Asing di Telinga Millennials, Siapa Sih Pramoedya Ananta Toer Itu?

Penulis karya legendaris Bumi Manusia

Buat kamu yang tidak begitu menyukai sastra atau bukan anak sastra, bisa jadi nama Pramoedya Ananta Toer sama sekali tidak pernah kamu dengar sebelumnya. Kecuali kalau guru Bahasa Indonesiamu dulu sering membahasnya. Kalau tidak, pastilah kamu sama sekali tidak mengenalnya. 

Nah, alangkah lebih baiknya kamu tahu sejarah sastra Indonesia melalui karya beliau ini. Bisa dibilang, Pram merupakan pelopor sastra Indonesia yang punya karya mendunia dan umur panjang. Bayangkan, sudah berusia puluhan tahun saja, karyanya masih enak dibahas. Kurang legend apa coba Bapak satu ini?

Makanya, simak yuk, beberapa ulasan mengenai siapa sebenarnya Pramoedya Ananta Toer di bawah ini!

1. Pram dianggap sebagai salah satu penulis terbaik yang Indonesia miliki

Asing di Telinga Millennials, Siapa Sih Pramoedya Ananta Toer Itu?goodreads.com

Ayah Pram adalah seorang guru sekolah berjiwa nasionalis tinggi yang menginspirasinya untuk bergabung dengan perjuangan Indonesia melawan kolonialisme. Ibunya berasal dari keluarga muslim yang saleh. 

Lahir pada tanggal 6 Februari 1925 di Kota Blora, Pram merupakan pahlawan gerakan anti kolonial Indonesia, seorang pejuang hak asasi manusia dan kebebasan berbicara. Pada usia mudanya, dia bergabung dengan pejuang anti kolonial melawan Jepang selama perang dunia II dan kemudian terdaftar sebagai pasukan melawan penjajah Belanda.

Tahun 1947, Pram ditangkap dan dipenjarakan oleh Belanda dan terjun dalam dunia tulis menulis pada usianya yang ke 24 tahun. Novel pertamanya, dihasilkan Pram saat dua tahun penahanannya. Meskipun hanya menempuh pendidikan sampai Sekolah Dasar, Pram membuktikan kemampuan intelektualnya melalui tulisan yang dia hasilkan. Dia sudah menulis lebih dari 50 buku fiksi maupun non-fiksi, tidak heran bahwa dirinya memang pantas disebut sebagai sastrawan terbaik Indonesia.

2. Dibebaskan dari penjara tahun 1949, Pram mulai produktif menulis buku dan menjadi novelis yang dihormati bahkan sampai dia dipenjara lagi

Asing di Telinga Millennials, Siapa Sih Pramoedya Ananta Toer Itu?goodreads.com

Setelah dibebaskan, Pram mulai lebih aktif dan produktif lagi menulis buku. Dia bergabung dengan Lekra, sebuah badan seniman dan penulis yang secara longgar berafiliasi dengan partai komunis Indonesia, PKI. Pram kemudian dipenjarakan lagi tahun 1960 karena menyoroti diskriminasi dan penindasan terhadap minoritas di Indonesia. 

Ketika Jenderal Soeharto berkuasa atas kudeta tahun 1967, ia memerintahkan penangkapan resmi atas ratusan ribu lawan. Pram ditangkap lagi tahun 1965 selama kudeta militer. Pram dikirim ke pulau terpencil Buru pada tahun 1969 karena dicurigai terkait dengan komunis.

Awalnya, dia tidak diberikan pena dan kertas yang bisa digunakannya untuk menulis, jadi dia menceritakan kisahnya pada sesama tahanan. Buku-buku Pram diterbitkan atau rilis pertama tahun 1978. Esai dan surat-suratnya yang ditulis selama periode itu diterbitkan dalam sebuah memoar, The Mute’s Soliloquy namanya.

Dari secuplik kisah hidupnya tersebut, bisa dibilang Pram kebanyakan menghabiskan masa dewasanya di penjara.

Baca juga: Mengungkap Sosok ‘Agung’ Minke Bumi Manusia yang Buat Netizen Pro Kontra

3. Tulisannya didominasi oleh interaksi antarbudaya; antara Belanda, kerajaan Jawa, orang Jawa secara umum, dan Tionghoa

Asing di Telinga Millennials, Siapa Sih Pramoedya Ananta Toer Itu?goodreads.com

Pram telah menulis banyak kolom dan artikel pendek yang mengkritik pemerintahan Indonesia terkini. Banyak tulisannya yang menyentuh tema interaksi antarbudaya; antara Belanda, kerajaan Jawa, orang Jawa secara umum, dan Tionghoa. Banyak juga dari tulisannya yang menggambarkan tentang kehidupannya sendiri. Ia terus aktif sebagai penulis dan kolumnis selama hidupnya. Pram punya kegemaran merokok, makanya di usianya yang sudah lanjut, kesehatannya semakin menurun. Namun, dia tidak pernah absen mengeluarkan karya.

