12 Anime Masa Kecil yang Baru Kamu Sadari Kalau untuk Dewasa

Dulu memang gak kepikiran apa-apa sih

Masa kecil kita pernah diwarnai dengan berbagai permainan asyik dan tayangan menarik. Setelah pulang sekolah dan lelah bermain di luar, kamu pasti siap nongkrong di depan televisi. Gak jarang sampai susah disuruh belajar atau mandi. Saat itu masih banyak stasiun televisi yang memutar serial animasi saat sore dan hari Minggu. Waktu itu kesadaran stasiun televisi dan lembaga penyiaran soal aneka spektrum anime masih rendah. Anime dianggap pasti bisa ditonton anak-anak karena dipukul rata sebagai "film kartun". Padahal anime sendiri punya beragam genre dan pasar umur berbeda.

Apalagi anime merupakan sebuah industri serius di Jepang yang dibuat menyesuaikan berbagai kalangan. Alhasil dulu kita sempat merasakan sejumlah anime yang sebenarnya untuk remaja; perlu bimbingan orang tua; atau bahkan benar-benar untuk dewasa. Saat itu kita sepertinya tak seberapa menaruh perhatian ya. Namun sekarang, setelah dewasa, baru deh terasa kaget "Wah waktu kecil aku nonton yang seperti ini! Hahaha."

1. Cerita Fushigi Yûgi memang bagus banget, tapi anime ini diwarnai adegan ranjang lho.

12 Anime Masa Kecil yang Baru Kamu Sadari Kalau untuk Dewasadok. Studio Pierrot

Siapa yang waktu kecil dulu mengikuti petualangan Miaka ke negeri dongeng sampai bertemu dengan Tamahome dan kawan-kawannya. Kisah Fushigi Yuugi memang seru, bagaikan drama kolosal. Tapi karena itu juga ceritanya terlalu kompleks, penuh dengan intrik dan juga adegan dewasa. Jelas gak cocok buat anak-anak. Di luar negeri pun anime ini mendapat rating dewasa, tetapi kita malah sempat menikmatinya semasa kecil.

2. Awalnya sempat gak ngerti sama sejumlah jokes ala "belalai gajah" Crayon Shin-chan. Tapi karena kocak tetap ditonton juga.

12 Anime Masa Kecil yang Baru Kamu Sadari Kalau untuk Dewasadok. Shin-Ei Animation

Kalau kamu benar-benar masih kecil saat Crayon Shin-Chan pertama kali diputar televisi Indonesia, kamu mungkin sempat gak paham dengan sejumlah guyonannya. Jika kamu sudah agak gede pada saat itu, kamu mungkin ketawa sambil agak heran "Lucu sih, tapi kok jorok ya?"

Saat pertama masuk Indonesia, Crayon Shin-Chan memang sangat booming dan bahkan sampai menimbulkan kontroversi. Siarannya sempat dihentikan sementara. Sekarang sih ada lagi tapi sudah sangat disensor dan dipilah episodenya.

3. Sempat diputar di televisi tanah air, Neon Genesis Evangelion adalah cerita yang sangat kompleks dan dewasa lho!

12 Anime Masa Kecil yang Baru Kamu Sadari Kalau untuk Dewasadok. Gainax

Anime satu ini sama sekali gak ada unsur untuk anak-anaknya. Kisah Ikari Shinji dan kawan-kawan bukan sekadar cerita jagoan robot yang melawan monster seperti anggapan orang awam, tapi lebih kompleks dari itu. Bahasan filosofis kerap mewarnai anime sepanjang 15 episode ini.

Gak hanya itu, referensi terhadap intrik orang dewasa yang melibatkan seks dan perselingkuhan juga terdapat di dalamnya. Beberapa dari kamu mungkin sempat menyaksikan anime ini di televisi swasta tanah air.

4. Lucu dan menghibur, gampang bikin kita ketawa geli. Tapi kalau mau diperhatikan, banyak candaan seksis dalam anime Dr. Slump!

12 Anime Masa Kecil yang Baru Kamu Sadari Kalau untuk Dewasadok. Toei Animation

"Wajah besar, wajah besar, wajah besar, tidaaakkk!!!"

Anime dari manga karya Akira Toriyama ini juga pernah mewarnai hari minggu kita. Tingkah Arale dan Profesor Senbei Norimaki sering membuat kita tergelak hebat. Tetapi sebenarnya banyak adegan yang tidak pantas untuk anak-anak.

