi raja ataupun tukang sapu jalanan. Tapi semua manusia berdansa dengan malaikat pencabut nyawa."
Robert Alton Harris, 1992. Dituduh membunuh dua pria remaja. Dieksekusi dengan ruang gas.
Baca Juga: 12 Status Orang Sebelum Meninggal yang Jadi Kenyataan, Kok Bisa ya?
Editor’s picks
18. "Jangan meledakkan otakku, orang Jepang ingin membelinya!"
Andrei Chikatilo, 1994. Melakukan pembunuhan berantai. Ditembak mati.
19. "Cium bokongku."
John Wayne Gacy, 1995. Memperkosa dan membunuh 33 pria. Disuntik mati.
20. "Aku tidak mendapatkan Spaghetti-O ku, aku mendapatkan spaghetti. Aku ingin pers tahu hal ini."
Thomas J. Grasso, 1995. Membunuh dua orang. Disuntik mati.
21. "Aku akan menyarankan bahwa ketika seseorang berpikir untuk melakukan apapun yang serius dan melawan hukum, sebelum mereka melakukannya, mereka perlu pergi ke tempat yang tenang dan berpikir sebaik-baiknya."
William Bonin, 1996. Pembunuh berantai yang memperkosa banyak pria. Disuntik mati.
22. "Kematian yang didasari dendam tidak akan memberikanmu apa-apa."
Robert Ladd, 1997. Melakukan pembunuhan. Disuntik mati.
23. "Aku punya pesan untukmu dari Tuhan. Selamatkan anak-anak. Temukan satu yang membutuhkan bantuan dan korbankan sedikit kekayaanmu dan selamatkan mereka yang tidak bersalah. Itulah kunci membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik."
Richard Brimage, Jr, 1997. Melakukan pembunuhan. Disuntik mati.
24. "Aku minta maaf karena aku tidak merasa bersalah."
Kenneth Ransom, 1997. Melakukan pembunuhan massal. Disuntik mati.
25. "Aku tidak dapat menunjukkan kapan ini dimulai, apa yang terjadi, tapi percayalah ini hanya garis bawahnya saja, apa yang membentukku adalah di California. Aku ada di sekolah panti asuhan dan penjara mereka, tapi ah, mereka menciptakan para monster di sana."
David Long, 1999. Membunuh tiga orang teman serumahnya. Disuntik mati.
26. "Tidak ada kata yang dapat menggambarkan betapa menyesalnya aku mengambil nyawa bayi-bayiku. Sekarang aku bisa bersama bayi-bayiku, seperti niatku selama ini."
Christina Marie Riggs, 2000. Membunuh kedua orang anaknya. Disuntik mati.
27. "Aku adalah tuan dari nasibku. Aku adalah kapten dari jiwaku."
Timothy McVeigh, 2001. Melakukan pengeboman di Oklahoma yang merenggut 168 nyawa. Disuntik mati.
28. "Aku akan kembali."
Aileen Wuornos, 2002. Membunuh 7 orang pria. Disuntik mati.
29. "Sayangku Gerti, istriku, aku mencintaimu tanpa henti sayang. Sampai bertemu lagi, tetaplah kuat. Dengan cinta, Billy."
William Jones, 2002. Membunuh pria gay yang menjadi selingkuhannya. Dieksekusi mati.
30. "Bapa kami yang di Surga, dikuduskanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di Surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kesalahan kami seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat. Amin."
Troy Kunkle, 2005. Melakukan pembunuhan. Disuntik mati.
31. "Kau tahu, dahulu kala berlian tidak ternilai harganya. Aku tidak tahu sampai aku menemukan berlianku. Aku hanya ingin Eve mengetahui itu."
James Jackson, 2007. Melakukan pembunuhan. Disuntik mati.
32. "Kathy, kau tahu aku tidak pernah bermaksud menyakitimu. Aku memberimu segalanya, dan itu yang membuatku sangat marah. Tapi aku tak pernah bermaksud menyakitimu. Aku minta maaf."
Carlos Granados, 2007. Membunuh kekasihnya yang bernama Kathy Jiminez dan anaknya yang berusia tiga tahun. Disuntik mati.
33. "Saudaraku, di mana pemeran penggantiku saat kau membutuhkannya?", katanya kepada saudara laki-lakinya sambil tertawa.
Vincent Gutierrez, 2007. Menculik, merampok, dan membunuh. Disuntik mati.
34. "Kalau aku harus melakukannya lagi, aku tidak akan mengubah apapun."
Jamie Bruce McCoskey, 2013. Menculik, memperkosa, dan membunuh. Disuntik mati.
35. "Ini bukan sebuah kekalahan. Ini sebuah kemenangan."
Kimberly McKarthy, 2013. Melakukan pembunuhan. Disuntik mati.
Cukup mencekam?
Baca Juga: Jangan Diklik! 27 Situs Disturbing Ini Bisa Menghantui Kamu Sepanjang Hari