6 Film Dian Sastrowardoyo Era 2000-an yang Sulit Dilupakan 

#ANGPOIN Bakat aktingnya memang sudah terasah sejak belia

Dian Paramita Sastrowardoyo atau yang lebih dikenal dengan nama Dian Sastrowardoyo sudah malang melintang di dunia hiburan tanah air sejak pertengahan tahun 90-an. Jauh sebelum dirinya tenar sebagai Cinta dalam film Ada Apa Dengan Cinta? (2002), Dian terlebih dahulu menjadi juara pertama GADIS Sampul 1996.

Untuk bernostalgia, di bawah ini ada enam film Dian Sastrowardoyo era 2000-an yang sulit dilupakan hingga saat ini. Apa saja itu?

1. Pasir Berbisik (2001)

https://www.youtube.com/embed/WkzmqE0aVkM

Pasir Berbisik merupakan film karya sutradara Nan Achnas yang tayang pada 2001. Dian menjadi pemeran utama dan beradu akting dengan aktor-aktris senior, mulai dari Christine Hakim, Slamet Rahardjo, hingga Didi Petet.

Film ini mengambil gambar di wilayah Gunung Bromo karena memiliki padang pasir yang sangat luas. Uniknya, bekas lokasi syuting tersebut kini dikenal dengan nama kawasan Pasir Berbisik dan menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi wisatawan.

Film ini bercerita tentang gadis bernama Daya (Dian Sastrowardoyo) yang tinggal berdua bersama ibunya, Berlian (Christine Hakim) di sebuah pemukiman kumuh dan jauh dari peradaban modern.

Sang ayah, Agus (Slamet Rahardjo), pergi meninggalkan mereka sejak Daya kecil dan tidak diketahui rimbanya. Kondisi lingkungan yang miskin dan kurang aman menjadikan Berlian sangat protektif terhadap Daya.

Daya tumbuh sebagai remaja yang pendiam dan kurang pandai bergaul. Ia juga memiliki kebiasaan unik, yaitu menelungkupkan badannya di atas tanah berpasir, seakan pasir itu berbisik padanya.

Suatu hari, terjadi teror dan penyerangan di kampung yang memaksa Daya dan ibunya harus mengungsi ke wilayah Pasir Putih. Di sana, ia bertemu dengan Sukma (Dessy Fitri) yang mengetahui kedatangan orang baru (Daya dan ibunya) dari bisikan pasir. Tanpa terduga, Daya akhirnya bertemu dengan ayahnya.

Akting Dian yang keren dalam film Pasir Berbisik ini diganjar penghargaan sebagai Aktris Wanita Terbaik dalam dua ajang bergengsi, yaitu Festival Film Asiatique Deauville di Prancis dan Singapore International Film Festival (SGIFF) ke-15 pada 2002.

2. Ada Apa Dengan Cinta? (2002)

https://www.youtube.com/embed/mSZ-ySRW29k

Siapa yang tak kenal dengan kisah cinta antara dua remaja yang booming pada 2002 lalu ini? Demam Cinta dan Rangga pun seakan tidak pernah padam dan menjadi fenomena dalam berbagai aspek, mulai dari soundtrack, bahasa gaul, buku Aku karya Sjumandjaja, hingga puisi-puisi Rangga.

Film Ada Apa Dengan Cinta? ini kembali mempertemukan Dian dengan Rudi Soedjarwo yang sebelumnya pernah bekerja sama sebagai pemeran dan sutradara dalam film indie Bintang Jatuh (2000).

Ada Apa Dengan Cinta? (AADC) bercerita tentang Cinta (Dian Sastrowardoyo), seorang gadis pintar, memesona, dan selalu ceria. Ia memiliki empat sahabat yang sangat kompak dan sama-sama menjadi pengurus majalah dinding (mading), yaitu Carmen (Adinia Wirasti), Maura (Titi Kamal), Ladya Cherill (Alya), dan Milly (Sissy Priscillia).

Cinta yang menjadi langganan juara lomba cipta puisi di sekolahnya terpaksa harus merelakan posisi juara untuk Rangga (Nicholas Saputra).

Sebagai pengurus mading sekolah, Cinta harus mewawancarai Rangga yang pendiam, misterius, dan dingin. Cinta memberikan surat untuk Rangga tetapi malah membuat Rangga emosi dan tanpa sengaja menjatuhkan buku Aku karya Sjumandjaja. Setelah Cinta mengembalikannya, hubungan mereka pun menjadi semakin akrab.

Selain melambungkan namanya, Dian juga mendapatkan penghargaan sebagai Aktris Terbaik Festival Film Indonesia 2004.

3. Puteri Gunung Ledang (2004)

https://www.youtube.com/embed/4--vaVkDMH4

Kesuksesan AADC rupanya juga merambah ke negeri jiran, Malaysia. Kemampuan akting Dian menarik perhatian sutradara Saw Teong Hin yang kemudian mengajaknya untuk bergabung sebagai pemeran pembantu dalam film kolosal berjudul Puteri Gunung Ledang pada 2004.

Meski tidak terlalu dikenal di Indonesia, film ini menjadi fenomena tersendiri dan selalu dikenang oleh para penikmat film di Malaysia hingga saat ini.

Selain Dian, beberapa artis Indonesia juga terlibat dalam film ini, yaitu Christine Hakim, Alex Komang, dan Slamet Rahardjo. Uniknya, film ini berlatar belakang sejarah menjelang kehancuran Kerajaan Majapahit di Jawa Timur.

Bahkan, pemeran wanita utamanya, Tiara Jacquelina yang notabene adalah orang Malaysia asli, menyanyikan sendiri tembang "Asmaradana" karena perannya sebagai perempuan Jawa.