Profesor Senbei sendiri adalah seseorang pria berwatak mesum yang kerap membuat penemuan aneh demi memfasilitasi nafsunya. Banyak juga tokoh cewek yang digambarkan terlalu seksi sebagai "pemanis" cerita. Wah, waktu kecil kita gak mikir sampai segitunya yah.

5. Ceritanya super seru dan bikin penasaran, namun Hunter × Hunter sebenarnya penuh dengan pertumpahan darah dan pembunuhan.

12 Anime Masa Kecil yang Baru Kamu Sadari Kalau untuk Dewasadok. Nippon Animation

Acungkan jari siapa yang pernah asyik mengikuti serial Hunter × Hunter? Cerita petualangan Gon, Killua dan teman-temannya demi menjadi Hunter ini memang seru untuk diikuti. Sampai sekarang manga-nya juga masih berlanjut dan dinanti-nantikan para penggemar setia.

Gak ada adegan dewasa sih dalam Hunter × Hunter, namun gak bisa dipungkiri anime action ini sarat pertumpahan darah, adegan sadis dan pembunuhan. Bahkan manganya jauh lebih sadis lagi. Tapi gimana dong, kamu tetap suka mengikuti ceritanya!

6. Ceritanya terlalu kompleks untuk anak-anak menjadikan Fruit Basket dapat rating dewasa di beberapa negara.

12 Anime Masa Kecil yang Baru Kamu Sadari Kalau untuk Dewasadok. Studio Deen

Meskipun formatnya animasi dan karakternya terlihat imut, jangan kira Fruit Basket pasti cocok untuk dinikmati anak-anak. Kisah sedih Tooru Honda yang melibatkan bullying, serta hubungannya dengan Yuki dan Kyo butuh pemahaman dari orang yang usianya lebih matang untuk bisa dinikmati. Anime ini memang menyasar penonton remaja. Tapi toh kamu tetap senang-senang saja menunggu lanjutan anime ini setiap minggunya di televisi.

Baca Juga: Gila, Ini 7 Anime yang Dikhawatirkan Tidak Akan Pernah Tamat!

7. Saiyuuki juga diwarnai dengan kekerasan dan darah, ceritanya juga gelap gak cocok bagi anak-anak. Tapi keren sih...

12 Anime Masa Kecil yang Baru Kamu Sadari Kalau untuk Dewasadok. Studio Pierrot

Saiyuuki adalah salah satu adaptasi kisah Journey to the West dari Sun Go-kong dan kawan-kawan. Meski begitu ceritanya gak sama persis. Biksu Genjo Sanzo dan para muridnya digambarkan sebagai pembasmi iblis yang gak ragu-ragu menggunakan kekerasan di sini.

Tiap karakter juga memiliki intrik pribadi yang memilukan dan lebih cocok untuk ditonton oleh orang dewasa. Tapi tetap saja sih petualangan mereka pernah bikin kamu penasaran dan mengikuti serialnya di televisi lokal.

8. Cerita pembasmi hantu Jigoku Sensei Nube jadi idola banget... Tapi kalau diingat-ingat banyak adegan "menjurusnya" ya.

12 Anime Masa Kecil yang Baru Kamu Sadari Kalau untuk Dewasadok. Toei Animation

Gak hanya anime-nya, manga Nube juga sempat jadi idola anak-anak 90-an. Kisah guru SD yang punya kemampuan supernatural untuk melindungi anak didiknya ini sangat menarik karena menggabungkan unsuk horror, legenda di sekolah dan humor. Wajar kalau kita-kita yang masih sekolah jadi ikut mengidolakan Nube Sensei juga.

Tapi sebenarnya ada berbagai fanservice, adegan dan karakter yang agak gak cocok buat konsumsi anak-anak. Misalnya beberapa anak perempuan digambarkan berpakaian super ketat dan mini bahkan terkoyak. Para tokoh wanita pun gak jarang digambarkan sangat seksi dan pak Nube yang jomblo terlihat menggoda mereka. Ck ck ck.

9. Selain Conan, anime Detective Kindaichi juga seru dalam mengungkap kejahatan. Tapi ya gitu, deh ada adegan "nyerempetnya".

12 Anime Masa Kecil yang Baru Kamu Sadari Kalau untuk Dewasadok. Toei Animation

Gak kalah sama Shinichi Kudo di Detective Conan, Hajime Kindaichi adalah detektif remaja yang mahir memecahkan kasus rumit meskipun baru SMA. Kisah-kisah dalam anime ini gak kalah seru lho, bahkan beberapa di antarnya butuh dua episode untuk dipecahkan. Bikin penasaran deh.

