Ini Lho 5 Alasan Orang Tetap Suka Diramal Walau Tahu Itu Bohongan

Ngaku deh, kamu juga suka coba-coba ramalan kan?

Hayo jujur, siapa di sini yang nggak pernah ikut-ikut ramalan? Hampir semua dari kalian pasti pernah setidaknya mencoba sekali kan? Entah itu dengan membaca garis tangan, melihat aura, primbon, kartu tarot, atau yang sangat umum adalah ramalan zodiak.

Seringkali, kita sebenarnya mengakui dan sepenuhnya sadar bahwa ramalan belum tentulah benar, atau justru seluruhnya bohong. Tapi kebanyakan masih saja suka diramal, atau sekedar buka-buka ramalan zodiak harian. Bener kan?

Kira-kira, tahu nggak apa alasannya hal tersebut terjadi? Ternyata ada penjelasan secara ilmiahnya lho! Berikut informasi selengkapnya...

1. Memuaskan rasa penasaran

Ini Lho 5 Alasan Orang Tetap Suka Diramal Walau Tahu Itu Bohonganunsplash/@teddykelley

Alasan seseorang mencoba-coba ramalan mungkin berbeda-beda, namun intinya mereka penasaran akan yang terjadi di masa depan, sekalipun niat awal mencoba hanyalah iseng-iseng.

Memang, bicara soal misteri hari depan membuat kita selalu tertarik dan ingin tahu. Untuk alasan itulah orang-orang tetap suka diramal, walaupun ada yang masa bodoh dengan hasilnya, atau justru mempecayainya.

2. Dengan ramalan, seseorang berharap dapat mengendalikan masa depannya

Ini Lho 5 Alasan Orang Tetap Suka Diramal Walau Tahu Itu Bohonganunsplash/@phlodge

Selanjutnya, seseorang tetap suka mengikuti ramalan karena ia ingin mendengar tentang kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa depan. Jika hasil ramalan tersebut menggambarkan kondisi yang kurang seimbang, maka seseorang merasa mungkin dapat mengantisipasinya sejak sekarang.

Misal saja, orang tersebut diramal akan menurun kesehatannya 5 tahun mendatang. Maka, walaupun timbul rasa khawatir, namun setidaknya ia bisa melakukan hal-hal yang meminimalisir timbulnya penyakit, seperti menjaga gaya konsumsi atau rajin berolahraga.

3. Manipulasi psikologi dari peramal

Ini Lho 5 Alasan Orang Tetap Suka Diramal Walau Tahu Itu Bohonganpittsburgh.cbslocal.com

Pada dasarnya, keinginan semua orang di dunia ini adalah sama. Seringkali, kita menjumpai kalimat-kalima seperti 'Jodohmu akan datang sebentar lagi' atau 'Berusaha lebih keras, dan impianmu akan datang dalam waktu dekat,' Betul?

Ungkapan semacam ini sebenarnya cocok disugestikan pada semua orang, namun peramal jago membuat kamu merasa seolah-olah pernyataan itu pas untuk kamu seorang.

Dalam ilmu psikologi, hal ini disebut dengan efek Barnum, yaitu variabel yang sebenarnya berlaku pada umum, namun efeknya terdengar seakan-akan hal tersebut diperuntukkan khusus untuk seseorang tertentu. Itulah mengapa efek Barnum disebut juga manipulasi psikologis.

Baca Juga: Selalu Jadi Sorotan, Ini Lho 3 Hewan Peramal Piala Dunia 2018

4. Manusia sebenarnya membutuhkan dukungan atas keputusannya

Ini Lho 5 Alasan Orang Tetap Suka Diramal Walau Tahu Itu Bohonganunsplash/@beccatapert

Hal yang sudah jeli dilihat oleh para fortune-teller atau peramal, bahwa sebenarnya orang-orang yang datang dan minta untuk diramal sebenarnya sudah memiliki keputusan atas keraguannya. Hanya saja, mereka masih membutuhkan dukungan agar lebih mantap mengambil keputusan tersebut.

Singkatnya, ketika orang tersebut mendengar hasil prediksi yang sesuai harapan, maka ia akan lebih termotivasi untuk menindaklanjuti keputusannya.

Ini merupakan salah satu efek positif dari ramalan. Karena walau direka-reka, ramalan justru terkadang berhasil membangun kepercayaan seseorang atas dirinya sendiri.

Makanya, kadang ramalan seolah menjadi kenyataan. Itu bukan karena ramalan tersebut benar, melainkan karena pola pikir kita yang mengikuti apa kata si peramal.

5. Manusia mudah percaya dengan ramalan asal positif

Ini Lho 5 Alasan Orang Tetap Suka Diramal Walau Tahu Itu Bohongancorporateentertainmentagency.com

Sudah menjadi karakter manusia bahwa mereka akan lebih menerima sesuatu jika itu baik untuk dirinya. Tak terkecuali juga ramalan atau horoskop. Seseorang senang berkali-kali mencoba ramalan mungkin karena prediksi-prediksi positif yang akan terjadi pada mereka. Alhasil, mereka dengan mudah menerima, bahkan percaya pada perkataan si peramal.

Sebaliknya, apabila ramalan tersebut bernada negatif, manusia cenderung langsung menganggap ramalan tersebut bohong dan pasti meleset. Walaupun, ada juga orang yang akhirnya percaya dan parno sendiri.

Terlepas dari akurat tidaknya suatu ramalan, jauh utamakan kepercayaan atas kemampuan diri sendiri dalam hal apapun itu. Entah karier, asmara, kesehatan, atau keuangan. So, ikut ramalan sah-sah saja, tapi jangan terlalu dianggap serius karena hanya kamu yang bisa menentukan masa depanmu, bukan ramalan orang.

Baca Juga: RESMI: 11 Ramalan The Simpsons Ini Sudah Menjadi Kenyataan!

Sinta Wijayanti Photo Verified Writer Sinta Wijayanti

“Failure is a feeling long before it becomes an actual result." -Michelle Obama

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya