Terungkap, Sertifikat Palsu Dipakai untuk Daftar SMA Negeri di Bandung

Kasus pemalsuan sertifikat terjadi di sebuah Sekolah Menengah Atas di kawasan Bandung. Panitia pendaftaran siswa baru SMAN 9 Bandung dan Forum Aksi Guru Independen menemukan adanya sertifikat palsu dari siswa pendaftar. Sertifikat palsu tersebut menyatakan siswa dan sekolahnya pernah juara turnamen bola basket. Hasil penelusuran membuktikan adanya pemalsuan.

Lalu kenapa aksi pemalsuan sertifikat ini bisa sampai terjadi?

Sertifikat juara merupakan salah satu syarat pendaftaran siswa dari jalur prestasi atau non-akademik. Panitia sekolah selanjutnya melakukan verifikasi persyaratan. Temuan ini dikonfirmasi oleh Kepala SMAN 9 Bandung, Agus Setyamulyadi.

Dilansir Tempo.co, (22/6), seorang siswa lelaki dari sebuah SMP swasta berinisial A, ketahuan menggunakan sertifikat juara palsu. Dalam sertifikat tersebut beberapa pihak yang terkait dengan turnamen menyatakan tim SMP A itu pernah juara turnamen basket Scorpio selama tiga tahun berturut-turut.

 

Karena curiga, pihak sekolah dan Forum Aksi Guru Independen (FAGI) Kota Bandung pun langsung menelusuri kebenaran sertifikat ke panitia turnamen, SMP asal siswa, hingga komite olahraga lokal, yang ikut mengabsahkan keterangan. Penyelenggara turnamen ternyata mengaku sering membagikan sertifikat kosong bertanda tangan panitia kepada tim peserta, katanya untuk pendaftaran sekolah.

Baca Juga: Buat Pak Jokowi: Ini Nih Saran Kegiatan Asyik di Hari Ulang Tahun dari Tim IDNtimes!

Dengan adanya temuan ini, Iwan menduga sebelumnya terjadi praktik yang sama. Karena itu dia meminta Dinas Pendidikan Kota Bandung untuk meninjau ulang turnamen olahraga pelajar tersebut. Selain itu, FAGI menyayangkan kepala SMP A yang membuat surat pengakuan tim sekolahnya juara tanpa pemeriksaan teliti. Pihak kepolisian pun diminta untuk mengusut tuntas kasus penipuan ini.

Beredar pula surat keterangan tidak mampu palsu.

Sebelumnya, satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Besar Kota Bandung telah berhasil menyimpan sejumlah nama tersangka pembuat Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) palsu yang digunakan dalam penerimaan peserta didik baru Kota Bandung. Kepala Satreskrim Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan bahwa proses penyidikan sudah mengerucut kepada sejumlah temuan SKTM yang dipergunakan orang yang tidak berhak. Polisi berhasil menemukan tujuh SKTM yang dipastikan palsu atau SKTM yang digunakan oleh yang tidak seharusnya.

Selama proses penyidikan polisi juga telah melakukan pemeriksaan terhadap 35 saksi termasuk Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana dan beberapa orang dari dinas terkait, di antaranya Kepala Bagian Hukum Pemerintah Kota Bandung, tiga sekolah dan dua kelurahan yang mengeluarkan SKTM.

Baca Juga: 15 SMP Terbaik Indonesia Versi Kemendikbud 2015, SMP Kamu Masuk, Gak?

nk">Baca Juga: Bisakah Kamu Menjawab Semua Soal Kelas 5 SD ini dengan Benar?