Namun kalau jeli, selain sarat kasus pembunuhan keji, Kindaichi juga penuh dengan fanservice khas pria. Misalnya menonjolkan daya tarik seks karakter wanita atau memperlihatkan keusilan si mesum Hajime yang... Yah namanya juga masih remaja. Intinya agak berisiko sih untuk ditonton anak-anak, perlu bimbingan orang tua.

10. Rose of Versailles sempat mewarnai masa kecil kita, padahal temanya cukup berat dan susah dicerna anak-anak.

12 Anime Masa Kecil yang Baru Kamu Sadari Kalau untuk Dewasadok. TMS Entertainment

Selain bertema sejarah (yang biasanya gak nyantol bagi anak-anak), Rose of Versailles juga mengangkat isu dalam seperti feminisme dan unsur LGBT yang belum bisa dipahami penonton belia.

Kisah Lady Oscar yang dibesarkan sebagai seorang pria ini sebenarnya dramatis, penuh konflik dan sangat bagus jika kamu nikmati setelah dewasa lho. Tapi waktu kecil dulu kamu mungkin tetap nonton hanya karena visualnya yang bagus, atau mengiranya seperti Candy Candy.

11. Petualangan dalam Flame of Recca memang bikin penasaran, sampai kita gak memerhatikan banyaknya fanservice berbau dewasa.

12 Anime Masa Kecil yang Baru Kamu Sadari Kalau untuk Dewasadok. Studio Pierrot

Siapa yang dulu mengikuti petualangan Rekka dan kawan-kawan sampai selesai? Seru ya pertarungan ninja modern ini, zaman waktu belum ada Naruto nih! Meskipun kita gak bisa berhenti untuk terus mengikuti cerita Flame of Recca sampai tamat, namun sebenarnya anime ini gak terlalu cocok buat anak-anak.

Selain adegan kekerasan, ada sejumlah adegan yang menjurus pada topik dewasa dan juga memamerkan tubuh wanita. Jadi memang sebaiknya kamu sudah remaja atau paling gak didampingi orang tua saat menontonnya.

12. Ranma 1/2 tampak seperti anime lucu biasa, sampai kemudian kamu sadar banyak humor seks dan berbau dewasa.

12 Anime Masa Kecil yang Baru Kamu Sadari Kalau untuk Dewasadok. Studio Deen

Anime ini sempat digandrungi cukup banyak anak-anak saat pertama ditayangkan di televisi swasta. Wajar soalnya ceritanya unik dan juga kocak. Ranma Saotome adalah pemuda gagah yang akan berubah jadi cewek kalau kena air dingin, jelas saja hal ini bikin banyak skenario konyol bermunculan.

Namun kalau kamu perhatikan, Ranma 1/2 gak cocok buat anak-anak. Dan memang sejatinya anime ini punya rating dewasa karena diwarnai banyak adegan tanpa busana dan hal-hal yang berbau dewasa. Penayangannya juga gak sampai selesai sih di Indonesia. Nah sekarang kamu sudah gede, silakan deh lanjutkan sendiri nontonnya. Pengarangnya sama lho dengan penulis Inuyasha, Rumiko Takahashi-sensei.

12 Anime Masa Kecil yang Baru Kamu Sadari Kalau untuk Dewasadok. Studio Pierrot/dok. Shin-Ei Animation

Itulah 11 anime masa kecil yang baru kamu sadari kalau harusnya buat orang dewasa. Atau paling gak butuh dampingan orang tua lah saat nontonnya. Selain itu, sebenarnya masih ada beberapa judul lagi seperti Love Hina atau Louie the Rune Soldier yang gak kalah unsur dewasanya. Namun, karena masa penayangannya pendek, kamu mungkin gak sempat nonton atau ingat.

Bayangkan kalau anime-anime ini kembali tayang dan ditonton anak kecil sekarang, mungkin akan ada banyak kontroversi. Ini jelas bukan salah anime-nya karena masing-masing dibuat untuk pangsa umur tersendiri dan di negara asalnya diputar di waktu-waktu khusus acara dewasa. Sayangnya pada saat itu kesadaran televisi kita soal rating masih kurang sih, berbeda dengan sekarang. Ah... tapi bagaimana pun juga kita tetap menikmati anime-anime di atas ya.

Baca Juga: 10 Selebriti Ini Rupanya Mirip Tokoh Anime Ya!

Topik:

Berita Terkini Lainnya