Puteri Gunung Ledang bercerita tentang Gusti Puteri Retno Dumilah (Tiara Jacquelina) dari Majapahit yang melarikan diri ke Gunung Ledang di wilayah Kesultanan Melaka dengan maksud bertemu dan hidup bersama pujaan hatinya, Hang Tuah (Mohamad Nasir).

Namun, cinta mereka terhalang restu kakandanya yang menghendaki sang putri menikah dengan Sultan Mahmud Shah (Adlin Aman Ramlee). Gusti Puteri kemudian mengajukan tujuh permintaan yang sebenarnya merupakan bentuk penolakan dari sang putri.

Dalam film ini, Dian berperan sebagai seorang gadis kampung di Kesultanan Melaka yang dalam keseharian membantu orang tuanya menjual minyak di pasar dekat pelabuhan.

Baca Juga: 9 Potret Keluarga Dian Sastrowardoyo Liburan ke New York, Seru Abis

4. Banyu Biru (2005)

https://www.youtube.com/embed/PNsHaSNl1Zc

Banyu Biru adalah film bertema perjalanan atau road-movie yang dibintangi Dian Sastrowardoyo dan Tora Sudiro. Film ini bercerita tentang Banyu (Tora Sudiro), seorang pemuda yang bekerja sebagai pegawai pasar swalayan. Banyu merasa hidupnya berantakan, banyak masalah menghampirinya, dan ia tidak bisa menikmati apa pun.

Suatu hari, ia pergi menemui psikiater yang menyarankan agar ia menemui ayahnya untuk menyelesaikan masalah. Rupanya Banyu pergi dari rumah akibat pengalaman traumatis ketika ia masih kecil yang merenggut nyawa adiknya, Biru.

Tak lama kemudian, sang ibu juga meninggal. Banyu merasa tidak memiliki siapa-siapa karena ayahnya sangat sibuk dengan pekerjaannya.

Sebuah peristiwa ganjil mengajak Banyu pulang ke rumah untuk menemui ayahnya. Ia juga bertemu dengan seorang gadis bernama Sula (Dian Sastrowardoyo) yang memberikan petunjuk bahwa ayahnya sudah lama tidak tinggal di rumah tersebut. Kemudian terjalin hubungan cinta antara Sula dan Banyu.

5. Ungu Violet (2005)

https://www.youtube.com/embed/e5sFUiUlQCY

Ungu Violet merupakan film drama yang dibintangi Dian Sastrowardoyo dan Rizky Hanggono. Film ini bercerita tentang Lando (Rizky Hanggono), seorang fotografer majalah yang sedang mengalami patah hati karena ditinggalkan oleh kekasihnya, Rara (Katinka Dasiah Pulungan). Ia pun menghabiskan waktu untuk memotret gedung-gedung.

Suatu hari, ia bertemu dengan gadis penjaga loket TransJakarta bernama Kalin (Dian Sastrowardoyo). Ketika pikirannya sudah buntu dalam menemukan gadis anggun untuk menjadi modelnya, ia pun meminta Kalin untuk membantunya menjadi model.

Kalin semula menolak, tetapi akhirnya menyanggupi karena membutuhkan uang. Lambat laun, benih-benih cinta pun tumbuh di antara keduanya. Namun, Lando justru menyangkal bahwa ia tidak menyukai Kalin sehingga mereka pun menjalani hidup sendiri-sendiri.

Di balik itu semua, rupanya Lando menyimpan rahasia yang menghantuinya selama ini. Sebuah rahasia yang menjadi penyebab Rara meninggalkannya dulu. Kini rahasia itu pula yang membuatnya takut akan kehilangan Kalin, apabila terus bersamanya saat ini.

6. Belahan Jiwa (2005)

6 Film Dian Sastrowardoyo Era 2000-an yang Sulit Dilupakan imdb.com

Belahan Jiwa merupakan sebuah film drama bergenre thriller yang tayang pada 2005. Film ini dibintangi oleh sederet artis muda yang sedang naik daun saat itu, mulai dari Dian Sastrowardoyo, Rachel Maryam, Nirina Zubir, Dinna Olivia, Marcella Zalianty, Alexander Wiguna, hingga Surya Saputra.

Film yang disutradarai Sekar Ayu Asmara ini juga memenangkan penghargaan sebagai Best International Feature Film dalam ajang New York International Film and Video Festival pada 2007.

Belahan Jiwa bercerita tentang empat wanita berbeda latar belakang dan pekerjaan yang menjalin persahabatan layaknya soulmate (belahan jiwa). Cairo (Rachel Maryam), Farlyna (Dinna Olivia), Baby Blue (Nirina Zubir), dan Arimby (Marcella Zalianty) kerap bertemu di tengah kesibukan masing-masing.

Uniknya, mereka memiliki gebetan yang sama, yaitu Bumi (Alexander Wiguna) dan saling merahasiakan. Di sisi lain, Bumi juga menjalin hubungan dengan seorang perempuan misterius dengan trauma di masa lalu bernama Cempaka (Dian Sastrowardoyo).

Sebuah peristiwa mengejutkan membuka mata keempat sahabat tersebut. Mereka pun akhirnya menyadari bahwa mereka menyukai lelaki yang sama, yaitu Bumi. Keempatnya pun mencari cara untuk menyelesaikan masalah tersebut di tengah kemarahan, kebingungan, dan tekanan yang menghampiri.

Itu tadi enam film Dian yang paling ikonis pada era 2000-an. Mana film yang jadi favoritmu? Sampaikan di kolom komentar, ya!

Baca Juga: Pengakuan Dian Sastrowardoyo Memahami Autisme yang Dialami Putranya

Fasrinisyah Suryaningtyas Photo Verified Writer Fasrinisyah Suryaningtyas

Scribo ergo sum | instagram : @fasrinisyah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya