Kamu Perlu Tahu 9 Hal Tentang Freemasonry, Kelompok yang Sering Dikira Bagian dari Iluminati

Buat menambah wawasan nih!

Mungkin kamu lebih sering mendengar tentang Illuminati dibanding Freemasonry. Barangkali juga banyak yang mengira Freemasonry itu nama lain dari Illuminati. Padahal, keduanya merupakan golongan secret society yang berbeda.

Illuminati sudah tidak ada, sedangkan Freemasonry masih beroperasi hingga kini.

Kamu Perlu Tahu 9 Hal Tentang Freemasonry, Kelompok yang Sering Dikira Bagian dari Iluminatiwalesonline.co.uk

Masih banyak orang yang meyakini bahwa kelompok rahasia Illuminati itu masih ada, apalagi mereka yang cinta teori konspirasi. Illuminati sendiri sudah dilarang sejak tahun 1784 oleh pemerintah Bavaria yang tidak menyukai tujuan-tujuan mereka untuk membentuk satu pemerintah dunia. Sedangkan kelompok rahasia Freemasonry diakui dengan jelas masih ada di dunia.

Dari segi agama, Freemasonry adalah sebuah perkumpulan yang terdiri dari para pria yang memiliki visi dan misi sama, yakni terpisah dari agama. Illuminati, untuk aspek ini, tak berbeda jauh dari Freemasonry karena Illuminati menggunakan prinsip Freemasonry sebagai cetak biru mereka.

Dilihat dari aspek politik posisi Illuminati jauh lebih ambisius dari Freemasonry. Illuminati bertujuan untuk mereformasi tatanan dunia. Oleh karena itu, Monarki Bavaria menilainya sebagai ancaman terhadap status quo, sehingga memberangus para anggotanya.

Baca Juga: 10 Cerita Sejarah yang Kebetulan Sama Ini Bikin Susah Dipercaya Kalau Benar-benar Terjadi

Lalu, apa yang perlu kamu ketahui tentang Freemasonry?

Kamu Perlu Tahu 9 Hal Tentang Freemasonry, Kelompok yang Sering Dikira Bagian dari Iluminatimasonicfind.com

Ada sembilan hal yang wajib kamu tahu tentang Freemasonry.

Pertama, politik dan agama adalah topik tabu untuk dibicarakan. Menurut salah seorang petinggi kelompok Freemasonry di New York, Piers Vaughn, kedua topik itu haram dibicarakan dalam pertemuan-pertemuan mereka.

Lebih lanjut, menurut profesor Sejarah dari University of California Los Angeles, Margaret Jacob, anggota Freemasonry memang membicarakan beberapa kejadian-kejadian politik tertentu, tapi mereka menilai pembicaraan tentang afiliasi terhadap ideologi atau partai politik itu dilarang.

Kedua, Freemasonry bukan agama. Meski ada ritual-ritual sendiri di dalamnya, tapi tak ada pendeta atau rabbi maupun sistem keuskupan yang dianut. Setiap anggota bebas berpikir sesuai dengan keyakinannya.

Kamu Perlu Tahu 9 Hal Tentang Freemasonry, Kelompok yang Sering Dikira Bagian dari Iluminatiyoutube.com/onthelevel

Ketiga, Gereja Katolik mengecam keberadaan Freemasonry. Menurut Margaret Jacob, Gereja Katolik di Eropa sempat curiga dan mengecam kelompok ini. Sumber kecurigaannya adalah karena para pria yang datang dari berbagai wilayah dan memiliki profesi berbeda-beda berkumpul di sebuah tempat, membagikan roti di antara mereka, serta melakukan ritual tertentu.

Gereja menduga mereka melakukan konspirasi politik atau agama. Pada tahun 1738, Gereja Katolik mengecam Freemasonry dan sejak itu menyatakan permusuhan secara terbuka melawan kelompok itu. Di tahun 1983, Kardinal Joseph Ratzinger atau yang kemudian dikenal sebagai Paus Benedict XVI mengkonfirmasi posisi Gereja tersebut.

Keempat, meski agama adalah topik tabu, tapi mereka tak mengizinkan ateis atau agnostik untuk bergabung. Menurut ahli sejarah Freemasonry, Brent Morris, kelompok ini terdiri dari orang-orang beragama. Bagi Freemasonry, peran Tuhan sangat sentral dalam kehidupan mereka sebagai manusia.

Mereka menginginkan orang-orang yang memiliki keyakinan terhadap suatu zat tertinggi (Tuhan). Sebab itulah yang bisa membuat mereka menjadi orang baik yang kemudian bisa menjadi pria hebat. Freemasonry ingin membuat dunia lebih baik.

Kelima, sebagian besar presiden-presiden awal Amerika Serikat bukan anggota Freemasonry. Ini adalah anggapan umum bahwa orang nomor satu di negara adidaya itu pasti anggota kelompok rahasia. Dari 56 orang yang menandatangani Deklarasi Kemerdekaan, hanya sembilan orang yang memang anggota Freemasonry.

Mereka itu antara lain George Washington, Benjamin Franklin, James Monroe, John Hancock dan Paul Revere adalah Freemason. Sementara sosok-sosok terkenal seperti Thomas Jefferson, James Madison, Thomas Paine.

Keenam, simbol The Eye of God atau Mata Tuhan yang Bisa Melihat Ke Semua Arah seringkali diasosiasikan dengan kelompok rahasia seperti Illuminati dan Freemasonry. Simbol tersebut ada di mata uang Amerika. Meski anggota Freemasonry mengakui itu adalah simbol Freemasonry, tapi Margaret berkata bahwa simbol tersebut telah digunakan oleh banyak kelompok berbeda sepanjang sejarah.

Kamu Perlu Tahu 9 Hal Tentang Freemasonry, Kelompok yang Sering Dikira Bagian dari Iluminatilionsgroundnews.com

Simbol The Eye of God sendiri diterjemahkan sebagai Tuhan yang mengetahui semua yang dilakukan manusia. Menurut Margaret, keberadaan simbol itu dalam sebuah piramida yang belum selesai di mata uang Amerika mewakili keyakinan pendiri bangsa bahwa negara mereka masih terus berkembang.

Ketujuh, Ancient Arabic Order of Nobles of the Mystic Shrine atau The Shriners yang didirikan pada tahun 1870 dan bermarkas di Tampa, Floria, adalah Freemason. Mereka adalah organisasi non-profit yang mengoperasikan 22 rumah sakit anak-anak di mana para pasien tidak membayar sepeserpun.

Kamu Perlu Tahu 9 Hal Tentang Freemasonry, Kelompok yang Sering Dikira Bagian dari Iluminatiyoutube.com/thepharaohchannel

Kedelapan, tentang asal-usul nama Mason. Anggota Freemasonry menyebut diri mereka dengan sebutan itu. Morris sendiri menjelaskan bahwa Mason bermula dari profesi awal kelompok itu yang merupakan tukang bangunan.

Saat itu, para tukang bangunan harus berpindah-pindah dari satu wilayah ke wilayah lain saat pembangunan atau perbaikan bangunan selesai dilakukan. Sebabnya adalah sektor konstruksi waktu itu masih sangat jarang sehingga mereka harus bergerilya agar tetap bisa bekerja. Mereka juga buta huruf sehingga satu-satunya cara untuk mengidentifikasi diri ketika sampai di wilayah baru adalah dengan menggunakan kata Mason.

Kesembilan, tak ada kode rahasia Freemasonry yang tertera di botol bir Rolling Rock. Rumor yang sempat beredar bahwa di tahun 1939 sebuah merek bir Amerika bernama Rolling Rock mencantumkan angka 33 yang berarti Tingkat ke 33 dari Scottish Rite Freemasonry, kelompok Freemason di Skotlandia.

Kamu Perlu Tahu 9 Hal Tentang Freemasonry, Kelompok yang Sering Dikira Bagian dari Iluminatiadvertisingaphasia.com

Pihak Rolling Rock sendiri sempat mengklarifikasi dengan menyebut bahwa angka itu untuk merujuk pada tahun 1933 di mana aturan larangan produksi, distribusi, penjualan, serta impor produk-produk beralkohol dihapus di Amerika Serikat. Sementara penjelasan lain menyebut bahwa angka 33 itu tak lain adalah hasil ketidaksengajaan saat mencetak label bir Rolling Rock.

Hmm... Setelah membaca, apakah kira-kira ada orang Indonesia yang jadi Freemason?

Baca Juga: Jangan Cari 11 Keyword Ini di Google Kalau Kamu Mau Harimu Tetap Indah

Topik:

Berita Terkini Lainnya