Bukan hanya itu, Pram juga memiliki ketertarikan sastra dengan wanita. Karyanya mengandung banyak potret kompleks dan berbagai jenis wanita dengan cara yang tak tertandingi orang-orang se-zamannya. Antara lain menjadikan wanita sebagai tokoh utama karyanya, wanita terpinggirkan, stereotip wanita, kekasih, pelacur dan lain sebagainya.

4. Daftar karya Pram, hingga yang mendapat penolakan dan dicekal

Asing di Telinga Millennials, Siapa Sih Pramoedya Ananta Toer Itu?goodreads.com

Sepoeloeh Kepala Nica (1946), Kranji-Bekasi Jatuh (1947), Perburuan (1950): dicekal oleh pemerintah karena muatan komunisme, Keluarga Geriliya (1950), Subuh (1951), Percikan Revolusi (1951), Mereka yang Dilumpuhkan (1951), Bukan Pasar Malam (1951), Di Tepi Kali Bekasi (1951), Dia yang Menyerah (1951).

Cerita dari Blora (1952), Gulat di Jakarta (1953), Midah Si Manis Bergigi Emas (1954), Korupsi (1954), Mari Mengarang (1954), Cerita dari Jakarta (1957), Cerita Calon Arang (1957), Panggil Aku Kartini Saja (1965), Gadis Pantai (1962), Sejarah Bahasa Indonesia (1964), Realisme Sosialis dan Sastra Indonesia (1963), Lentera (1965).

Bumi Manusia (1980): dilarang Jaksa Agung, Anak Semua Bangsa (1981): dilarang Jaksa Agung, Sikap dan Peran Intelektual di Dunia Ketiga (1981), Tempo Doloe (1982), Jejak Langkah (1985): dilarang Jaksa Agung, Sang Pemula (1985): dilarang Jaksa Agung, Hikayat Siti Mariah (1987): dilarang Jaksa Agung, Rumah Kaca (1988): dilarang Jaksa Agung, Memoar Oei Tjoe Tat (1995): dilarang Jaksa Agung, Nyanyi Sunyi Seorang Bisu (1995): dilarang Jaksa Agung, Arus Balik (1995), Arok Dedes (1999), Mangir (2000), Larasati (2000), Jalan Raya Pos, Jalan Deandels (2005).

5. Penghargaan yang telah Pram kantongi

Asing di Telinga Millennials, Siapa Sih Pramoedya Ananta Toer Itu?goodreads.com
  • PEN Freedom to Write Award pada tahun 1988
  • Ramon Magsaysay Award untuk Jurnalisme, Sastra dan Seni Komunikasi Kreatif tahun 1995
  • Penghargaan dari Universitas Michigan tahun 1999
  • Hadiah Budaya Asia Fukoka CI tahun 2000 untuk kontribusi luar biasa orang Asia
  • Norwegian Authors Union Award tahun 2004 untuk sumbangannya pada sastra dunia

6. Pram meninggal dunia pada tanggal 30 April 2006 pukul 08.55 di usia 81 tahun

Asing di Telinga Millennials, Siapa Sih Pramoedya Ananta Toer Itu?azquotes.com

Pram sempat tak sadarkan diri pada tanggal 27 April 2006, waktu itu Pram sempat dibawa ke RS Saint Carolus. Dia didiagnosa mengidap penyakit radang paru-paru, ditambah komplikasi ginjal, jantung dan diabetes. Tanggal 29 April, Pram ngotot meminta pulang dari rumah sakit walau dokter tak mengizinkan. Kondisinya sempat membaik.

Namun pukul 08.55 tanggal 30, Pram menghembuskan nafas terakhirnya di kediamannya Jalan Multikarya II No. 26, Utan Kayu, Jakarta Timur. Ratusan orang memenuhi kediaman tersebut dan bersama-sama menjadi saksi kepergian Pram.

Dia dimakamkan di hari yang sama pada pukul 12.30 di TPU Karet Bivak. Lagu Intertionale dan Darah Juang menjadi alunanan lagu untuk mengiringi pemakaman Pram yang dinyanyikan oleh pelayat.

Dari sedikit penjelasan di atas, kamu bisa menyimpulkan sendiri bahwa Pramoedya adalah panutan anak muda yang tak kenal lelah dan takut. Sekalipun harus menjalani sebagian banyak kehidupan di dalam penjara, dia tetap mengeluarkan karya yang diakui dunia.

Karya-karya Pram telah diterjemahkan dalam lebih dari 41 bahasa di seluruh dunia. Indonesia memang sepatutnya bangga memiliki Pram sebagai penulis terbaik. Jadi, buat kamu para millennials, jangan sampai tidak kenal dengan tokoh penting Indonesia ini, ya!

Baca juga: Bumi Manusia Difilmkan, Ini 10 Fakta Mengejutkan di Dalamnya

Topik:

  • Erina Wardoyo

Berita Terkini Lainnya